Daftar Pertanyaan:
- Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum suatu merger dilakukan? Apakah memungkinkan apabila merger dilakukan malah menghasilkan perusahaan yang nilainya lebih kecil daripada sebelum merger?
- Apakah ada biaya lain selain biaya konsultan dan biaya koordinasi yang dikeluarkan untuk melakukan merger?
- Terdapat beberapa kelemahan dari merger mengenai biaya seperti mahalnya biaya konsultan dan biaya koordinasi. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisirkan kelemahan merger dari segi cost atau biaya?
- Pada tahun 2008 terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo menjadi bank CIMB Niaga, menurut kalian apakah motif dari merger tersebut? Dan sebutkan alasannya.
- Terdapat 3 metode dalam merger mana yang terbaik dari 3 tersebut?
- Terdapat beberapa jenis merger salah satunya disebtkan yaitu konglomeret, nah apa alasan perusahaan melakukan jenis merger tersebut, dan apakah alasan tersebut tidak bisa dilakukan dengan jenis merger lain?
- Pada tabel kelebihan melakukan divestiture dikatakan bahwa "bisa membuat yang sedang tumbuh menjadi go internasional", apa yang menjadi tolak ukur bahwa sebuah perusahaan setelah melakukan divestiture bisa berkembang menjadi perusahaan yang go internasional?
- Apa dampak yang akan terjadi pada suatu perusahaan jika mereka melakukan divestasi, apa dampak jangka panjang dan jangka pendek yang akan terjadi?
- Seperti yang kita tahu divestiture adalah langkah perusahaan dalam hal melepaskan salah satu unit bisnis dengan menjual, menutup, atau declare bankruptcy. Setelah dijual, bagaimana unit bisnis yang dilepaskan itu menjalankan aktivitasnya?
- Ketika sebuah perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan dan sudah berada di ujung tanduk (mendekati kebangkrutan) dan ada peluang untuk menyelamatkan perusahaan tersebut dengan 2 pilihan yaitu melakukan merger atau divestasi, pilihan mana yang lebih baik dilakukan oleh perusahaan tersebut?
Tanya jawab Epistemanedu | Pixabay |
Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum suatu merger dilakukan? Apakah memungkinkan apabila merger dilakukan malah menghasilkan perusahaan yang nilainya lebih kecil daripada sebelum merger?
jawab:
Yang harus diperhatikan sebelum merger ialah memilih kandidat terbaik untuk merger. Lihat perusahaan tersebut dari sisi strategis, apakah cocok dengan perusahaan anda. Apabila perusahaan tersebut memiliki sesuatu yang anda inginkan dan tidak dapat ditemukan di tempat lain, misalnya terkait kualitas produk atau saluran distribusi yang unik, anda bisa mempertimbangkannya. Sebelum memutuskan untuk melakukan merger, ada baiknya pebisnis mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
- Mengetahui nilai bisnis perusahaan yang ditargetkan.
- Pilih perusahaan yang tepat untuk diakuisisi.
- Gunakan jasa profesional yang kompeten yakni pihak ketiga, seperti pengacara, akuntan, broker bisnis.
- Ajukan pertanyaan sulit dan kenali perusahaan lain di semua level.
Apabila sudah yakin untuk melakukan merger, anda harus segera mengevaluasi bisnis perusahaan tersebut. Kemudian merancang bisnis yang baru dengan perusahaan yang telah diakuisisi.
Upaya merger tidak selalu akan berhasil. Ada beberapa penghalang utama dalam mencapai hasil dari merger yang diharapkan, yaitu:
- Ketidakmampuan mempertahankan kinerja keuangan
- Menurunnya produktivitas
- Perbedaan budaya antar-organisasi yang terlibat merger
- Hilang/mundurnya para karyawan andalan
- Persaingan atau pertentangan gaya/ego antar-anggota manajemen
- Ketidakmampuan melakukan manajemen perubahan
- Lemahnya komunikasi dan ketidakjelasan tujuan merger atau sinergi.
