Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen |
Pasar Modal | Pixabay |
Daftar pertanyaan:
1. Kita
ketahui bahwa dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memilik pengaruh
yang sangat besar terutama di perekonomian karena dapat dilihat bahwa fakta
dilapangan bahwa banyaknya Perusahaan “Merumahkan” pegawainya yang tentunya di
lakukan untuk memangkas biaya agar perusahaan tetap jalan di kondisi seperti
ini, dilihat dari situasi menurut
anda bagaimana perusahaan menanggapinya
dalam hal kebijakan dividen? Apakah menahannya sebagai investasi? Atau tetap
membagikan dividen bagaimana perusahaan menyikapinya? namun kita ketahui bahwa
kegiatan operasional juga terganggu yang mengakibatkan perusahaan mengalami
kerugian.
2. Diantara
stock dividen dan stock split mana yg lebih menguntungkan perusahaan?
3. Faktor
apa saja yang mempengaruhi penentuan kebijakan dividen?
4. Jika
perusahaan tersebut menghasilkan laba yang
sangat besar, namun dia tidak ingin membagikan dividen kepada pemegang saham
secara berturut-turut dan hnya menjadikannya laba ditahan, apakah itu
diperbolehkan? dan apakah ada pengaruhnya bagi internal maupun eksternal
perusahaan?
5. Apa
akibatnya jika pemegang saham tidak mengambil dividennya dalam jangka waktu
yang lama? Apakah akan menjadi hak perusahaan?
6. Kapankah
waktu yang tepat bagi perusahaan untuk membayar dividen bagi para pemegang saham?
Dan bisakah perusahaan melakukan pembayaran dividen lebih dari satu kali dalam
1 tahun? Jika bisa, apa pertimbangan untuk melakukannya?
7. Apakah
dengan penerapan stock dividen dan stock split dapat menyebabkan perusahaan dan
investor mengalami kerugian?
8. Mengapa
pembayaran dividen semakin besar akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan
perusahaan dan menurunkan harga saham?
9. Stock
split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi nominal lebih kecil. Dengan
demikian, jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan
penurunan nilai nominal saham. Menurut kalian apakah dengan memecah saham dan
membuat harganya menjadi lebih murah tersebut akan menjadi lebih efektif dalam
menarik investor agar lebih banyak mentransaksikan saham tersebut sehingga
dapat meningkatkan peluang bobot saham emiten?
10. Bagaimana
cara mengetahui perusahaan akan membagikan deviden atau tempat untuk mencek
bahwa ada emiten yang akan membagikan deviden?
11. Menurut
kelompok kalian Kenapa pembayaran deviden tidak berpengaruh terhadap kemakmuran
pemegang saham?
1) Kita
ketahui bahwa dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memilik pengaruh
yang sangat besar terutama di perekonomian karena dapat dilihat bahwa fakta
dilapangan bahwa banyaknya Perusahaan “Merumahkan” pegawainya yang tentunya di
lakukan untuk memangkas biaya agar perusahaan tetap jalan di kondisi seperti
ini, dilihat dari situasi menurut
anda bagaimana perusahaan menanggapinya
dalam hal kebijakan dividen? Apakah menahannya sebagai investasi? Atau tetap
membagikan dividen bagaimana perusahaan menyikapinya? namun kita ketahui bahwa
kegiatan operasional juga terganggu yang mengakibatkan perusahaan mengalami
kerugian.
Jawaban :
Merebaknya
pandemi covid 19 saat ini memang merugikan berbagai pihak terutama perusahaan
yang bergerak di bidang bisnis. Semua
perusahaan merasakan tekanan yang sama dan berusaha menerapkan berbagai
strategi untuk mengatasi situasi sulit ini. Dalam hal kebijakan dividen
perusahaan, salah satu opsi yg bisa dilakukan perusahaan untuk setidaknya
mengamankan posisi keuangan saat ini adalah dengan menunda pembagian dividennya.
