Langsung ke konten utama

Definisi Saham Preferen, Jenis, Hak Pemberian Suara, Penarikan kembali dan Penggunaan dalam Pendanaan Lengkap Dengan Penjelasannya

Daftar pembahasan

  1. Definisi Saham Preferen
  2. Jenis-jenis Saham Preferen
  3. Hak Pemberian Suara
  4. Penarikan Kembali Saham Preferen
  5. Penggunaan Saham Preferen dalam Pendanaan


Chart | Pixabay

Saham Preferen 

Saham preferen merupakan bentuk saham tetapi memiliki karakteristik obligasi, dimana pemegang saham preferen memperoleh dividen, namun dividen tersebut seperti bunga yang besarnya tetap. Biasanya besarnya sejumlah presentase tertentu dari nilai nominal saham preferen untuk tiap periode. Pada waktu saham preferen diterbitkan pertama kali, harga jual akan ditetapkan mendekati harga nominalnya. Jika saham preferen dijual di pasar sekunder, maka harga pasar saham preferen akan berfluktuasi.

Jika perusahaan tidak bisa membayar dividen saham preferen, perusahaan tidak bisa dinyatakan bangkrut. Apabila dividen saham preferen tidak dibagikan, dividen bisa diakumulasikan sampai terbayar semuanya yang biasanya dinamakan dengan saham peferen kumulatif.

Sama seperti utang, saham referen memperoleh pendapatan yang tetap, tetapi resiko saham preferen lebih tinggi dibandingkan dengan resiko pemegang utang dan lebih rendah dibandingkan dengan resiko saham biasa (dari sudut pandang investor).

Dari sudut pandang perusahaan, saham preferen memiliki keuntungan karena beberapa hal, yaitu:
  1. Karena saham preferen bukan merupakan utang, penggunaaan utang bisa dilakukan oleh perusahaan
  2. Berbeda dengan utang, jika dividen saham tidak dibayarkan, perusahaan tidak bisa dibangkrutkan.
  3. Kendali atas perusahaan biasanya masih di tangan pemegan saham.

Keuntungan lain dari saham preferen yang tidak dapat dipertukarkan adalah tidak adanya jatuh tempo. Jadi, saham preferen merupakan “pinjaman” abadi. Dari sisi kreditur, saham preferen menambah modal sendiri sehingga memperkuat keuangan perusahaan. Tambahan tersebut menjadi dasar untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk melakukan pinjaman di masa depan. Meskipun biaya setelah pajak secara eksplisit dari saham preferen lebih besar dari biaya obligasi, namun biaya implisit saham preferen dari sisi rasio antara harga dan laba (price earning ratio atau PER) saham biasa, mungkin lebih rendah dari pada pendanaan hutang (obligasi). Price Earning Ratio atau PER merupakan harga pasar per lembar saham biasa perusahaan dibagi dengan laba per lembar saham yang dihitung untuk waktu satu tahun terakhir.

Meskipun begitu, saham preferen juga memiliki beberapa kelemahan dari sudut pandang perusahaan. Kelemahan utama adalah, berbeda dengan utang, dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham preferen akan diperlakukan sebagai pembayaran earning. Karena itu pembayaran dividen saham preferen tidak bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Dari segi perusahaan hal semacam ini akan menaikkan biaya modal sesudah pajak menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal utang.

Baca juga: Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Saham Preferen, Leasing, Opsi, Waran dan Obligasi Konvertible



Jenis-jenis Saham Preferen

Pada dasarnya, ada dua jenis saham preferen, yaitu saham preferen kumulatif dan saham preferen partisipasi. Pada saharn preferen kumulatif selalu diperhitungkan kewajiban pembayaran dividennya sebelum membayar dividen kepada pemegang saham biasa. Sedangkan saham preferen partisipasi merupakan saham preferen dimana pemiliknya juga berhak menerima dividen tambahan jika pemilik saham biasa juga menerima dividen tambahan. Dengan saham preferen partisipasi berarti pemegang saham preferen jenis ini diberikan kesempatan untuk berpartisipasi (menikmati) nilai sisa laba perusahaan berdasarkan jumlah yang disepakati.