Dari beberapa sumber yang saya baca terdapat beberapa perusahaan yang gagal dalam mengapai tujuan merger salah satunya ialah yang terjadi pada perusahaan otomotif Daimler dan Chrysler yang mengakhiri merger mereka. Oleh sebab itu sebelum melakukan merger ada baiknya mengkaji ulang perusahaan kandidat dengan teliti, agar kejadian ini dapat diminimumkan dan merger lebih mungkin untuk berhasil manakala perusahaan mengevaluasi secara eksplisit sinergi yang diharapkan dari merger.
Apakah ada biaya lain selain biaya konsultan dan biaya koordinasi yang dikeluarkan untuk melakukan merger?
jawab.
Selain biaya konsultan dan biaya koordinasi, ada beberapa biaya lain yang dikeluarkan untuk melakukan merger yaitu biaya makelar (finder's fees), biaya advis, biaya hukum, biaya akutansi, biaya penilaian, biaya administrasi umum, dan biaya pendaftaran serta penerbitan efek utang dan efek ekuitas.
Terdapat beberapa kelemahan dari merger mengenai biaya seperti mahalnya biaya konsultan dan biaya koordinasi. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisirkan kelemahan merger dari segi cost atau biaya?
jawab.
Menurut pendapat saya dengan teman yang lain Untuk mengatasi kelemahan merger dari segi biaya Dengan menggunakan pendapatan dari perusahaan kedua, kita akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari jumlah harga untuk perusahaan kedua. Dengan mengubah kedua perusahaan, kita akan mendapatkan biaya yang lebih rendah daripada jika kedua perusahaan menggunakan sepenuhnya.
Dengan perincian kedua perusahaan tersebut, kita akan mendapatkan modal keseluruhan yang lebih murah. Nilai biaya yang lebih rendah harga kontributor terbesar dari nilai sinergi. Banyak merger dibutuhkan oleh kebutuhan untuk memangkas biaya. Dengan Penghematan biaya juga bisa mengatasinya karena sering kali dikeluarkan dari biaya layanan yang berlebihan, seperti sumber daya manusia, akuntansi, teknologi informasi, dan lain-lain.
Dengan catatan untuk perusahaan yang berskala besar tidak ada salanya biaya konsultan dan koordinasi yang mahal karena konsultan dengan tarif mahal mungkin akan lebih menjamin dari segi tanggung jawab atau lebih profesional. Intinya sesuaikan anggaran perusahaan ketika memilih lembaga konsultan.
Dan Sebaiknya pilih konsultan manajemen usaha yang menawarkan harga yang masuk akal misalnya sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Bila ingin mendapat konsultan yang pasti berkompeten memang harus disediakan lebih banyak dana. Namun jika dana yang tersedia terbatas, konsultan bertarif agak rendah bisa menjadi pilihan. Sebenarnya sudah ada acuan penentuan harga konsultasi yang ditetapkan oleh Asosiasi Konsultan Indonesia. Jadi ketika ada yang menawarkan harga yang lebih murah, bisa jadi tenaga yang disediakan masih belum bagus kualitasnya.
Pada tahun 2008 terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo menjadi bank CIMB Niaga, menurut kalian apakah motif dari merger tersebut? Dan sebutkan alasannya.
jawab:
Merger Niaga Dan Lippo merupakan dampak dari diterapkannya aturan kepemilikan tunggal (single presence policy / SPP ) yang ditetapkan Bank Indonesia. Ketentuan SPP mewajibkan kepemilikan tunggal bagi pemegang saham pengendali dilebih dari satu Bank. Oleh karena itu, Khazanah Berhad asal Malaysia selaku pemilik saham Bank CIMB Niaga dan Lippo Bank memutuskan untuk merger.