Kebijakan ini setidaknya akan mengamankan posisi likuiditas dan neraca
perusahaan. Dividen yang tdk dibagikan bsa menjadi sumber modal bagi perusahaan
untuk bertahan agar operasional perusahaan dpt berjalan sebagaimana mestinya.
Dan
terlebih untuk perusahaan sektor perbankan kebijakan untuk menahan dividen
merupakan opsi yg tepat untuk saat ini karena apabila dividen ttp dibagikan
akan berpotensi besar meningkatkan kredit macet, dan dana dri dividen bsa
digunakan untuk penyaluran pinjaman sementara.
Namun
bagi perusahaan yang memiliki sumber aset lain dan berbagai investasi yang
mampu menjaga posisi perusahaan tetap aman, dapat tetap melaksanakan pembagian
dividennya walaupun memiliki risiko, jd sebaiknya perusahaan tetap menahan
dividennya untuk sementara waktu hingga kondisi kembali stabil.
2) Diantara
stock dividen dan stock split mana yg lebih menguntungkan perusahaan?
Jawaban :
Pengertian Dividen Saham menurut
para ahli adalah pembagian lembar saham kepada para pemegang saham. Biasanya
saham yang dibagikan adalah biasa, dan diterbitkan untuk para pemegang biasa.
Dividen saham berbeda dari dividen tunai karena tidak ada pembagian kas atau
aset lainnya kepada pemegang saham. Pembagian dividen, baik dividen tunai
atupun dividen saham akan mengurangi jumlah laba ditahan perusahaan.
Sedangkan, Pemecahan saham adalah proses
mengurangi nilai nominal atau nilai yang tertera dari saham biasa dan
menerbitkan sejumlah tambahan saham secara proporsional. Saat saham dipecah,
pengurangan nilai nominal atau nilai yang tertera memengaruhi seluruh saham,
termasuk saham yang belum diterbitkan, dan saham treasuri (treasury stock).
Tujuan dari pemecahan saham adalah untuk menurunkan nilai pasar per lembar
saham.
Bagi Perusahaan, Dividen saham atau
pemecahan saham memiliki manfaat atau keuntungan yang berbeda bagi perusahaan,
dengan dilakukannya dividen saham , maka dividen kas atau laba yang dimiliki
oleh perusahaan tidak dibagi atau ditahan oleh perusahaan. Hal ini dapat
bermanfaat bagi perusahaan karena dividen kas atau laba yang ditahan dapat di
investasikan kembali untuk memperoleh laba yang maksimal di periode yang akan
datang, selain itu uang kas dapat digunakan perusahaan untuk melunasi
hutang-hutang yang jatuh tempo.
Sedangkan pemecahan saham memiliki
manfaat atau keuntungan Secara langsung perusahaan berkesempatan untuk
mendapatkan investor-investor baru. Sementara manfaat tidak langsungnya, jumlah
saham beredar yang semakin banyak diikuti dengan harga saham yang rendah memicu
pergerakan saham yang semakin aktif. Jika gerak saham aktif, maka aksi
korporasi ke depannya akan mendapat sorotan dan respon lebih cepat dari
investor.
Jadi keduanya sama-sama menguntungkan
bagi perusahaan dari aspek yang berbeda , tidak dapat dilakukan perbandingan
karena memiliki keuntungan tersendiri bagi perusahaan.
3) Faktor
apa saja yang mempengaruhi penentuan kebijakan dividen?
Jawaban :
a) posisi
likuiditas perusahaan.
likuiditas
adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan aktiva
lancar. makin lancar likuiditas perusahaan, makin besar juga kemampuan
perusahaan untuk membagikan dividen.
b) kebutuhan
dana untuk membayar utang.
ketika
perusahaan menghasilkan laba dan memiliki hutang jangka panjang yang akan jatuh
dalam waktu dekat. perusahaan bisa melunasi utang tersebut menggunakan laba
yang dihasilkan dan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.
c) tingkat
ekspansi aktiva.
