Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Strategik - Pelanggan Lengkap Dengan Jawabannya
Daftar Pertanyaan
- Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan saat perekonomian sedang menurun sehingga sulit untuk mendapatkan profit? Bagaimana cara menanganinya?
- Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan CLV di Indonesia.
- Apa hubungan customer profitability analysis dan customer lifetime value dengan akuntansi manajemen?
- Jenis perusahaan seperti apa yang banyak menggunakan metode CLV dan apa saja kelebihan yang dimiliki metode CLV dibandingkan metode lainnya?
- Dari 4 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, manakah cara yang paling efektif? Apakah bisa dua cara atau lebih dilakukan bersamaan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya?
- Apa perbedaan analisis profitabilitas pelanggan dengan menggunakan metode ABC dan dengan CLV?
- Dalam analisis terhadap pelanggan dengan menggunakan Costumer lifetime value (clv), kriteria apa saja yang harus ada supaya bisa berjalan baik.
- Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan pada perusahaan yang baru dibentuk? Atau kah tidak perlu dilakukan analisis profitabilitas pelanggan bagi perusahaan yang baru?
- Apa kekurangan dari metode customer lifetime value dan apakah metode ini lebih baik dari metode lainnya jika digunakan di suatu perusahaan?
- Apa saja indikator seorang pelanggan layak mendapatkan discount dan allowance?
- Laporan akuntansi manajemen seperti yang dipahami merupakan laporan yang ditujukan bagi pihak internal, lalu mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan melalui pelanggan apakah hal ini hanya dilaporkan pada internal saja berdasarkan pemahaman laporan akuntansi manajemen ini, atau biaya tersebut masuk di dalam laporan laba rugi? Jelaskan beserta alasannya jika hanya masuk dan dilaporkan bagi intern kenapa, jika tidak maka dimana lagi hal tersebut dilaporkan dan kenapa?
Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan saat perekonomian sedang menurun sehingga sulit untuk mendapatkan profit? Bagaimana cara menanganinya?
Jawab:
Analisis Profitabilitas akan selalu dilakukan walaupun laba atau profit yang didapatkan pada periode tertentu itu menurun atau sedikit. Selama perusahaan itu mendapatkan laba walaupun tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai analisis profitabilitas dapat dilakukan.
Analisis Profitabilitas akan selalu dilakukan walaupun laba atau profit yang didapatkan pada periode tertentu itu menurun atau sedikit. Selama perusahaan itu mendapatkan laba walaupun tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai analisis profitabilitas dapat dilakukan.
Cara mengatasi permasalahan saat perekonomian turun adalah kita bisa mengganti atau tidak menjual/menyediaan barang/jasa dengan biaya yang terlalu tinggi sehingga akan membuat harga jual juga akan tinggi. Perusahaan harus bisa merencanakaan ulang produk/jasa apa yang saat ini sanggat2 di perlukan pelanggan saat kondisi perekonomian tidak stabil.
Contoh nya pada pandemi covid 19 sekarang beberapa store atau desainer tidak akan memproduksi baju2 dengan biaya yang mahal yg menyebabkan harga jual tinggi. Mereka lebih memilih memproduksi masker kain tetapi dengan desain yang menarik agar pemakai masker pun tetap bisa tampil stylish dan pasti nya dengan biaya rendah dapat menjual dengan harga terjangkau
Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan CLV di Indonesia.
Jawab:
Contoh nya pada perusahaan operator seluler Di indonesia yang di kelola oleh perusahaan publik seperti XL, Telkomsel, dan Indosat.
Contoh nya pada perusahaan operator seluler Di indonesia yang di kelola oleh perusahaan publik seperti XL, Telkomsel, dan Indosat.
Faktor penentu yang dominan pada perhitungan CLV dalam penelitian ini adalah pada elemen pengukur margin. Tingkat retensi yang digunakan adalah rata- rata/sama, WACC sebagai tingkat diskonto juga tidak jauh berbeda. Margin sendiri dipengaruhi oleh faktor penjualan dan biaya operasional operator seluler. Dengan tingkat kompetitif yang tinggi pada pasar telekomunikasi seluler Indonesia membuat masing-masing operator sulit untuk meningkatkan margin melalui peningkatan harga, sehingga margin dapat diperbesar melalui efisiensi biaya operasional.