Disamping itu, bank hasil merger juga akan lebih cepat memenuhi syarat Arsitektur Perbankan Indonesia (API) untuk menjadi bank berskala nasional yang mensyaratkan modal minimal sebesar 10 triliun. Merger itu juga akan melahirkan sinergi positif. Lippo yang dikenal cukup kuat diusaha kecil menengah (UKM) dan system pembayaran (Payment back), diyakini akan bisa menopang bisnis Niaga sebagai pemain kuat disegmen korporat dan kredit perumahan. Kondisi yang ada adalah penetrasi kredit Lippo masih amat rendah. Itu terbukti dari Loan to deposit ratio (LDR) yang hanya sekitar 50,7 %. Sedangkan di Niaga sekitar 95 % dana masyarakat mengalir dalam bentuk kredit.
Terdapat 3 metode dalam merger mana yang terbaik dari 3 tersebut?
jawab:
Dari ketiga metode pendekatan yang ada kita dapat mengetahui tujuan dari masing-masing penelitian/valuasi.
Sehingga metode yang dipergunakan tergantung pada kondisi yang kita hadapi. Ada beberapa pendekatan yang berbeda, sehingga memungkinkan nanti perusahaan tidak hanya mempergunakan satu metode. Metode terbaik dalam penilaian adalah metode dengan nilai penilaian yang diterima oleh penjual dan pembeli. Apapun metode yang diterapkan, keputusan merger dan atau akuisisi tersebut seharusnya dapat dilakukan dengan hati-hati serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Secara tidak langsung dampak penggunaan dari ketiga pendekatan akan meningkatkan indikator kinerja keuangan seperti tingkat asset turn over, Fixed asset turn over, ROI/ROE dari perusahaan pengakuisisi.
Disamping itu metode mana yg baik diterapkan juga tergantung dari keputusan manajemen itu sendiri, yang penting dari ketiga metode tersebut harus dipilih mana yang memiliki tingkat obyektifitas yang tinggi sehingga dapat dihasilkan suatu nilai perusahaan yang wajar, dan menghasilan range nilai yang memerlukan negosiasi antara perusahaan pengakuisisi dan yang diakuisisi.
Terdapat beberapa jenis merger salah satunya disebtkan yaitu konglomeret, nah apa alasan perusahaan melakukan jenis merger tersebut, dan apakah alasan tersebut tidak bisa dilakukan dengan jenis merger lain?
jawab:
Perlu diketahui proses merger konglomerat menggabungkan beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang tidak ada kaitanya satu sama lainnya. Misalnya perusahaan perusahaan makanan merger dengan perusahaan mobil. Alasan perusahaan menggunakan merger konglomerat adalah adalah untuk meningkatkan pertumbuhan badan usaha dengan cara saling bertukar saham antara perusahaan yang dileburkan. Jadi menurut kami tidak bisa menggunakan jenis merger yang lain karena merger ini menggabungkan dua usaha yang berbeda agar usaha yang dilakukan dapat tumbuh lebih cepat dan mendapat hasil yang lebih baik.
Pada tabel kelebihan melakukan divestiture dikatakan bahwa "bisa membuat yang sedang tumbuh menjadi go internasional", apa yang menjadi tolak ukur bahwa sebuah perusahaan setelah melakukan divestiture bisa berkembang menjadi perusahaan yang go internasional?
jawab :
Yang menjadi tolak ukur perusahaan bisa berkembang menjadi perusahan go internasional menurut saya adalah meningkatkan kinerja ekspor dan berekspansi secara luas di dunia internasional. Salah satu indikatornya kinerja perusahaan yang meningkat, dapat dilihat dari jumlah kontribusi ekspor dari perusahaan yang bersangkutan. Agar bisnis bisa berkembang ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh perusahann yaitu: melakukan pengukuran kinerja setiap tahun, perkembangan bisnis dapat diketahui dengan cara menilai bisnis secara keseluruhan. Mulai dari unit manajemen , produksi, keuangan, hingga pemasaran dan membentuk tim kerja yang baik, dibalik bisnis yang sukses, terdapat pelaku bisnis yang sukses juga. Para pelaku bisnis tidak hanya manajer atau CEO, tapi juga para karyawan.