perusahaan
yang sedang berkembang biasanya membutuhkan tambahan sumber daya perusahaan
berupa aktiva perusahaan. pendanaan untuk menambahan aktiva perusahaan biasanya
dengan kebijakan dividen. menggunakan laba ditahan. semakin banyak dana
yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha, untuk meningkatkan aktiva, maka
semakin kecil peluang perusahaan untuk membagikan dividen.
d) stabilitas
laba.
perusahaan
yang menghasilkan laba yang stabil disetiap periode bisa dengan mudah
memprediksi besar kecilnya laba yang akan dihasilkan diperiode yang akan
datang. berbandingan dengan perusahaan yang menghasilkan laba yang tidak stabil
disetiap periodenya.
e) peraturan
hukum perundang-undangan.
peraturan
perundangan mengatakan dividen dibayarkan dari laba. baik laba tahun periode
berjalan atau laba bersih tahun lalu yang berada di pos laba ditahan.
beberapa
batasan hukum tentang dividen. seperti :
- peraturan
dividen berasal dari laba bersih.
- peraturan
larangan pengurangan modal.
- peraturan
larangan membayar dividen saat kepailitan.
f) pengendalian
perusahaan.
bila
manajemen perusahaan memperhatikan pengendalian. manajemen mungkin akan enggan
menerbitkan saham baru dan akan menahan laba ditahan lebih banyak karena
persentase kepemilikian perusahaan akan berkurang seiring bayaknya saham
beredar.
namun
bila pemegang saham menginginkan adanya pembagian dividen, dan terlebih adanya
tekanan dari beberapa pemegang saham yang menginginkan adalah peralihan
kekuasaan perusahaan, maka dividen yang dibagikan akan bertambah naik.
g) pembatasan
dalam perjanjian utang.
pembatasan
perjanjian utang ini biasanya disusun oleh kreditur perusahaan yang telah
disetujui oleh perusahaan. pembatasan disusun agar perusahaan tetap mampu
melunasi utang dan bunganya.
Perjanjian
utang tersebut umumnya menyatakan :
- Dividen
tidak bisa dibayarkan jika modal bersih perusahaan berada dibawah jumlah yang
sudah ditentukan.
- Perusahaan
hanya bisa membayar dividen dimasa mendatang dari laba yang diperoleh setelah
perjanjian utang telah ditandatangani. Jadi dividen tidak boleh dibayar dari
laba ditahan perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya
- larangan
pembagian dividen jika rasio kemampuan pembayaran bunga, rasio lancar dan
rasio-rasio yang lain melewati batas-batas minimal yang telah ditetapkan.
h) kemampuan
untuk meminjam.
perusahaan yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam
memperoleh dana pinjaman, memiliki kemampuan membayar dividen yang tinggi.
4) Jika
perusahaan tersebut menghasilkan laba yg
sangat besar, namun dia tidak ingin membagikan dividen kepada pemegang saham
secara berturut-turut dan hnya menjadikannya laba ditahan, apakah itu
diperbolehkan? dan apakah ada pengaruhnya bagi internal maupun eksternal
perusahaan?
Jawaban :
Perusahaan akan mengeluarkan dividen berdasarkan
keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan
hasil RUPS maka dapat ditentukan berapa rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan. Sebagai bagian laba yang akan didistribusikan
kepada pemegang saham, maka perusahaan akan menentukan kebijakan dividennya
melalui pertimbangan dari berbagai faktor yang kemudian disertai dengan
dukungan atau persetujuan dari pemegang saham.
Perusahaan mungkin saja menghasilkan laba yang besar dan
kemudian tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Namun kebijakan
tersebut tentu saja memerlukan persetujuan dari pemegang saham melalui RUPS
terlebih dahulu, terdapat beberapa pertimbangan yang dihadapi perusahaan dalam pengambilan keputusan ini,
seperti terdapat ketentuan dalam perjanjian dengan kreditur sehingga perusahaan
diwajibkan menahan labanya terlebih dahulu, perusahaan sedang memerlukan
pendanaan yang lebih besar dalam rangka pertumbuhan atau ekspansi lebih lanjut,
kemudian apabila perusahaan sedang menghadapi potensi kerugian di masa
mendatang maka kemungkinan laba akan ditahan (tidak ada pembagian dividen)
sangat mungkin untuk menciptakan cadangan kerugian masa depan.
