Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya Untuk Pengambilan Keputusan Strategik Produk Lengkap Dengan Jawabannya
Daftar Pertanyaan
- Apa saja masing-masing kekurangan dari cost best pricing dan target costing dan adakah cara menangani kekurangannya?
- Apakah target biaya akan membatasi desain produksi perusahaan? Bagaimana mengatasinya?
- Menurut pendapat kalian kebijakan atau cara apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menurunkan biaya produksi tanpa mengurangi nilai dari produk sesuai dengan penerapan rekayasa nilai dijelaskan kelompok kalian tadi, sehingga tidak mengurangi besarnya jumlah pelanggan yg membeli produk tersebut.
- Proses penggunaan Target costing di awali dengan penentuan harga jual yang berlaku dipasar, lalu bagaimana jika perusahaan memproduksi barang differential dan sulit di tentukan harga jualnya? Apakah target costing masih dapat digunakan?
- ada dua cara dalam menurunkan biaya hingga ke tingkat biaya yang dikehendaki,dari kedua cara tersebut cara mana yg paling efektif untum mempercepat penurunan biaya?
- apakah teori kendala dinilai efektif utk pengambilan keputusan strategic
- Target costing lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada perakitan yang membuat beranekaragam produk dalam jumlah sedang dan sedikit dibandingkan dalam industri yang berorientasi pada proses yang ditandai dengan produksi yang terus menerus dan bersifat massal.Apa contoh industri yang dimaksud dari penjelasan tersebut dan bagaimana penerapan target costingnya pada industri tersebut?
- diantara analisis probabilitas, analisis yang mana yang paling bagus dalam penggunaan SMB untuk pengambilan keputusan strategik ini?
- Apakah rekayasa nilai bisa digunakan dalam hal lain selain target costing? Jika bisa, berikan contohnya?
- Berikan contoh produk yang menggunakan alur pengenaan biaya tersebut
- Mengapa menggunakan laba inkremental bukan laba jenis lain
- Apa kesulitan yg akan timbul dalam menentukan transfer pricing ? Dan bagaimana cara mengatasinya?
- Untuk implementasi target costing perusahaan akan menentukan harga kompetitif pasar terlebih dahulu. Bagaimana cara perusahaan berhasil mencapai target biaya yang ingin dicapai secara berkelanjutan/ setiap melakukan produksi apabila kemungkinan harga kompetitif pasar tidak selalu konstan atau seringkali fluktuatif?
Apa saja masing-masing kekurangan dari cost best pricing dan target costing dan adakah cara menangani kekurangannya?
Jawab:
Cost Based Pricing atau Penetapan harga berbasis biaya.
Tujuan metode ini adalah mendapatkan ROI ( Return on Investment ) dalam jumlah yang sudah ditentukan atau menambah angka pada biaya. Contohnya Harga modal ditambah mark up dan harga plus, kelemahannya adalah kemampuan dan kemauan konsumen untuk membayar dan kompetisi harga di pasar. Kemudahannya adalah data-data yang digunakan untuk menetapkan harga mudah didapat. Untuk menangani kekurangannya peusahaan harus menentukan segmen pasar menyesuaikan dengan kemapuan membeli konsumen, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan harga pasar. Menurut Atkinson (2007) target costing memiliki beberapa kelemahan yaitu:
1. Kurangnya pemahaman konsep target costing. Karena target costing pertama kali ditemukan di Jepang, maka ketika dibawa keluar Jepang tidak semua pengguna memahami dengan baik konsep target costing. Akibatnya banyak senior manajemen yang menolak ide ini.
2. Implementasi yang kurang dalam konsep teamwork. Pengurangan biaya yang dilakukan dalam sebuah unit kerja seringkali tidak dilakukan di unit kerja yang lain. Sebagai contoh ketika departemen produksi berhasil mengelola biaya sehingga berhasil melakukan pengurangan biaya, namun departemen lain misalya administrasi, pemasaran, dan distribusi malah memboroskan biaya. Sehingga perusahaan yang akan mengadopsi target costing harus mengadaptasi tingkat kerjasama tim, kepercayaan, dan kerjasama agar target costing dapat sukses.
3. Penyebab karyawan terlalu lelah. Karyawan di banyak perusahaan Jepang yang menerapkan target costing mengalami kelelahan yang luar biasa karena adanya tekanan untuk memenuhi target biaya.
4. Waktu pengembangan yang terlalu lama. Walaupun biaya target terpenuhi namun waktu pengembangan akan meningkat karena adanya pengulangan dalam siklus value engineer untuk menurunkan biaya, sehingga produk dapat terlambat sampai ke pasar.