Value equity sebagai pengendali utama pada industri operator seluler dapat mendeskripsikan hasil perhitungan ekuitas pelanggan. Dari hasil perhitungan ekuitas pelanggan dapat menunjukkan nilai yang dipersepsikan oleh pelanggan. Telkomsel dengan ekuitas pelanggan tertinggi menunjukkan kualitas, harga, dan kenyamanan produk bagi konsumen sudah menjadi yang terbaik dibandingkan dengan Indosat dan XL Axiata.
Hasil operasional model CLV menunjukkan rata-rata jumlah nilai sekarang seluruh keuntungan dari seorang pelanggan.
Hasil perhitungan biaya akuisisi pelanggan Telkomsel pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 43,382 atau sebesar 5.31% dari CLV Telkomsel. Jika dibandingkan dengan Indosat dan XL Axiata, biaya akuisisi Telkomsel adalah yang terkecil. Hal ini berarti Telkomsel lebih efisien dalam melakukan akuisisi pelanggan dibanding Indosat dan XL Axiata. Telkomsel juga yang paling efektif dalam melakukan akuisisi pelanggan, hal ini terbukti dengan jumlah pelanggan baru yang diperoleh Telkomsel pada tahun 2011 paling besar dibanding Indosat dan XL Axiata (kurang lebih 2 kali lipat).
Dengan asumsi ceteris paribus, kenaikan tingkat retensi pelanggan pada operator Telkomsel sebesar 5% berdampak peningkatan CLV sebesar Rp 385,418 (47,21%). Angka ini berarti Telkomsel memiliki biaya maksimum sebesar Rp 385,418 per pelanggan yang dapat dialokasikan pada usaha peningkatan tingkat retensi pelanggan sebesar 5%. Begitu pula dengan XL Axiata dan Indosat. Kenaikan retensi pelanggan berdampak sangat signifikan kepada peningkatan CLV.
Apa hubungan customer profitability analysis dan customer lifetime value dengan akuntansi manajemen?
Jawab:
Akuntansi manajemen mempunyai fungsi utama sebagai penyaji data dan informasi penting yang masih berkaitan dengan data historis untuk pihak manajemen. Proses akuntansi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, dan penilaian kinerja. Dalam kaitannya dengan CPA dan CLV, CPA dan CLV merupakan bagian dari proses akuntansi manajemen, dimana CPA dan CLV diperlukan untuk menyajikan serta mengevaluasi profitabilitas dari aktivitas perusahaan yang terkait dengan pelanggan.
Akuntansi manajemen mempunyai fungsi utama sebagai penyaji data dan informasi penting yang masih berkaitan dengan data historis untuk pihak manajemen. Proses akuntansi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, dan penilaian kinerja. Dalam kaitannya dengan CPA dan CLV, CPA dan CLV merupakan bagian dari proses akuntansi manajemen, dimana CPA dan CLV diperlukan untuk menyajikan serta mengevaluasi profitabilitas dari aktivitas perusahaan yang terkait dengan pelanggan.
Jenis perusahaan seperti apa yang banyak menggunakan metode CLV dan apa saja kelebihan yang dimiliki metode CLV dibandingkan metode lainnya?
Jawab:
Perusahaan yang banyak menggunakan perhitungan CLV adalah perusahaan yang bergerak di industry B2B atau Business to Business. Tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa jenis perusahaan lain juga menggunakan perhitungan dengan CLV. Perbedaan penggunaannya sendiri terletak pada tingkat keterlibatan dan keuntungan berdasarkan model bisnis. Contoh perusahaan pengguna CLV adalah PT Telkom.
Perusahaan yang banyak menggunakan perhitungan CLV adalah perusahaan yang bergerak di industry B2B atau Business to Business. Tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa jenis perusahaan lain juga menggunakan perhitungan dengan CLV. Perbedaan penggunaannya sendiri terletak pada tingkat keterlibatan dan keuntungan berdasarkan model bisnis. Contoh perusahaan pengguna CLV adalah PT Telkom.
Kelebihan yang dimiliki CLV, yaitu:
- Bisa digunakan untuk mengevaluasi dampak dari strategi pemasaran kepada nilai konsumen
- Sebagai dasar penilaian standar dalam kegiatan investasi dan penjualan pemasaran
- Memotivasi karyawan dan perusahaan untuk lebih fokus pada long-term relationship dengan pelanggan daripada mengalokasikan sumber daya untuk mendapatkan pelanggan dengan low spending.