Kebijakan yang diambil perusahaan dan pemegang saham
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tidak hanya berdasarkan keputusan satu
pihak saja. Kebijakan pertimbangan semua pihak yang berkepentingan dalam
menentukan pembagian laba (dividen) diperlukan untuk menjamin keberlangsungan
hidup (sustainability) perusahaan di
masa yang akan datang.
5) Apa
akibatnya jika pemegang saham tidak mengambil dividennya dalam jangka waktu
yang lama? Apakah akan menjadi hak perusahaan?
Jawaban :
Dividen
merupakan pendistribusian laba kepada pemegang saham secara pro rata yang pada
prinsipnya dibayarkan dalam bentuk uang.
Jika
dividen tidak diambil oleh pemegang saham setelah 5 tahun sejak tanggal
pembayaran dividen ditetapkan, maka akan dimasukkan ke dalam cadangan khusus.
Jika dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus itu dalam jangka waktu
10 tahun tetap tidak diambil, maka akan menjadi hak perseroan.
Baca juga: Pengertian Saham, Hak Pemegang Saham, Jenis Saham biasa, Evaluasi Saham Sebagai Sumber Dana, Keputusan Saham Dijual Dan Saham Dibeli Lengkap Dengan Penjelasannya
Baca juga: Pengertian Saham, Hak Pemegang Saham, Jenis Saham biasa, Evaluasi Saham Sebagai Sumber Dana, Keputusan Saham Dijual Dan Saham Dibeli Lengkap Dengan Penjelasannya
6) Kapankah
waktu yg tepat bagi perusahaan untuk membayar dividen bagi para pemegang saham?
Dan bisakah perusahaan melakukan pembayaran dividen lebih dari satu kali dalam
1 tahun? Jika bisa, apa pertimbangan untuk melakukannya?
Jawaban :
Dividen
biasanya dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham setelah tutup
buku akhir tahun, dividen tersebut disebut dengan dividen final dan pembagian
dividen final tersebut bisa dilakukan saat musim dividen yaitu pada bulan Maret
sampai Mei.
Dividen
bisa saja dibagikan lebih dari satu kali dalam setahun atau dengan kata lain
dividen tersebut dibagikan sebelum perusahaan melakukan membukukan profit
tahunan yang disebut dengan dividen interim. Pembagian dividen interim oleh
perusahaan kepada para pemegang saham dapat dipertimbangkan ketika perusahaan
telah mampu membukukan profit yang besar di kuartal I, kuartal II, atau kuartal
III, sehingga laba yang telah dihasilkan bisa dibagikan kepada para pemegang
saham sebelum perusahaan melakukan tutup buku akhir tahun, sesuai dengan
kebijakan manajemen. Namun, apabila perusahaan belum mampu membukukan profit
yang besar, sebaiknya tidak perlu dilakukan pembagian dividen interim ini.
Karena dana yang dimiliki perusahaan sebelum tutup buku akhir tahun masih bisa
digunakan dalam keperluan perusahaan.
Selain
itu, ada juga beberapa pertimbangan yang dilakukan perusahaan sebelum
memutuskan untuk membagikan dividennya atau tidak, pertimbangan tersebut
diantaranya adalah:
a) Kebutuhan
dana untuk membayar utang dan bunganya
Apabila perusahaan memiliki utang jangka panjang dan
akan segera jatuh tempo, maka laba sebaiknya ditahan untuk melakukan pelunasan
utang dan bunga yang akan jatuh tempo untuk menghindari risiko gagal bayar dan
dipailitkan oleh krediturnya.
b) Kestabilan
laba
Perusahaan juga harus memperhatikan kestabilan laba.