Artikel terkait: Pengertian Divestasi, Alasan Melakukan Divestasi, Kelebihan dan Kekurangan serta Contoh Lengkap Dengan Penjelasannya
Apa dampak yang akan terjadi pada suatu perusahaan jika mereka melakukan divestasi, apa dampak jangka panjang dan jangka pendek yang akan terjadi?
jawab :
Jika suatu perusahaan melakukan divestasi maka dampak yang akan diterima perusahaan tersebut yaitu:
1.Perusahaan Menerima Kas Hasil Divestasi (Dampak Jangka Pendek)
Sejumah uang tentu akan diterima oleh perusahaan yang melakukan divestasi aset. Uang hasil dari penjualan aset tersebut kemudian akan dibukukan ke dalam Laporan Keuangan, di mana dalam Laporan Laba Rugi, penjualan aset biasanya masuk ke dalam pos Penjualan Lainnya (Other Income), sehingga akan meningkatkan Laba Bersih. Demikian pula, Arus Kas dari Kegiatan Investasi menjadi positif dengan masuknya Kas dari hasil divestasi.
2.Rebalancing Pada Neraca Keuangan
Ketika perusahaan melakukan divestasi lini bisnis usaha, perusahaan juga akan “menyerahkan” sejumlah nilai aset kepada perusahaan yang membeli lini bisnis usahanya tersebut, sehingga aset akan berkurang. Namun di sisi lain, utang yang dibawa perusahaan juga akan “diserahkan” kepada perusahaan yang melakukan take over, kecuali dinyatakan berbeda dalam kontrak antara kedua belah pihak.
3.Perusahaan Kehilangan Potensi Pendapatan (Dampak Jangka Panjang)
Dampak jangka panjang yang akan dialami perusahaan adalah hilangnya potensi pendapatan di masa depan setelah divestasi, walaupun perusahaan sudah menerima sejumlah uang atas penjualan dan utang perusahaan menjadi berkurang.
Seperti yang kita tahu divestiture adalah langkah perusahaan dalam hal melepaskan salah satu unit bisnis dengan menjual, menutup, atau declare bankruptcy. Setelah dijual, bagaimana unit bisnis yang dilepaskan itu menjalankan aktivitasnya?
jawab.
Unit bisnis yang dilepaskan atau dijual daspat melakukan aktivitasnya dengan bebas untuk kepentingan mereka sendiri (yang bisa berbeda dengan induk perusahaan). Tergantung kepada siapa unit bisnis tersebut dilepas yang bisa saja menimbulkan keuntungan ataupun kerugian. Menimbulkan keuntungan karena menambah penghasilan perusahaan induk dengan melepas unit bisnisnya dan bisa juga menimbulkan kerugian dikarenakan menjual unit bisnis tersebut kepada kompetitornya.
Ketika sebuah perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan dan sudah berada di ujung tanduk (mendekati kebangkrutan) dan ada peluang untuk menyelamatkan perusahaan tersebut dengan 2 pilihan yaitu melakukan merger atau divestasi, pilihan mana yang lebih baik dilakukan oleh perusahaan tersebut?
jawab:
Menurut kami, jika perusahaan hampir mengalami kebangkrutan maka pilihan yang lebih baik untuk diambil adalah melakukan divestasi. Karena jika melakukan merger sulit bagi perusahaan untuk menemukan perusahaan lain yang mau bekerjasama atau melakukan merger, selain itu terdapat biaya konsultan dan biaya koordinasi yang sangat mahal sehingga akan semakin menyulitkan perusahaan. Sedangkan jika memilih melakukan divestasi, perusahaan akan menjual aset atau usaha yang tidak berkaitan atau tidak begitu penting sehingga akan mendapatkan keuntungan besar dari hasil penjualan aset tersebut, selain itu juga aset yang dijual akan cepat likuidasi sehingga bisa membantu perusahaan yang akan mengalami kebangkrutan.
Komentar
Posting Komentar
PENTING...! Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang BERMANFAAT (bagi anda atau mungkin bagi pengguna lainnya dikemudian hari). Komentar yang bersifat BASA-BASI (seperti thanks, semoga bermanfaat atau hal serupa lainnya) akan kami hapus... ^-^