Target costing memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya selama desain daripada mereduksi biaya setelah proses desain. Target costing memastikan profitabilitas dalam jangka pendek dan panjang, karena produk yang dihasilkan memiliki margin rendah atau tidak menguntungkan selama pengembangan produk baru dapat dengan cepat jatuh. Tim desain dalam target costing berfokus pada pelanggan utama dan kesediaan mereka untuk membayar fitur produk. Penggunaan target costing juga memaksa manajemen untuk menentukan kualitas, fitur dan masalah waktu awal dalam proses dan untuk menyeimbangkan biaya dan fitur terhadap kesediaan pelanggan untuk membayar produk (Ansari dan Bell, 1997; Cooper, 1995; Cooper dan Chew, 1996 dalam Everaeret et all, 2006).
Apakah target biaya akan membatasi desain produksi perusahaan? Bagaimana mengatasinya?
Jawab:
Tidak, Terdapat dua alasan utama mengapa target costing harus digunakan oleh perusahaan dalam situasi pasar yang kompetitif:
Perusahaan tidak dapat menetukan harga jual produknya secara sepihak
Harga jual di tentukan oleh makanisme pasar, yaitu pertemuan antara besarnya permintaan dan penawaran terhadap suatu produk. Perusahaan yang mengabaikan hal itu akan menangung resikonya sendiri. Oleh karena itu, harga jual produk yan direncakan merupakan harga jual yang diantisipasi dengan mempertimbangkan mekanisme pasar yang berlaku.
Sebagian besar produknya ditentukan pada tahap desain
Setelah produk didesain dan masuk dalam proses produksi, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi biaya. Tetapi jika dalam tahap desain biaya telah dipatok dan ditentukan. Maka proses produksinya akan disesuaikan dengan desain yang telah dibuat
Dalam Teknik Rekayasa Nilai suatu entitas usaha menurunkan biaya dari suatu melalui pengurangan biaya pada bagian yang menurutu pelanggan tidak penting atau tidak telalu diperhatikan dalam suatu produk misalnya perusahaan pembuat laptop menjual laptop dengan spesifikasi 16gb ram karena rata-rata konsumen pengguna laptop tersebut membutuhkan ram besar maka untuk menurunkan biaya produksinya perusahaan menurunkan spesifikasi processornya menjadi lebih rendah untuk menekan biaya produksinya
kebijakan atau cara apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menurunkan biaya produksi tanpa mengurangi nilai dari produk sesuai dengan penerapan rekayasa nilai, sehingga tidak mengurangi besarnya jumlah pelanggan yg membeli produk tersebut.
Jawab:
Dalam Teknik Rekayasa Nilai suatu entitas usaha menurunkan biaya dari suatu melalui pengurangan biaya pada bagian yang menurutu pelanggan tidak penting atau tidak telalu diperhatikan dalam suatu produk misalnya perusahaan pembuat laptop menjual laptop dengan spesifikasi 16gb ram karena rata-rata konsumen pengguna laptop tersebut membutuhkan ram besar maka untuk menurunkan biaya produksinya perusahaan menurunkan spesifikasi processornya menjadi lebih rendah untuk menekan biaya produksinya
Proses penggunaan Target costing di awali dengan penentuan harga jual yang berlaku dipasar, lalu bagaimana jika perusahaan memproduksi barang differential dan sulit di tentukan harga jualnya? Apakah target costing masih dapat digunakan?
Jawab:
Target costing bukan menentukan harga jual melalui harga pasar semata namun dari laba yang mungkin didapatkan, perusahaan melakukan riset harga pasar dalam target costing dilakukan untuk memperkirakan apakah apabila perusahaan melakukan produksi suatu produk apakah perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang diharapkan dari suatu produk tersebut pada harga pasar yang sudah ada. Metode Target costing masih dapat digunakan oleh first mover untuk menentukan harga produknya agar dapat bersaing apabila kompitetor masuk kedalam pasar mereka
ada dua cara dalam menurunkan biaya hingga ke tingkat biaya yang dikehendaki,dari kedua cara tersebut cara mana yg paling efektif untum mempercepat penurunan biaya?
Jawab:
Dua cara dalam menurunkan biaya hingga ke tingkat biaya yang dikehendaki yaitu dengan melakukan rekayasa nilai dan menggunakan kaizen costing: Rekayasa nilai adalah semua upaya yang dianggap perlu untuk memodifikasi produk perusahaan dengan biaya yang lebih rendah yang tetap disertai upaya memberikan nilai yang optimal kepada pelanggan. Sedangkan kaizen costing merupakan metode perhitungan biaya dimana secara terus menerus berupaya mencari cara baru untuk menurunkan biaya dalam proses pembuatan produk dengan desain dan fungsionalitas yang ada.