Jika laba cenderung stabil setiap periodenya, maka bisa diputuskan untuk
melakukan pembagian dividen.
c) Kemampuan
berhutang
Jika perusahaan memiliki kemampuan berhutang yang
besar, kemungkinan besar juga bisa membagikan dividen yang tinggi. Karena saat
perusahaan memerlukan dana dan bisa dilakukan dengan meminjam utang, maka
perusahaan bisa membagikan dividen ke para pemegang saham.
d) Likuiditas
perusahaan
Jika likuiditas (kemampuan perusahaan melunasi
kewajiban jangka pendek) rendah, sebaiknya perusahaan tidak perlu membagikan
dividen terlebih dahulu karena memiliki risiko tidak mampu membayar utang
jangka pendek.
e) Tingkat
ekspansi aktiva
Semakin tinggi kebutuhan aktiva, maka semakin kecil
peluang dividen bisa dibagikan karena laba perusahan akan digunakan untuk
mengadakan aktiva perusahaan yang lebih dibutuhkan.
7) Apakah
dengan penerapan stock dividen dan stock split dapat menyebabkan perusahaan dan
investor mengalami kerugian?
Jawaban :
Untuk
penerapan stock dividen dan stock split tidak menyebabkan perusahaan dan
investor mengalami kerugian karena keduanya merupakan suatu kebijakan yang
nilainya sebenarnya sama. untuk stock split dengan memperbanyak jumlah saham
dan memperkecil nilai perlembar saham dan tentu dengan rasio yg seimbang, dan
untuk stock dividen proporsi kepemilikan tidak berubah dengan mentransfer dari
laba ditahan ke capital surplus dan nilai saham jdi tidak ada kerugian secara
langsung baik dari sisi investor ataupun perusahaan .
Namun
dengan ada nya kebijakan tersebut dampaknya adalah:
a) Pada
umumnya, harga saham akan naik tidak lama setelah kebijakan tersebut diumumkan.
b) Kenaikan
harga tersebut memberikan sinyal bahwa laba dan dividen tunai akan naik.
c) Harga
saham akan kembali turun ke semula apabila perusahaan tidak mengumumkan adanya
kenaikan laba dan dividen.
d) Likuiditas
perusahaan meningkat sehingga meningkatkan nilai perusahaan.
e) Kombinasi
pemegang saham yang berubah, karena perdagangan yang dilakukan oleh investor
individual cenderung meningkat.
8) Mengapa
pembayaran dividen semakin besar akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan
perusahaan dan menurunkan harga saham?
Jawaban :
Pembayaran
dividen berkaitan erat dengan kebijakan dividen yang dilakukan setiap
masing-masing perusahaan. Kebijakan dividen adalah sebuah keputusan apakah laba
yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
atau laba ditahan. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba dividen,
maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber
dana intern dan internal financing perusahaan. Pembayaran dividen yang semakin
besar akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan perusahaan dan menurunkan harga
saham. Jika pembayaran dividen berupa dividen kas yang terlalu besar, maka akan
berkurangnya kemampuan perusahaan dari segi pendapatan perusahaan. Dan jika
pembayaran dividen berupa dividen saham yang terlalu besar, maka akan
berpengaruh terhadap penurunan nilai saham.
Berdasarkan teori diferensial pajak, memang dividen memiliki tingkat tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan capital gain. Selain itu, pajak atas dividen dibayarkan setiap tahun setelah terjadinya pembayaran dividen. Jika dividen yang dibayarkan dengan yang cukup besar, maka pajak yang harus dikeluarkan juga cukup besar.
Berdasarkan teori diferensial pajak, memang dividen memiliki tingkat tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan capital gain. Selain itu, pajak atas dividen dibayarkan setiap tahun setelah terjadinya pembayaran dividen. Jika dividen yang dibayarkan dengan yang cukup besar, maka pajak yang harus dikeluarkan juga cukup besar.