Contoh, saham preferen partisipasi 6%, dengan nilai nominal Rp. 8.000,-. Pemegang saham ini memiliki hak yang sama dengan pemegang saham biasa untuk setiap pembayaran dividen sebesar Rp 480,- (6% x Rp 8.000). Jika dividen saham biasa Rp. 560,-, maka pemegang saham preferen partisipasi akan menerima tambahan dividen Rp. 80,- untuk setiap lembar saham yang dimiliki. Ciri utama saham ini adalah pemegang saham preferen memiliki prioritas di atas pemegang saham biasa terhadap laba dan peluang tambahan return jika saham biasa melebihi jumlah yang ditetapkan. Saham referen pada umumnya tidak bersifat partisipatif dengan maksimum return dibatasi sampai tingkat dividen tertentu.

1. Hak Pemberian Suara
Pemegang saham preferen memiliki hak prioritas di atas pemegang saham biasa terhadap aktiva dan laba, maka pemegang saham preferen tidak diberikan hak suara. Dalam keadaan perusahaan tidak dapat membayar dividen saham preferen misalnya sebanyak 4 kali, maka pemegang saham preferen tersebut diberi hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Hal ini merupakan contoh situasi khusus dimana pemegang saham preferen diberi hak suara dalam manajemen perusahaan. Di samping itu, pada saat perusahaan sudah dalam keadaan kesulitan keuangan yang parah, biasanya pemegang saham preferen diberi hak suara walaupun hak suara tersebut masih harus dipertimbangkan dalam mempengaruhi kebijakan perusahaan.

2. Penarikan Kembali Saham Preferen

Dalam kenyataannya saham preferen sama dengan saham biasa di mana kedua jenis saham tersebut tidak memiliki jatuh tempo, namum bukan berarti saham preferen akan beredar selamanya. Terdapat kondisi-kondisi tertentu yang memungkinkan penarikan kembali saham preferen yaitu antara lain: Ketetapan penarikan, dana pelunasan dan konversi (pertukaran).


  • Ketetapan Penarikan. Hampir semua saham preferen memiliki harga tebus yang nilainya di atas harga penerbitan awal dan mungkin menurun sepanjang waktu. Ketetapan penarikan saham preferen memberikan fleksibilitas bagi perusahaan. Perusahaan dapat melakukan penarikan kembali saham preferen, tetapi cara penarikan ini sebenarnya kurang efisien dan memerlukan biaya. Cara penarikan saham preferen tersebut dapat dilakukan dengan cara membeli di pasar terbuka, melakukan penawaran tender saham preferen pada harga di atas harga pasar, atau menawarkan penggantian saham dengan surat berharga lain.
  • Dana Pelunasan (Penarikan). Banyak saham preferen memiliki dana pelunasan (sinking funds) yang menjamin penarikan kembali saham secara teratur. Seperti halnya pada obligasi, dana pelunasan saham preferen menguntungkan bagi para investor karena proses penarikan kembali memberikan tekanan ke atas terhadap harga pasar saham yang tersisa.
  • Pertukaran (Konversi). Saham preferen ada yang dapat dipertukarkan (dikonversikan) menjadi saham biasa (disebut saham preferen konvertibel atau convertible preferred stock). Karena pada dasarnya seluruh surat berharga konvertibel dapat ditarik atau dibeli kembali, maka perusahaan dapat mendorong timbulnya konversi dengan membeli kembali saham preferen jika harga pasar saham preferen di atas harga tebus. Saham preferen konvertibel sering kali digunakan dalam mengakuisisi perusahaan lain, hal ini dilakukan karena transaksi pertukaran tersebut tidak dikenakan pajak bagi perusahaan yang diakuisisi atau bagi pemegang sahamnya pada saat akuisisi. Transaksi terkena pajak hanya pada saat saham preferen dijual.