- Digunakan sebagai pertimbangan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan dampak terus menerus bagi konsumen
- Analisis CLV membantu manajemen untuk "memilih" pelanggan yang lebih baik dan keputusan mengenai strategi komunikasi yang dikhususkan untuk pelanggan
- Otomasi keputusan untuk mengelola sistem hubungan pelanggan
- Pengukuran loyalitas pelanggan dan mendorong royalti mereka
Dari 4 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, manakah cara yang paling efektif? Apakah bisa dua cara atau lebih dilakukan bersamaan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya?
Jawab:
Dari 4 cara yang dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas pelanggan, cara yang paling efektif bergantung kepada sistem penjualan yang dilaksanakan dan kondisi pelanggan yang dimiliki perusahaan. Misalnya untuk perusahaan yang menjual produk per 100 pcs, ketika ada pelanggan yang menawar untuk membeli dengan jumlah kurang dari 100 pcs, maka perusahaan dapat melakukan usaha untuk meningkatkan profitabilitas dengan cara membujuk pelanggan untuk membeli dalam jumlah lebih besar hingga 100 pcs atau lebih (memperbaiki proses). Perusahaan dapat melakukan 2 cara atau lebih secara bersamaan untuk meningkatkan profitabilitas, misalnya contoh perusahaan dengan penjualan minimal 100 pcs tadi, disamping membujuk pelanggan untuk membeli lebih besar dari 100 pcs, perusahaan juga sekaligus dapat menawarkan diskon yang sebelumnya telah dipertimbangkan dengan baik agar perusahaan tidak mengalami efek pricing waterfall.
Dari 4 cara yang dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas pelanggan, cara yang paling efektif bergantung kepada sistem penjualan yang dilaksanakan dan kondisi pelanggan yang dimiliki perusahaan. Misalnya untuk perusahaan yang menjual produk per 100 pcs, ketika ada pelanggan yang menawar untuk membeli dengan jumlah kurang dari 100 pcs, maka perusahaan dapat melakukan usaha untuk meningkatkan profitabilitas dengan cara membujuk pelanggan untuk membeli dalam jumlah lebih besar hingga 100 pcs atau lebih (memperbaiki proses). Perusahaan dapat melakukan 2 cara atau lebih secara bersamaan untuk meningkatkan profitabilitas, misalnya contoh perusahaan dengan penjualan minimal 100 pcs tadi, disamping membujuk pelanggan untuk membeli lebih besar dari 100 pcs, perusahaan juga sekaligus dapat menawarkan diskon yang sebelumnya telah dipertimbangkan dengan baik agar perusahaan tidak mengalami efek pricing waterfall.
Apa perbedaan analisis profitabilitas pelanggan dengan menggunakan metode ABC dan dengan CLV?
Jawab:
Perbedaannya yaitu Analisis profitabilitas pelanggan dengan metode ABC akan mengidentifikasikan aktivitas2 apa saja yang terkait pelanggan dan membebankan biaya yang dikeluarkan keproduk atau jasa, dengan begitu profitabilitas dari pelanggan dapat dilihat dari profit yg didapatkan perusahaan dari penjualan produk atau jasanya. Sedangkan konsep Customer Lifetime Value (CLV), yaitu menganalisis nilai yang diwakili oleh pelanggan untuk perusahaan selama seluruh periode menjadi pelanggan di perusahaan itu. CLV akan mengklasifikasikan pelanggan dari pelanggan yang loyal hingga pelanggan yang baru diperoleh perusahaan berserta jangka waktu hubungan antara pelanggan tersebut dengan perusahaan, sehingga dengan adanya unsur-unsur tersebut perusahaan dapat mengengetahui seberapa besar nilai dari pelanggan untuk perusahaan dan nilai tersebut dapat dipakai untuk penentuan strategi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas yang didapatnya.
