Langsung ke konten utama

Pengertian Harga Transfer, Tujuan, Metode, Penetapan Harga dan Administrasi Harga Transfer Lengkap Dengan Penjelasannya

Daftar Pembahasan

1. Pengertian harga transfer
2. Tujuan Harga Transfer
3. Metode-metode Harga Transfer
  • Prinsip Dasar
  • Situasi Ideal
  • Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya

4. Penetapan Harga Jasa Korporat
  • Pengendalian atas jumlah jasa
  • Pilihan Penggunaan Jasa

5. Administrasi harga transfer
  • Negosiasi
  • Arbitrase dan penyelesaian konflik
  • Klasifikasi produk
Transfer Pricing | Pixabay


Pengertian harga transfer
 


Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997), dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian manajemen (management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup perusahaan.  

Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar dalam akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang sama.  

Menurut Ralph Estes dalam kamus akuntansi, harga transfer adalah suatu harga internal yang dibebankan oleh satu unit (seperti divisi, perusahaan anak, atau departemen) dari suatu perusahaan pada unit lainnya dalam perusahaan yang sama.  

Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Moven dalam management accounting, harga transfer adalah harga yang ditagihkan untuk barang yang ditransfer dari satu divisi ke divisi lainnya.  

Menurut Sophar Lumbantoruan, harga transfer adalah penentuan harga atau balas jasa atas suatu transaksi antar unit dalam satu perusahaan atau antar perusahaan dalam satu grup.  

Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga antar grup (divisi, segmen, departemen, subunit dll) dalam satu perusahaan yang sama. 



Tujuan Harga Transfer 


Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika pusat laba atau lebih bertanggung jawab atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran sesuatu sehingga masing-masing harus berbagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual. 

Harga Transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya mencapai beberapa sasaran sebagai berikut:  

  1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan 
  2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, maksudnya sistem harus dirancang sedemikian rupa agar keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga  akan meningkatkan laba perusahaan. 
  3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha. 
  4. Memberikan sistem harus mudah dimengerti dan dikelola 


Harga transfer sering memicu masalah, terutama pada penentuan harga sepakatannya karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting. 


Metode-metode Harga Transfer 


Istilah “harga transfer” yang digunakan disini adalah nilai yang diberikan kepada suatu transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana setidaknya ada satu pusat laba yang terlibat didalamnya. Harga semacam ini biasanya melibatkan suatu elemen laba karena sebuah perusahaan yang independent tidak akan mentransfer barang dan jasa ke perusahaan independent yang lain sebesar biaya produksi atau lebih rendah dari itu. 


Prinsip Dasar 

Prinsip dasar dari harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah: 

  1. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari pemasok luar? (keputusan sourcing) 
  2. Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan ditransfer antar pusat laba? (keputusan harga transfer) 


Penentuan sistem harga transfer dapat bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit, tergantung pada sifat usahanya. 


Situasi Ideal 

Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan citacita jika kondisi-kondisi berikut ada, yaitu: 

Orang-orang kompeten 

Idealnya manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dan jangka pendek dari pusat tanggung jawab mereka. 


Atmosfer yang baik 

Manajer harus menjadikan profitabilitas sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja pusat tanggung jawab. Mereka juga harus memandang bahwa harga transfer tersebut adil. 


Harga pasar 

Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan hrga pasar normal dan mapan dari produk identik yang sedang ditransfer, maksudnya harga pasar mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman dan kualitas) dengan produk yang dikenakan harga transfer. 


Kebebasan memperoleh sumber daya 

Idealnya alternatif pusat tanggung jawab dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih alternative yang baik bagi pusat tanggung jawab mereka. 


Informasi penuh 

Para manajer harus mengetahui semua alternative yang ada, serta biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternative tersebut. 


Negosiasi 

Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi “kontrak” antar unit usaha. 

Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya 


Idealnya seorang manajer pembelian, bebas mengambil keputusan sourcing. Demikian halnya dengan manajer penjualan, ia harus bebas untuk menjual produknya ke pasar yang paling menguntungkan. 

Akibat-akibat yang terjadi jika para manajer pusat laba tidak memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan sourcing: 

1) Pasar yang Terbatas 

Beberapa alasan pasar terbatas bagi pusat laba (pembeli dan penjual): 

  • Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal. 
  • Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdifferensiasi, tidak ada sumber dari luar. 
  • Jika perusahaan telah melakukan investasi yang besar, cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar mendekati biaya variable perusahaan. 