Dua cara tersebut merupakan langkah dari mengimplementasikan target costing, dimana kedua cara tersebut harus dilakukan dan saling berkaitan satu sama lain. Sehingga cara yang paling efektif untuk mempercepat penurunan biaya hingga ke tingkat biaya yang diinginkan adalah menggunakan dan memadukan kedua cara tersebut dalam proses produksi karena rekayasa nilai merupakan modifikasi terhadap produknya, dan kaizen costing berkaitan dengan mencari cara untuk menurunkan biaya dari segi prosesnya. Sehingga keduanya merupakan cara yang saling berkesinambungan.
Apakah teori kendala dinilai efektif utk pengambilan keputusan strategic
Jawab:
Iya, teori kendala dinilai efektif untuk pengambilan keputusan strategik dalam tiga hal ukuran kinerja organisasi yaitu throughput, persediaan dan beban operasi. Hal ini dikarenakan teori kendala merupakan identifikasi terhadap kendala atau pemborosan yang memperlambat proses produksi. Apabila pemborosan yang memperlambat proses produksi dapat teridentifikasi maka perusahaan dapat menentukan strategi apa yang harus dilakukan agar tidak ada lagi pemborosan dalam proses produksi.
Dalam hal ini perusahaan melakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi kendala perusahaan baik internal, eksternal, longgar dan mengikat
- Menentukan pemanfaatan yang paling efisien
- Mengelola aliran sepanjang kendala yang mengikat
- Menambah kapasitas pada kendala yang mengikat
- Merancang ulang proses manufaktur ke arah fleksibilitas dan throughput yang cepat
Target costing lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada perakitan yang membuat beranekaragam produk dalam jumlah sedang dan sedikit dibandingkan dalam industri yang berorientasi pada proses yang ditandai dengan produksi yang terus menerus dan bersifat massal. Apa contoh industri yang dimaksud dari penjelasan tersebut dan bagaimana penerapan target costingnya pada industri tersebut?
Jawab:
Target costing memiliki keunggulan, yaitu harga jual produk ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan target margin laba dan target costing ditetapkan kemudian. Jika target margin laba perusahaan ditingkatkan. Maka perusahaan harus melakukan penghematan dan perekayasaan nilai pada biaya produksi serta biaya non produksi untuk mencapai target cost yang di tetapkan berdasarkan harga jual.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Target Biaya = Harga Jual – laba yang Diharapkan
Salah satu industri yang menggunakan target costing ini adalah industri manufaktur, yaitu “kerajinan pak bowo” yang berlokasi dikalibawang, kulonprogo memproduksi kerajinan berupa salib dan rosario dinding yang berbahan baku kayu (kayu yang dipakai kayu jati). Menurut penelian yang saya liat dari kasus diatas, harga rosario dinding yang dijual berkisar 80.000 sampai 85.000 sedangkan salib antara 30.000 sampai 35.000. jika menggunakan metode target costing maka harga rasio dinding adalah 80.000 dan harga salib 30.000 sehingga perusahaan dapat kompetitif dipasar. Target cost yang harus dicapai perusahaan untuk produk rosario dinding adalah 64.000 dan 24.000 untuk produk salib. Komponen target cost yang diperhitungkan meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Dari analisis probabilitas, analisis yang mana yang paling bagus dalam penggunaan SMB untuk pengambilan keputusan strategik ini?
Jawab:
Menurut kami, analisis profitabilitas memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, lalu analisis mana yang paling bagus dalam penggunaan SMB untuk pengambilan keputusan strategik? Menurut kami, semua analisis profitabilitas bagus, tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan. Jika perusahaan ingin mengetahui segmen mana yang paling menguntungkan maka profitabilitas relatif dapat gunakan, karena Profitabilitas relatif (relative profitability) berkaitan dengan mengurutkan produk, konsumen, dan segmen bisnis lain untuk menentukan mana yang harus diperhatikan.
Apakah rekayasa nilai bisa digunakan dalam hal lain selain target costing? Jika bisa, berikan contohnya?
Jawab:
Rekayasa nilai diterapkannya Cuma fokus pada biaya produksi, misalnya pengurangan biaya namun mutu ditingkatkan dan itu masih dalam lingkut target costing. Jadi rekayasa nilai hanya diterapkan untuk target costing.