3. Penggunaan Saham Preferen dalam Pendanaan

Saham preferen yang tidak dapat dipertukarkan (non convertible) tidak banyak digunakan sebagai sarana pendanaan jangka panjang. Salah satu kelemahannya adalah dividen saham preferen tidak dapat mengurangi laba kena pajak perusahaan penerbitnya. Salah satu manfaat dari pendanaan saham preferen adalah bahwa saham preferen merupakan rencana pendanaan yang fleksibel. Dividennya bukanlah kewajiban hukum bagi perusahaan yang menerbitkan. Apabila laba perusahaan menurun dan keadaan keuangan perusahaan kurang baik maka dividen saham preferen dapat tidak dibayarkan kepada pemegang saham. Sedangkan apabila kita menggunakan hutang dalam pendanaan, maka bunga hutang harus tetap dibayar meskipun perusahaan tidak memperoleh laba.


***

Sumber Referensi
Mamduh M. Hanafi, 2008. Manajemen Keuangan, Edisi 1, Yogyakarta : BPFE
Margareta, Farah, 2005. Manajemen Keuangan, Gramedia Widiasarana Indonesia.
Brigham, Eugene F. Daves, Philip R. 2004. Intermediate Financial Management, 8th Edition, Thomson, South-Western. 

Weston & Copeland. 1992. Manajemen Keuangan Jilid II. Penerbit Erlangga. Jakarta
Miswanto. 1998. Manajemen Keuangan 2. Penerbit Gunadarma. Jakarta

Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan Mengenai Kompensasi, Balance ScoreCard dan Penilaian Kinerja Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar pertanyaan Bagaimana menyusun penilaian kinerja dalam bsc, siapa saja pihak terlibat, bagaimana mekanismenya? Apa itu improshare dan apakah ada rumus dasarnya ? Bagaimana melakukan penilaian kinerja terkait internal perspective pada saat pendemi covid-19 seperti ini? apakah ada alternatif lain pengganti kompensasi yang bisa digunakan jika suatu organisasi tidak cocok dalam menerapkan sistem kompensasi? Bagaimana contoh dari penerapan jenis imbal jasa intrinsic reward? Apa faktor penilaian tinggi rendahnya kompensasi dalam perusahaan yang belum go public ? Di dalam balanced scored card terdapat perspektif keuangan yang tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, tetapi pada kenyataannya manajer juga mempunyai kepentingan untuk dirinya seperti mempertahankan jabatan atau menaikkan tingkat gaji. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisir konflik tersebut di dalam perusahaan ? Apakah adanya kompensasi akan meningkatkan kinerja perusahaan?

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen Pasar Modal | Pixabay Daftar pertanyaan: 1.       Kita ketahui bahwa dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memilik pengaruh yang sangat besar terutama di perekonomian karena dapat dilihat bahwa fakta dilapangan bahwa banyaknya Perusahaan “Merumahkan” pegawainya yang tentunya di lakukan untuk memangkas biaya agar perusahaan tetap jalan di kondisi seperti ini, dilihat dari situasi menurut anda bagaimana perusahaan menanggapinya dalam hal kebijakan dividen? Apakah menahannya sebagai investasi? Atau tetap membagikan dividen bagaimana perusahaan menyikapinya? namun kita ketahui bahwa kegiatan operasional juga terganggu yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. 2.       Diantara stock dividen dan stock split mana yg lebih menguntungkan perusahaan? 3.       Faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan kebijakan dividen? 4.       Jika perusahaan t er s e b ut menghasilkan laba yang sangat besar, namun di