Dalam kondisi pasar yang terbatas, harga transfer yang paling memenuhi persyaratan sistem pusat laba adalah harga kompetitif. Dimana harga kompetitif mengukur kontribusi dari setiap pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan dapat mengetahui tingkat harga kompetitiif jika perusahaan tersebut tidak membeli atau menjual produknya ke pasar bebas melalui cara-cara: 

  • Jika ada harga pasar diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan untuk menentukan harga transfer.   
  • Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran. 
  • Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka pusat laba tersebut sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di luar. 
  • Jika pusat laba pembelian membeli produk yang serupa dari pasar luar/bebas mak pusat laba tersebut dapat meniru untuk harga kompetitif untuk produkproduk eklusifnya. 



2) Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri 

Misalnya, jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas atau memiliki kapasitas produksi yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai. Dan sebaliknya, jika pusat laba pembelian  idak dapat memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi ini terjadi ketika terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam industry. Sehingga pusat laba pembelian terhalang dan laba perusahaan tidak optimal. 

Meskipun ada hambatan dalam pemerolehan sumber daya, harga pasar tetap merupakan harga transfer yang baik. Jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka gunakanlah. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost based transfer price).  Biasanya, perusahaan akan mengeliminasi unsur iklan, pendanaan, atau pengeluaran lain yang tidak dikeluarkan oleh pihak penjual dalam transaksi internal saat penentuan harga transfer. 

Ada 2 cara dalam menentukan harga transfer yaitu: 

1. Harga transfer berdasarakan  biaya 

Dasar biaya 
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak bole  digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat da untuk meningkatkan standar tersebut.  


Markup laba 
Dalam menghitung markup laba, terdapat 2 (dua) keputusan: 

(1) apa dasar markup  laba dan 

(2) tingkat laba yang diperbolehkan.  

Dasar yang paling mudah dan umum dipergunakan adalah persentase dari biaya. Jika  dasar tersebut digunakan maka tidak ada pertimbangan atas modal yang diperlukan. Dasar yang secara konsep lebih baik adalah persentase dari investasi, tetapi untuk menghitung investasi yang akan dikenakan ke setiap produk yang dihasilkan dapat menimbulkan permasalahan teknis. Jika menggunakan dasar biaya historis suatu aktiva, maka fasilitas baru yang dirancang untuk mengurangi harga secara aktual dapat meningkatkan biaya karena aktiva yang lama menjadi dinyatakan terlalu rendah. 

Masalah kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi dari manajemen senior atas kinerja keuangan dari sutau pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukan oleh pusat laba tersebut. Solusi konseptual adalah membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian. 

Nilai investasi tersebut dihitung pada tingkat „standar‟, dengan aktiva tetap dan persediaan pada tingkat biaya penggantian (replacement cost). 



2. Biaya tetap dan laba hulu 

Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian internal. Bahkan jika hal itu disadari, pusat laba mungkin enggan untuk mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan.  

Adapun metode yang dapat digunkan perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara berikut: 


Persetujuan antarunit usaha 

Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil-wakil dari unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuk produk-produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan. Mekanisme ini hanya bekerja bila proses peninjauannya terbatas pada keputusan-keputusan yang melibatkan jumlah bisnis yang signifikan bagi paling tidak satu pusat laba. Jika tidak demikian maka negosiasi ini akan sia-sia.   



Dua langkah penentuan harga 

Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga transfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua, pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah sama dengan biaya tetap yang  erkaitan dengan fasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.



Pembagian Laba 

Jika sistem penentuan harga dua langkah tıdak dapat digunakan, maka sistem pembagian laba (bagi hasil) dapat digunakan untuk menghubungkan keselarasan antara kepentingan unit usaha dan perusahaan. Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai berikut: 

  • Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar. 
  • Setelah produk tersebut dijual, unit-unit usaha yang dihitung menghasilkan kontribusi, yang merupakan harga penjualan, biaya variabel, produksi dan pemasaran.


Metode penentuan harga ini mungkin  tepat jika permintaan akan produk yang dihasilkan tidak cukup stabil untuk penyediaan lokasi permanen, seperti dalam metode dua langkah, pada umumnya, metode ini benar-benar membuat unit permintaan pemasok selaras dengan kepentingan perusahaan.



Dua Kelompok Harga

Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga jual ke luar dan unit permbelian dibutuhkan dengan total biaya standar.  Selisihnya dibebankan pada kantor pusat dan kompilasi laporan keuangan unit usaha dikonsolidasikan.  Metode penentuan harga transfer yang dikeluarkan ini menggunakan konflik antara unit pembelian dan penjualan yang tidak dapat disetujui oleh metode yang lain.  Baik unit pembelian maupun penjualan memperoleh manfaat dari metode ini.