Dividen
yang dibayarkan dengan nominal kecil ataupun besar semuanya tergantung dengan
kondisi masing-masing perusahaan dan kebijakan dividen mana yang digunakan oleh
perusahaan. Kondisi ini berpengaruh terhadap investor yang dimilikinya. Jika
memang investor tersebut menyukai dibagikan kebijakan dividen, maka akan
berpengaruh positif terhadap nilai saham dan tingkat kemampuan perusahaan. Dan
jika investor tidak menyukai dibagikannya dividen, maka hal ini memberikan
dampak buruk terhadap nilai perusahaan. Sehingga perusahaan memilih untuk tidak
membagikan dividen dengan jumlah besar atau malah tidak membagikan dividen sama
sekali.
9) Stock
split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi nominal lebih kecil. Dengan
demikian, jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan
penurunan nilai nominal saham. Menurut kalian apakah dengan memecah saham dan
membuat harganya menjadi lebih murah tersebut akan menjadi lebih efektif dalam
menarik investor agar lebih banyak mentransaksikan saham tersebut sehingga
dapat meningkatkan peluang bobot saham emiten?
Jawaban :
Stock
split atau pemecahan saham seperti yang diketahui adalah sebuah tindakan yang
dilakukan perusahaan yang telah go public
untuk memecahkan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil,
dengan cara memecahkan selembar saham menjadi beberapa lembar saham.
Pemecahan tersebut dilakukan dengan rasio tertentu, sehingga jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat secara proporsional dengan penurunan nilai nominal sahamnnya tanpa adanya transaksi jual beli, sehingga modal yang dimiliki oleh si pemegang saham tidak berubah. Tujuan utama dari stock split adalah secara garis besarnya, perusahaannya karena alasan likuiditas. Hal ini dilakukan juga karena perusahaan tidak menghendaki harga pasar terlalu tinggi. Perusahaan sadar betul pentingnya likuiditas dalam perdagangan saham, karena sebuah saham yang kurang likuid dapat mempengaruhi minat investor sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pergerakan harga sahamnya. Karena pada dasarnya, perusahaan melakukan stock split untuk menambah tingkat likuiditas sahamnya. Dengan stock split maka semakin banyak saham yang beredar, maka saham tersebut pun makin aktif diperdagangkan di bursa. Penyebaran sahamnya di kalangan investor pun menjadi semakin luas, yang akan menjadi daya tarik.
Pemecahan tersebut dilakukan dengan rasio tertentu, sehingga jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat secara proporsional dengan penurunan nilai nominal sahamnnya tanpa adanya transaksi jual beli, sehingga modal yang dimiliki oleh si pemegang saham tidak berubah. Tujuan utama dari stock split adalah secara garis besarnya, perusahaannya karena alasan likuiditas. Hal ini dilakukan juga karena perusahaan tidak menghendaki harga pasar terlalu tinggi. Perusahaan sadar betul pentingnya likuiditas dalam perdagangan saham, karena sebuah saham yang kurang likuid dapat mempengaruhi minat investor sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pergerakan harga sahamnya. Karena pada dasarnya, perusahaan melakukan stock split untuk menambah tingkat likuiditas sahamnya. Dengan stock split maka semakin banyak saham yang beredar, maka saham tersebut pun makin aktif diperdagangkan di bursa. Penyebaran sahamnya di kalangan investor pun menjadi semakin luas, yang akan menjadi daya tarik.
Secara
umum, harga saham yang terlalu tinggi akan mengurangi kemampuan investor dalam
membeli saham tersebut. Dengan adanya stock split, diharapkan akan meningkatkan
daya beli investor terhadap saham tersebut. Bila daya beli investor meningkat,
maka harga saham pun bisa makin terkerek naik. Namun perusahaan yang melakukan
stock split saham tidak selalu sahamnnya mengalami dampak positif. Beberapa
saham setelah stock split mengalami penguatan, namun beberapa lainnya mengalami
pelemahan secara signifikan. Murahnya saham yang dapat dinikmati investor
retail memang menambah likuiditas, namun apabila investor kecil yang aktif
bertransaksi maka justru akan menahan laju kenaikan harga.