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya Untuk Pengambilan Keputusan Strategik Produk Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Apa saja masing-masing kekurangan  dari cost best pricing dan target costing dan adakah cara menangani kekurangannya? Apakah target biaya akan membatasi desain produksi perusahaan? Bagaimana mengatasinya? Menurut pendapat kalian kebijakan atau cara apa yang harus dilakukan perusahaan  untuk menurunkan biaya produksi tanpa mengurangi nilai dari produk sesuai dengan penerapan rekayasa nilai dijelaskan kelompok kalian tadi, sehingga tidak mengurangi besarnya jumlah pelanggan yg membeli produk tersebut. Proses penggunaan Target costing di awali dengan penentuan harga jual yang berlaku dipasar, lalu bagaimana jika perusahaan memproduksi barang differential dan sulit di tentukan harga jualnya?  Apakah target costing masih dapat digunakan? ada dua cara dalam menurunkan biaya hingga ke tingkat biaya yang dikehendaki,dari kedua cara tersebut cara mana yg paling efektif untum mempercepat penurunan biaya? apakah teori kendala dinilai efektif utk pengambilan keputusa

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Merger, Divestitures, Holding Companies, and LBOs

Daftar Pertanyaan:  Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum suatu merger dilakukan? Apakah memungkinkan apabila merger dilakukan malah menghasilkan perusahaan yang nilainya lebih kecil daripada sebelum merger? Apakah ada biaya lain selain biaya konsultan dan biaya koordinasi yang dikeluarkan untuk melakukan merger? Terdapat beberapa kelemahan dari merger mengenai biaya seperti mahalnya biaya konsultan dan biaya koordinasi. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisirkan kelemahan merger dari segi cost atau biaya?  Pada tahun 2008 terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo menjadi bank CIMB Niaga, menurut kalian apakah motif dari merger tersebut? Dan sebutkan alasannya. Terdapat 3 metode dalam merger mana yang terbaik dari 3 tersebut?  Terdapat beberapa jenis merger salah satunya disebtkan yaitu konglomeret, nah apa alasan perusahaan melakukan jenis merger tersebut, dan apakah alasan tersebut tidak bisa dilakukan dengan jenis merger lain? Pada tabel kelebihan melaku

Pertanyaan Mengenai Pendanaan Jangka Panjang (long term debt) Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan: Apabila sebuah perusahaan baru masuk lantai bursa saham dan ingin menerbitkan saham baru. Jasa lembaga penjamin apa saja yang dapat menjamin bahwa saham tersebut ternyata laku terjual semua di pasar dan bagaimana jika saham tersebut ternyata tidak laku di pasar? Apa tindakan yang dilakukan perusahaan penjamin? Jelaskan manfaat dari warrant dan adakah resiko dari warrant tersebut ! Menurut kamu jika memiliki sebuah perusahaan lebih baik menerbitkan saham preferen atau saham biasa? Adakah hubungan antara Time value of money dengan long term debt? Jika ada jelaskan apa hubungannya? Kemudian jika perusahaan mengalami kebangkrutan, hutang mana yang didahulukan untuk dilunasi, hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek? Dari semua jenis pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka panjang manakah yang paling baik bagi seorang investor dalam artian paling memberikan manfaat dan paling kecil risikonya? Berikut dengan penjelasan mengenai alasan memilih jenis pe

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Strategik - Pelanggan Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan saat perekonomian sedang menurun sehingga sulit untuk mendapatkan profit?  Bagaimana cara menanganinya? Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan CLV di Indonesia. Apa hubungan customer profitability analysis dan customer lifetime value dengan akuntansi manajemen?  Jenis perusahaan seperti apa yang banyak menggunakan metode CLV dan apa saja kelebihan yang dimiliki metode CLV dibandingkan metode lainnya?  Dari 4 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, manakah cara yang paling efektif? Apakah bisa dua cara atau lebih dilakukan bersamaan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya?  Apa perbedaan analisis profitabilitas pelanggan dengan menggunakan metode ABC dan dengan CLV?  Dalam analisis terhadap pelanggan dengan menggunakan Costumer lifetime value (clv), kriteria apa saja yang harus ada supaya bisa berjalan baik. Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelang

Contoh Soal SKPD dan PPKD Lengkap Dengan Jawabannya

AKUNTANSI  PEMERINTAH KOTA SYAWAL Pemerintah Kota “Syawal” memiliki Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni SKPD “A”. Berikut adalah Neraca Awal dari SKPD “A”. Neraca awal SKPD A Selama bulan Januari 2016 terdapat transaksi-transaksi di SKPD “A” sebagai berikut:  Pada tanggal 1 Januari 2016 untuk SKPD “A” ditetapkan bahwa  Estimasi Pendapatan adalah sebesar Rp 65.000.000,-  Apropriasi Belanja dianggarkan adalah sebesar Rp 80.000.000,- Tanggal 2 Januari 2016, Bendahara Umum Daerah (BUD) menerbitkan Surat  Perintah Pencairan Dana - Langsung (SP2D-LS) Gaji sebesar Rp 70.000.000,- dengan rincian sebagai berikut : a. Gaji Pokok Rp 45.000.000,- b. Tunjangan Keluarga Rp 15.000.000,- c. Tunjangan Jabatan Rp 10.000.000,- Tanggal 3 Januari 2016 Bendahara Pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran -Uang Persediaan (SPP-UP) sebesar Rp 10.000.000,- kepada Pengguna Anggaran (PA) melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD). Pada hari y

Pertanyaan Mengenai Strategy MAP dan Balance ScoreCard Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan dan dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Apakah ada faktor lain selain pengukuran kinerja yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan? Jika ada, tolong jelaskan! Apa saja kekurangan dan kelebihan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard bagi perusaan? balance scorecard terkait perspektif bisnis internal mengenai proses terkait hukum, lingkungan dan sosial. Untuk penilaian terhadap aspek dalam proses tersebut apakah ada kaitannya dengan aspek penilaian laporan keberlanjutan yang ditetapkan oleh Global Reporting Intiative (GRI) ? Alternatif tindakan apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki struktur biaya ? Jelaskan mengapa Balanced Scorecard sangat penting bagi sebuah perusahaan! Dan jelaskan apa yang dim

Pengertian Harga Transfer, Tujuan, Metode, Penetapan Harga dan Administrasi Harga Transfer Lengkap Dengan Penjelasannya

Daftar Pembahasan 1. Pengertian harga transfer 2. Tujuan Harga Transfer 3. Metode-metode Harga Transfer Prinsip Dasar Situasi Ideal Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya 4. Penetapan Harga Jasa Korporat Pengendalian atas jumlah jasa Pilihan Penggunaan Jasa 5. Administrasi harga transfer Negosiasi Arbitrase dan penyelesaian konflik Klasifikasi produk Transfer Pricing | Pixabay Pengertian harga transfer   Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997) , dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian manajemen (management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup perusahaan.   Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar dalam akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang sama.   Menurut Ralph Estes dalam ka

Soal SKPD-PPKD dan Soal Teori Lengkap Dengan Jawabannya

SOAL A : Di bawah ini adalah Neraca Awal tahun 2019 salah satu SKPD yang ada di Kota Korrona. Neraca awal tahun Kota Korrona Selama bulan Januari 2019, terdapat transaksi-transaksi sebagai berikut: Pada tanggal 1 Januari 2019 untuk DPA SKPD menunjukkan sebagai berikut : Estimasi Pendapatan adalah sebesar Rp 2.000.000.000,-  Apropriasi Belanja dianggarkan adalah sebesar Rp 3.500.000.000,-  Pada tanggal 2 Januari 2019 Bendahara Pengeluaran menyusun SPP LS Gaji sebesar                    Rp 90.000.000 dan menyerahkannya kepada PA melalui PPK. Pada hari yang sama PPK menerbit   kan SPM LS Gaji. PA SKPD mengotorisasi SPM-LS Gaji dan menyerahkannya kepada BUD. Atas SPM tersebut pada tanggal 3 Januari 2019 BUD menerbitkan SP2D.  Tanggal 3 Januari 2019 dilakukan pembelian ATK berupa kertas sebanyak 1.000 rim @               Rp. 42.500,- dengan menggunakan uang UP.   Tanggal 3 Januari 2019 Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP sebesar Rp. 35.000.000 kepad