Tetapi, ada beberapa kelemahan dari sistem yang menggunakan dua kelompok harga, seperti: 

  • jumlah laba unit usaha akan lebih besar dari laba perusahaan seacara keseluruhan.  
  • istem ini membuat suatu ilusi bahwa unit usaha menghasilkan uang, sementara pada perusahaan yang mengeluarkan dana karena debit ke kantor pusat.




Penetapan Harga Jasa Korporat


Pengendalian atas jumlah jasa 


Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa – jasa seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Ada tiga teori pemikiran mengenai jasa – jasa tersebut: 

  • Teori pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya variabel standar dari jasa yang diberikan. Jika membayar kurang dari itu, maka unit usaha akan termotivasi untuk menggunakan jasa – jasa dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang dibenarkan secara ekonomis. 
  • Teori pemikiran yang kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu biata penuh. 
  • Teori pemikiran yang ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya penuh standar ditambah dengan margin laba. Harga pasar akan digunakan jika memungkinkan, jika tidak maka harga sebesar biaya penuh ditambah ROI yang akan digunakan.




Pilihan Penggunaan Jasa


Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih apakah akan menggunakan unit layanan sentral atau tidak.  Unit- unit bisnis yang dapat diperoleh dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan layanan ini sama sekali.  Perjanjian semacam ini sering ditemukan untuk aktivitas-aktivitas seperti teknologi informasi, kelompok konsultasi internal, dan pekerjaan perawatan.  Pusat-pusat layanan ini independen;  yaitu harus berdiri sendiri-sendiri.  Jika layanan internal tidak kompetitif dibandingkan dengan penyedia layanan dari luar, maka ruang perbandingan dari kegiatan mereka akan dikontrakkan atau jasa-jasa mereka diperoleh dari luar perusahaan. Dalam situasi ini, para manajer unit usaha membantu baik jumluh maupun efisiensi dari jasa  pusat.  Pada Kondisi ini, kelompok pusat ini merupakan pusat Laba.  Harga transfer harus ditentukan pada pertimbangan yang sama dengan pertimbangan yang mengontrol harga transfer yang lain.  



Administrasi harga transfer 


Negosiasi 


Unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan dalam melakukan negosiasi harga tersebut. Dimana aturan harus mengatur sedemikian rupa supaya penentuan harga transfer tidak semata-mata ditentukan oleh keahlian individu dalam bernegosiasi. Tanpa adanya aturan semacam ini, manajer yang paling keras kepala sekalipun akan melakukan negosiasi dengan harga yang paling pantas. 


Arbitrase dan penyelesaian konflik 


Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga transfer, mungkin ada kasus dimana unit usaha tidak dapat menyetujui harga tertentu. Maka suatu prosedur harus dapat dibuat menengahi arbitrase harga transfer. Tingkat formalitas dalam arbitrase harga transfer tergantung pada jenis dan luasnya potensi harga transfer. Dalam berbagai kasus arbitrase harga transfer merupakan tanggung jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat satu kantor pusat karena keputusan arbitrase memiliki dampak yang sangat mempengaruhi laba unit-unit usaha. 

Cara arbitrase dalam sistem yang formal adalah kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai (arbitrator). Kemudian arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga yang ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf kantor yang lain. 

Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektifitas suatu sistem harga transfer. Terdapat empat cara penyelesaian konflik: memaksa (forcing), membujuk (smoothing), menawarkan (bargaining) dan penyelesaian masalah (problem solving). Mekanisme penyelesaian konflik dapat bervariasi, dari menghindari konflik melalui forcing dan smoothing, sampai penyelesaian konflik melalui bargaining dan problem solving. 


Klasifikasi produk 


Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga pasar. Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal dan semakin spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka perolehan nsumber daya dapat dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli (make or buy decisison) yang melebihi jumlah tertentu. 


 ***

Sumber Referensi 

Anthony, Robert N. 2011 .Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 12. Tanggerang Selatan: KARISMA Publishing Group
http://pojokfekon.blogspot.com/2009/12/transfer-priceharga-transfer.html http://jokmedia.blogspot.com/2011/04/makalah-harga-transfer.html 

Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan Mengenai Kompensasi, Balance ScoreCard dan Penilaian Kinerja Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar pertanyaan Bagaimana menyusun penilaian kinerja dalam bsc, siapa saja pihak terlibat, bagaimana mekanismenya? Apa itu improshare dan apakah ada rumus dasarnya ? Bagaimana melakukan penilaian kinerja terkait internal perspective pada saat pendemi covid-19 seperti ini? apakah ada alternatif lain pengganti kompensasi yang bisa digunakan jika suatu organisasi tidak cocok dalam menerapkan sistem kompensasi? Bagaimana contoh dari penerapan jenis imbal jasa intrinsic reward? Apa faktor penilaian tinggi rendahnya kompensasi dalam perusahaan yang belum go public ? Di dalam balanced scored card terdapat perspektif keuangan yang tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, tetapi pada kenyataannya manajer juga mempunyai kepentingan untuk dirinya seperti mempertahankan jabatan atau menaikkan tingkat gaji. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisir konflik tersebut di dalam perusahaan ? Apakah adanya kompensasi akan meningkatkan kinerja perusahaan?

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen Pasar Modal | Pixabay Daftar pertanyaan: 1.       Kita ketahui bahwa dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memilik pengaruh yang sangat besar terutama di perekonomian karena dapat dilihat bahwa fakta dilapangan bahwa banyaknya Perusahaan “Merumahkan” pegawainya yang tentunya di lakukan untuk memangkas biaya agar perusahaan tetap jalan di kondisi seperti ini, dilihat dari situasi menurut anda bagaimana perusahaan menanggapinya dalam hal kebijakan dividen? Apakah menahannya sebagai investasi? Atau tetap membagikan dividen bagaimana perusahaan menyikapinya? namun kita ketahui bahwa kegiatan operasional juga terganggu yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. 2.       Diantara stock dividen dan stock split mana yg lebih menguntungkan perusahaan? 3.       Faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan kebijakan dividen? 4.       Jika perusahaan t er s e b ut menghasilkan laba yang sangat besar, namun di

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya Untuk Pengambilan Keputusan Strategik Produk Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Apa saja masing-masing kekurangan  dari cost best pricing dan target costing dan adakah cara menangani kekurangannya? Apakah target biaya akan membatasi desain produksi perusahaan? Bagaimana mengatasinya? Menurut pendapat kalian kebijakan atau cara apa yang harus dilakukan perusahaan  untuk menurunkan biaya produksi tanpa mengurangi nilai dari produk sesuai dengan penerapan rekayasa nilai dijelaskan kelompok kalian tadi, sehingga tidak mengurangi besarnya jumlah pelanggan yg membeli produk tersebut. Proses penggunaan Target costing di awali dengan penentuan harga jual yang berlaku dipasar, lalu bagaimana jika perusahaan memproduksi barang differential dan sulit di tentukan harga jualnya?  Apakah target costing masih dapat digunakan? ada dua cara dalam menurunkan biaya hingga ke tingkat biaya yang dikehendaki,dari kedua cara tersebut cara mana yg paling efektif untum mempercepat penurunan biaya? apakah teori kendala dinilai efektif utk pengambilan keputusa

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Merger, Divestitures, Holding Companies, and LBOs

Daftar Pertanyaan:  Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum suatu merger dilakukan? Apakah memungkinkan apabila merger dilakukan malah menghasilkan perusahaan yang nilainya lebih kecil daripada sebelum merger? Apakah ada biaya lain selain biaya konsultan dan biaya koordinasi yang dikeluarkan untuk melakukan merger? Terdapat beberapa kelemahan dari merger mengenai biaya seperti mahalnya biaya konsultan dan biaya koordinasi. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisirkan kelemahan merger dari segi cost atau biaya?  Pada tahun 2008 terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo menjadi bank CIMB Niaga, menurut kalian apakah motif dari merger tersebut? Dan sebutkan alasannya. Terdapat 3 metode dalam merger mana yang terbaik dari 3 tersebut?  Terdapat beberapa jenis merger salah satunya disebtkan yaitu konglomeret, nah apa alasan perusahaan melakukan jenis merger tersebut, dan apakah alasan tersebut tidak bisa dilakukan dengan jenis merger lain? Pada tabel kelebihan melaku

Pertanyaan Mengenai Pendanaan Jangka Panjang (long term debt) Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan: Apabila sebuah perusahaan baru masuk lantai bursa saham dan ingin menerbitkan saham baru. Jasa lembaga penjamin apa saja yang dapat menjamin bahwa saham tersebut ternyata laku terjual semua di pasar dan bagaimana jika saham tersebut ternyata tidak laku di pasar? Apa tindakan yang dilakukan perusahaan penjamin? Jelaskan manfaat dari warrant dan adakah resiko dari warrant tersebut ! Menurut kamu jika memiliki sebuah perusahaan lebih baik menerbitkan saham preferen atau saham biasa? Adakah hubungan antara Time value of money dengan long term debt? Jika ada jelaskan apa hubungannya? Kemudian jika perusahaan mengalami kebangkrutan, hutang mana yang didahulukan untuk dilunasi, hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek? Dari semua jenis pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka panjang manakah yang paling baik bagi seorang investor dalam artian paling memberikan manfaat dan paling kecil risikonya? Berikut dengan penjelasan mengenai alasan memilih jenis pe