Perbedaannya yaitu Analisis profitabilitas pelanggan dengan metode ABC akan mengidentifikasikan aktivitas2 apa saja yang terkait pelanggan dan membebankan biaya yang dikeluarkan keproduk atau jasa, dengan begitu profitabilitas dari pelanggan dapat dilihat dari profit yg didapatkan perusahaan dari penjualan produk atau jasanya. Sedangkan konsep Customer Lifetime Value (CLV), yaitu menganalisis nilai yang diwakili oleh pelanggan untuk perusahaan selama seluruh periode menjadi pelanggan di perusahaan itu. CLV akan mengklasifikasikan pelanggan dari pelanggan yang loyal hingga pelanggan yang baru diperoleh perusahaan berserta jangka waktu hubungan antara pelanggan tersebut dengan perusahaan, sehingga dengan adanya unsur-unsur tersebut perusahaan dapat mengengetahui seberapa besar nilai dari pelanggan untuk perusahaan dan nilai tersebut dapat dipakai untuk penentuan strategi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas yang didapatnya.
Dalam analisis terhadap pelanggan dengan menggunakan Costumer lifetime value (clv), kriteria apa saja yang harus ada supaya bisa berjalan baik.
Jawab: Menurut kami untuk menerapkan CLV, perusahaan harus memiliki data atau laporan perusahaan yang lengkap, dalam hal ini data atau laporan tersebut terkait pelanggan mencakup seperti jumlah pelanggan (jumlah pelanggan lama atau yang baru diperoleh pelanggan), faktor yang mempengaruhi penjualan dan biaya, laporan manajemen pemasaran yang di dalamnya terdapat biaya-biaya untuk memperoleh pelanggan, dan dan biaya terkait misalnya data penjualan historis jika mengukur CLV menggunakan Revenue Model dan data biaya historis jika mengukur CLV menggunakan Cost Model , data tingkat loyalitas pelanggan, data jenis pelanggan dan data data yang relevan dengan CLV.
Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan pada perusahaan yang baru dibentuk? Atau kah tidak perlu dilakukan analisis profitabilitas pelanggan bagi perusahaan yang baru?
Jawab:
Menurut kami, perusahaan yang baru dibentuk dapat menerapkan metode analisis profitabilitas pelanggan, yaitu dengan metode ABC. Perusahaan baru pastinya telah menentukan kepada siapa produk atau jasa mereka diperuntukkan atau dijual. Sehingga untuk mencapai target sasaran pelanggan yang telah ditentukan tersebut, perusahaan perlu melakukan aktivitas-aktivitas untuk memperoleh pelanggan. Dengan adany aktivitas memperoleh pelanggan tentunya terdapat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan aktivitas tersebut, biaya-biaya tersebut dapat dibebankan pada produk atau jasa dengan metode ABC sehingga profitabilitas pelanggan dapat dilihat dalam laba yang akan didapatkan oleh perusahaan atas penjualan produk atau jasa mereka. Dengan mengetahui informasi mengenai profitabilitas pelanggan tersebut, perusahaan dapat menggunakannya untuk pengambilan keputusan strategi perusahaan agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan baru tersebut.
Menurut kami, perusahaan yang baru dibentuk dapat menerapkan metode analisis profitabilitas pelanggan, yaitu dengan metode ABC. Perusahaan baru pastinya telah menentukan kepada siapa produk atau jasa mereka diperuntukkan atau dijual. Sehingga untuk mencapai target sasaran pelanggan yang telah ditentukan tersebut, perusahaan perlu melakukan aktivitas-aktivitas untuk memperoleh pelanggan. Dengan adany aktivitas memperoleh pelanggan tentunya terdapat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan aktivitas tersebut, biaya-biaya tersebut dapat dibebankan pada produk atau jasa dengan metode ABC sehingga profitabilitas pelanggan dapat dilihat dalam laba yang akan didapatkan oleh perusahaan atas penjualan produk atau jasa mereka. Dengan mengetahui informasi mengenai profitabilitas pelanggan tersebut, perusahaan dapat menggunakannya untuk pengambilan keputusan strategi perusahaan agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan baru tersebut.
Apa kekurangan dari metode customer lifetime value dan apakah metode ini lebih baik dari metode lainnya jika digunakan di suatu perusahaan?