10) Bagaimana
cara mengetahui perusahaan akan membagikan deviden atau tempat untuk mencek
bahwa ada emiten yang akan membagikan deviden?"
Jawaban :
Untuk
perusahaan yang sudah listing atau terdaftar di bursa efek indonesia sebagai
perusahaan yang go public dilihat dari cum datenya , cum date adalah tanggal
penetapan untuk investor yang berhak mendapatkan dividen. Waktu cum date ini
biasanya hanya ditetapkan sehari saja, sampai waktu penutupan bursa saham di
BEI berakhir pada hari itu juga. Jadi untuk bisa memperoleh dividen syaratnya
cuma satu, yaitu miliki sahamnya di hari cum date tersebut. Atau sebelum masuk
hari Ex Cum Date (hari telah berakhirnya pencatatan penerima dividen), yaitu
satu hari setelah hari Cum Date. Ada perbedaan pembagian dividen di pasar
reguler dan tunai. Masing-masing cum dan ex date di atas beda-beda waktunya
untuk pasar reguler dan tunai. Jadi total ada 4 hari. Berikutnya ada namanya
recording date. Recording date adalah
hari penyampaian daftar pemegang saham yang berhak dapat bagian dividen. Biasanya
ini sama dengan hari cum date untuk pasar tunai Terakhir adalah tanggal
pembayaran dividen. Biasanya sekitar 2 hingga 4 minggu setelah ex cum, maka
pengumuman pembagian dividen dapat dilihat secara langsung dalam halaman resmi
yang dimiliki perusahaan atau secara otomatis akan di beritahukan oleh idx
melalui berbagai aplikasi yang tersedia kapan emiten akan membagikan
dividennya, dan sebelum itu biasanya emiten akan melaksanakan rapat RUPS
terlebih dahulu untuk menentukan berapa besaran dividen yg akan dibagikan
dengan melibatkan seluruh investor yang mana biasanya akan diundang langsung
secara formal oleh perusahaan ataupun melalui media email.
11) Kenapa
pembayaran deviden tidak berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang saham?
Jawaban:
Menurut
kami sesuai dengan apa yang dikatakan Modiglani-Miller, disimpulkan bahwa nilai
perusahaan saat ini tidak dipengaruhi oleh kenaikan harga sama baru. Oleh
karenanya pemegang saham dapat menerimanya dalam bentuk capital gain.
Kemakmuran pemegang saham sekali lagi tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen
saat ini maupun dimasa datang. Pemegang saham merasa indifferent atas kebijakan
dividen
Hal
yang penting dari pendapat MM adalah bahwa pengaruh pembayaran dividen terhadap
kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah yang sama dengan cara
pembelanjaan atau pemenuhan dana yang lain. Dalam kondisi keputusan investasi
yang given, maka apabila perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham,
perusahaan harus mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah pembayaran
dividen tersebut. Dengan demikian kenaikan pendapatan dari pembayaran dividen
akan diimbangi dengan penurunan harga saham sebagai akibat penjualan saham
baru. Dengan demikian apakah laba yang diperoleh dibagikan sebagai dividen atau
akan ditahan dalam bentuk laba ditahan tidak mempengaruhi kemakmuran pemegang
saham. Tetapi, para ahli menentang karena banyak asumsi-asumsi yang dipakai
dalam teori dividen tidak relevan ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Seperti : Pemegang saham tentu sangat concern dan peduli dengan darimana
pendapatan yang akan dia peroleh, dari dividen atau capital gain. Ini juga
berhubungan dengan strategi dari masing-masing investor. Tidak semua investor
suka dengan capital gain, ada investor yang lebih suka pembagian dividen yang
tinggi. Begitu juga sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar
PENTING...! Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang BERMANFAAT (bagi anda atau mungkin bagi pengguna lainnya dikemudian hari). Komentar yang bersifat BASA-BASI (seperti thanks, semoga bermanfaat atau hal serupa lainnya) akan kami hapus... ^-^