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Strategik - Pelanggan Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan saat perekonomian sedang menurun sehingga sulit untuk mendapatkan profit?  Bagaimana cara menanganinya? Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan CLV di Indonesia. Apa hubungan customer profitability analysis dan customer lifetime value dengan akuntansi manajemen?  Jenis perusahaan seperti apa yang banyak menggunakan metode CLV dan apa saja kelebihan yang dimiliki metode CLV dibandingkan metode lainnya?  Dari 4 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, manakah cara yang paling efektif? Apakah bisa dua cara atau lebih dilakukan bersamaan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya?  Apa perbedaan analisis profitabilitas pelanggan dengan menggunakan metode ABC dan dengan CLV?  Dalam analisis terhadap pelanggan dengan menggunakan Costumer lifetime value (clv), kriteria apa saja yang harus ada supaya bisa berjalan baik. Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelang

Contoh Soal SKPD dan PPKD Lengkap Dengan Jawabannya

AKUNTANSI  PEMERINTAH KOTA SYAWAL Pemerintah Kota “Syawal” memiliki Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni SKPD “A”. Berikut adalah Neraca Awal dari SKPD “A”. Neraca awal SKPD A Selama bulan Januari 2016 terdapat transaksi-transaksi di SKPD “A” sebagai berikut:  Pada tanggal 1 Januari 2016 untuk SKPD “A” ditetapkan bahwa  Estimasi Pendapatan adalah sebesar Rp 65.000.000,-  Apropriasi Belanja dianggarkan adalah sebesar Rp 80.000.000,- Tanggal 2 Januari 2016, Bendahara Umum Daerah (BUD) menerbitkan Surat  Perintah Pencairan Dana - Langsung (SP2D-LS) Gaji sebesar Rp 70.000.000,- dengan rincian sebagai berikut : a. Gaji Pokok Rp 45.000.000,- b. Tunjangan Keluarga Rp 15.000.000,- c. Tunjangan Jabatan Rp 10.000.000,- Tanggal 3 Januari 2016 Bendahara Pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran -Uang Persediaan (SPP-UP) sebesar Rp 10.000.000,- kepada Pengguna Anggaran (PA) melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD). Pada hari y

Pengertian Leverage By Out (LBO), Kelemahan dan Kelebihan Serta Contoh LBO Lengkap Dengan Penjelasannya

Daftar Pembahasan Pengertian LBO  Kelemahan dan Kelebihan LBO Contoh LBO LBO Contract | Pixabay Pengertian LBO  LBO (Leverage by out) adalah akuisisi/pembelian perusahaan atau divisi bisnis yang teknik pembiayaannya sebagian besar bersumber dari hutang. Namun juga dapat dikombinasikan dengan kas dan saham. Dalam hal ini jika perusahaan pengakuisisian tidak cukup memiliki kas maka pengakuisisian harus mencari sumber dana dari pihak ketiga dalam berhutang. Dengan demikian LBO merupakan pembelian perusahaan secara tunai tetapi sebagian besar diperoleh dari pinjaman atau hutang. Perusahaan yang berstatus LBO, bekerja dalam kondisi yang berat karena harus membayar hutang sesuai dengam jadwal pelunasan secara teoritis perusahaan memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi karena proporsi hutang yang dimiliki sedemikian besar dibanding dengan sendiri. Sebaliknya jika LBO berhasil, maka perusahaan yang berstatus LBO ini akan dapat mengembalikan hutang-hutangnya sekaligu

Pertanyaan Mengenai Strategy MAP dan Balance ScoreCard Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan dan dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Apakah ada faktor lain selain pengukuran kinerja yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan? Jika ada, tolong jelaskan! Apa saja kekurangan dan kelebihan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard bagi perusaan? balance scorecard terkait perspektif bisnis internal mengenai proses terkait hukum, lingkungan dan sosial. Untuk penilaian terhadap aspek dalam proses tersebut apakah ada kaitannya dengan aspek penilaian laporan keberlanjutan yang ditetapkan oleh Global Reporting Intiative (GRI) ? Alternatif tindakan apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki struktur biaya ? Jelaskan mengapa Balanced Scorecard sangat penting bagi sebuah perusahaan! Dan jelaskan apa yang dim