Jawab:
Kekurangan dari metode CLV, yaitu:
Sulit untuk memperkirakan kondisi di masa depan, hal itu dapat di bawah atau terlalu tinggi karena cepat berubah dan dinamis karena CLV hanya sebagai alat untuk memprediksi masa depan dan tidak bersifat permanen karena CLV sebagian didasarkan pada perkiraan nilai penjualan dan penjualan tidak bisa diprediksi secara umum
Kelemahan CLV adalah pada penanganan pengembalian pelanggan
Pembatasan untuk memperluas cakupan pelanggan, karena manajemen cenderung berfokus pada sekelompok pelanggan CLV hanya fokus pada satu kelompok inti pelanggan karena hanya berfokus pada pelanggan yang memiliki nilai pembelian yang tinggi padahal mungkin terdapat pelanggan yang memiliki nilai pembelian yang lebih rendah tetapi memiliki profit margin yang lebih besar.
Tidak faktual karena CLV hanya memprediksi terhadap pelanggan tanpa adanya interaksi langsung dan bahkan ketika melakukan interaksi tetap tidak bisa mendapatkan gambaran yang tepat.
Apa saja indikator seorang pelanggan layak mendapatkan discount dan allowance?
Jawab:
Semua pelanggan layak dapat diskon dan diskon ditentukan oleh perusahaan sendiri, jika pun ingin memberikan diskon khusus ke pelanggan, harus lah kostumer yang sudah sering belanganan atau pelanggan setia.
Semua pelanggan layak dapat diskon dan diskon ditentukan oleh perusahaan sendiri, jika pun ingin memberikan diskon khusus ke pelanggan, harus lah kostumer yang sudah sering belanganan atau pelanggan setia.
Laporan akuntansi manajemen seperti yang dipahami merupakan laporan yang ditujukan bagi pihak internal, lalu mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan melalui pelanggan apakah hal ini hanya dilaporkan pada internal saja berdasarkan pemahaman laporan akuntansi manajemen ini, atau biaya tersebut masuk di dalam laporan laba rugi? Jelaskan beserta alasannya jika hanya masuk dan dilaporkan bagi intern kenapa, jika tidak maka dimana lagi hal tersebut dilaporkan dan kenapa?
Jawab:
Menurut kami, biaya-biaya terkait peningkatan profitabilitas melalui pelanggan tidak hanya dilaporkan melalui laporan-laporan manajemen internal/variable costing saja, tetapi dapat dilaporkan juga dalam laporan keuangan perusahaan yang ditujukan kepada pihak eksternal/full costing seperti pembebanan biaya terkait pelanggan contohnya seperti biaya pemasaran dalam laba-rugi. Hal ini karena biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan sehingga perlu dibebankan dalam produk atau jasa. Namun, biaya tersebut tidak memuat gambaran yang rinci mengenai biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan profitabilitas melalui pelanggan. Sedangkan, pada laporan untuk manajemen/internal biaya untuk meningkatkan profitabilitas melalui pelanggan disajikan secara rinci sehingga berguna dalam pengambilan keputusan manajemen apakah mempertahankan pelanggan yang memiliki profitabilitas tinggi atau melepaskan pelanggan yang tidak menguntungkan.
Menurut kami, biaya-biaya terkait peningkatan profitabilitas melalui pelanggan tidak hanya dilaporkan melalui laporan-laporan manajemen internal/variable costing saja, tetapi dapat dilaporkan juga dalam laporan keuangan perusahaan yang ditujukan kepada pihak eksternal/full costing seperti pembebanan biaya terkait pelanggan contohnya seperti biaya pemasaran dalam laba-rugi. Hal ini karena biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan sehingga perlu dibebankan dalam produk atau jasa. Namun, biaya tersebut tidak memuat gambaran yang rinci mengenai biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan profitabilitas melalui pelanggan. Sedangkan, pada laporan untuk manajemen/internal biaya untuk meningkatkan profitabilitas melalui pelanggan disajikan secara rinci sehingga berguna dalam pengambilan keputusan manajemen apakah mempertahankan pelanggan yang memiliki profitabilitas tinggi atau melepaskan pelanggan yang tidak menguntungkan.
Komentar
Posting Komentar
PENTING...! Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang BERMANFAAT (bagi anda atau mungkin bagi pengguna lainnya dikemudian hari). Komentar yang bersifat BASA-BASI (seperti thanks, semoga bermanfaat atau hal serupa lainnya) akan kami hapus... ^-^