Berikan contoh produk yg menggunakan alur pengenaan biaya tersebut
Jawab:
Target biaya atau target costing adalah metode penentuan harga biaya produksi dimana perusahaan terlebih dahulu menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga pasar kompetitif. Sementara cost based pricing adalah metode penentuan harga dimana harga suatu produk didasarkan atas besarnya cost produk ditambah dengan mark-up keuntungan yang inginkan. Berdasarkan kedua pengertian alur di atas, yaitu alur target costing dan cost based pricing, alur tersebut merupakan metode penentuan harga dari suatu produk yang diproduksi oleh perusahaan. Oleh karena itu, tidak ada contoh produk khusus untuk kedua alur tersebut karena antara metode penentuan harga dengan contoh produk tertentu tidak mempunyai hubungan yang signifikan.
Mengapa menggunakan laba inkremental bukan laba jenis lain
Jawab:
Laba inkremental di dapat dari pendapatan inkremental dikurang dengan biaya inkremental. Pendapatan inkremental adalah pendapatan yang diperoleh akibat dipilihnya suatu keputusan. Sementara biaya inkremental adalah biaya-biaya yang akan ditambahkan apabila suatu alternatif keputusan telah dipilih dan dilaksanakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa laba inkremental digunakan untuk pengambilan keputusan-keputusan tertentu. Seperti contoh berikut, Pioneer Corporation tidak membuat TV plasmanya lagi karena benar-benar tidak menguntungkan. Perusahaan hanya membuat ukuran 50 inch dan 60 inch sehingga saat ekonomi bagus, permintaan akan model mewah ini akan meningkat. Keputusan tersebut diambil dengan cara menghitung probabilitas relatif dengan cara membagi antara laba inkremental dari segmen dengan jumlah kendala sumber daya yang dibutuhkan oleh segmen.
Apa kesulitan yang akan timbul dalam menentukan transfer pricing ? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Jawab:
Menurut kami Kesulitan yang timbul dalam menentukan pricing transfer yaitu :
- Keputusan terhadap harga pembebanan dari divisi satu menjadi harga pokok oleh divisi lain.
- Jika antar divisi atau bagian pemasok atau menjual kepada pelanggan lain atau membeli dari perusahaan lain.
- Adanya masing – masing divisi yang mempersulit dalam pemilihan harga.
Cara mengatasi kesulitan dalam penentuan transfer pricing yaitu :
- Kesepakatan antar divisi yang dapat dilakukan dengan negosiasi dalam penentuann harga jual kepada phiak luar dan menentukan dsitribusi laba untuk produk yang menghasilkan laba.
- Adanya pembagian laba sesuai kesepakatan.
Dengan menggunakan metode yaitu :
- Divisi produksi yang mejualan ke divis pembeliana maka di kreditkan sebesar harga jual kepada konsumen.
- Divisi pembelian dengan mendebitkan sesuai standard variable penuh.
Dengan melakukan penentuan harga menggunakan langkah – langkah yaitu :
- Dihitung dengan cara membebankan biaya variable standard dan periodic pada pusat laba penjualan
- Membebankan biaya tetap untuk produk yang dijual dan persentase laba proporsional untuk pusat laba pembelian.
Untuk implementasi target costing perusahaan akan menentukan harga kompetitif pasar terlebih dahulu. Bagaimana cara perusahaan berhasil mencapai target biaya yang ingin dicapai secara berkelanjutan/ setiap melakukan produksi apabila kemungkinan harga kompetitif pasar tidak selalu konstan atau seringkali fluktuatif?
Jawab:
Harga kompetitif pasar tidak akan konstan karena kehidupan manusia terus berkembang. Untuk mengatasi harga kompetitif pasar yang terus berfluktuasi, perusahaan memiliki divisi-divisi atau departemen-departemen yang bertugas untuk memantau perekonomian sekitarnya. Mereka akan melakukan riset harga pasar. Setelah itu, mereka akan memperkirakan apakah mereka akan mendapatkan laba yang diinginkan dengan harga pasar dan biaya yang mereka miliki. Jika tidak, mereka akan menggunakan rekayasa nilai atau kaizen costing untuk menurunkan biaya yang ada. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap harga pasar apabila terjadi perubahan yang signifikan yang pada intinya, perusahaan harus terus beradaptasi dengan perubahan harga kompetitif pasar.
Komentar
Posting Komentar
PENTING...! Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang BERMANFAAT (bagi anda atau mungkin bagi pengguna lainnya dikemudian hari). Komentar yang bersifat BASA-BASI (seperti thanks, semoga bermanfaat atau hal serupa lainnya) akan kami hapus... ^-^