Langsung ke konten utama

Pengertian Merger, Motif, Keunggulan dan Kelemahan, Jenis, Analisis dan Metode Penilaian, Pendekatan, Sumber Informasi dan Contoh Merger Lengkap Beserta Penjelasannya

Daftar Pembahasan
  1. Pengertian Merger 
  2. Motif merger
  3. Keunggulan dan Kelemahan Merger
  4. Jenis Merger
  5. Analisis dan Metode Penilaian
  6. Pendekatan dan metode penilaian 
  7. Sumber Informasi untuk melakukan penilaian
  8. Contoh merger

Merger | Pixabay


Pengertian Merger 


Merger adalah salah satu strategi yang diambil perusahaan untuk mengembangkan dan menumbuhkan sebuah perusahaan. Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua perusahaan atau lebih yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar (Abdul Moin, 2003). Merger merupakan salah satu strategi yang diambil perusahaan untuk mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. 

Merger merupakan kombinasi dari dua perusahaan atau lebih untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Merger biasa digunakan dalam perusahaan sebagai proses penggabungan suatu usaha. Merger dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Merger internal terjadi ketika perusahaan sasaran berada dalam satu kepemilikan group yang sama sedangkan Merger eksternal terjadi ketika perusahaan sasaran berada dalam group kepemilikan yang berbeda. 

Dalam strategi bisnis Merger didefinisikan oleh Hitt (2001, h. 295) sebagai sebuah strategi dimana dua perusahaan setuju untuk menyatukan kegiatan operasionalnya dengan basis yang relatif seimbang, karena mereka memiliki sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan kompetetif yang lebih kuat. Lebih lanjut Sudarsanam (1999, h. 1) mengatakan bahwa dalam Merger perusahaan-perusahaan yang menggabungkan dan membagi sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama, dan para pemegang saham dari perusahaanperusahaan yang bergabung tersebut seringkali tetap dalam posisi pemilik bersama entitas yang digabungkan. 

Baca juga: Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Merger, Divestitures, Holding Companies, and LBOs


Motif merger  


Pada prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan melakukan merger yaitu motif ekonomi dan motif non ekonomi. Motif ekonomi berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Disisi lain, motif non ekonomi adalah motif yang bukan didasarkan pada esensi tujuan perusahaan, tetapi didasarkan pada keinginan subyektif atau ambisi pribadi pemilik atau manajemen perusahaan.

1. Motif Ekonomi

Merger memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh sebab itu seluruh aktivitas dan pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Motif Sinergi

satu motivasi atau alasan utama perusahaan melakukan merger adalah menciptakan sinergi. Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah merger yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum merger. Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari kekuatan atau lebih elemen-elemen perusahaan yang bergabung. 

Pengaruh sinergi dapat timbul dari empat sumber, yaitu: (1) Penghematan operasi, yang dihasilkan dari skala ekonomis dalam manajemen, pemasaran, produksi atau distribusi; (2) Penghematan keuangan, yang meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas; (3) Perbedaan efisiensi, yang berarti bahwa manajemen salah satu perusahaan, lebih efisien dan aktiva perusahaan yang lemah akan lebih produktif setelah merger dan (4) Peningkatan penguasaaan pasar akibat berkurangnya persaingan (Brigham dan Houston, 2001).


3. Motif diversifikasi 


Diversifikasi adalah strategi perkembangan bisnis yang dapat dilakukan melalui merger. Diversifikasi dimaksud untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Akan tetapi jika melakukan 4 diversifikasi yang semakin jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti (core competence). 

4. Motif non-ekonomi 


Aktivitas merger terkadang dilakukan bukan untuk kepentingan ekonomi saja tetapi juga untuk kepentingan yang bersifat non-ekonomi, seperti prestise dan ambisi. Motif non-ekonomi dapat berasal dari manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan. 

Hubris Hypothesis menyatakan bahwa merger semata-mata didorong oleh motif ketamakan dan kepentingan pribadi para eksekutif perusahaan. Ambisi pemilik untuk menguasai berbagai sektor industri. Perusahaan-perusahaan tersebut akan membentuk konglomerasi di bawah kendali perusahaan induk. 

Menurut Brigham dan Houston (1998) beberapa alasan merger yang sering dimunculkan adalah sinergi, pertimbangan pajak, membeli asset di bawah biaya penggantian, diversifikasi, insentif bagi manajer dan break up value. Dari keenam alasan tersebut yang paling dominan adalah alasan sinergi.


Keunggulan dan Kelemahan Merger 


Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi antara lain adalah sebagai berikut: 
  • Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas. 
  • Memeroleh kemudahan dana / pembiayaan.
  • Memeroleh karyawan yang telah berpengalaman.
  • Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal. 
  • Memeroleh sistem operasional dan administratif yang mapan. 
  • Mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru. 
  • Menghemat waktu
    untuk memasuki bisnis baru. 
  • Memeroleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.  


Selain memiliki keunggulan, merger akuisisi juga memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut: 

  • Proses integrasi yang tidak mudah. 
  • Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat. 
  • Biaya konsultan yang mahal.
  • Meningkatnya kompleksitas birokrasi. 
  • Biaya koordinasi yang mahal. 
  • Seringkali menurunkan moral organisasi. 
  • Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan. 
  • Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. 


Jenis Merger 


1. Horizontal, yaitu proses merger yang menggabungkan dua perusahaan atau lebih dimana jenis usahanya masih sama. Tujuan merger horizontal ini yaitu untuk menciptakan perusahaan baru yang lebih besar dengan pangsa pasar yang lebih banyak. Ketika perusahaan yang digabungkan memiliki operasi bisnis yang sangat mirip, hal itu memungkinkan kita untuk menggabungkan operasi bisis tertentu sehingga biaya produksi bias berkurang. Misalnya stasiun televisi Trans TV merger dengan Trans 7, Coca-Cola merger dengan divisi minuman Pepsi, dll. 

2. Vertikal, yaitu proses merger yang meleburkan beberapa perusahaan yang saling berhubungan. Perusahaan mobil yang bergabung dengan pemasok suku cadang merupakan merger yang bersifat vertical. Penggabungan tersebut memungkinkan perusahaan mobil untuk mendapatkan harga yang lebih miring pada pembelanjaan suku cadang. Selain itu, perusahaan mobil juga memiliki control kualitas terhadap proses pembuatan. Misalnya hubungan antara perusahaan mobil merger dengan perusahaan pembuat ban mobil. 

3. Kongenerik, yaitu proses merger yang menggabungkan dua perusahaan atau lebih dimana bentuk usahanya masih berhubungan namun berbeda produk, misalnya merger antara Bank dengan perusahaan pembiayaan.  

4. Konglomerat, yaiitu proses merger yang menggabungkan beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang tidak berkaitan satu sama lainnya. Misalnya, perusahaan makanan merger dengan perusahaan mobil. Tujuan dari merger konglomerat adalah untuk meningkatkan pertumbuhan badan usaha dengan cara saling bertukar saham antara perusahaan yang dileburkan. 

5. Sukarela, yaitu proses merger yang dimana manajemen kedua perusahaan sama-sama menyetujui merger tersebut. 

6. Paksa, yaitu proses merger dimana manajemen perusahaan sasaran menolak rencana merger. 


Analisis dan Metode Penilaian 


Terlepas dari alasan-alasan dibalik aktivitas untuk melakukan Merger dan akuisisi, hal yang paling penting adalah bagaimana perusahaan pengakuisisi menentukan nilai perusahaan dan melakukan business valuation atas perusahaan yang akan diambil alihnya, dan atau metode penilaian apa yang akan diterapkan dalam melakukan penilaian bisnis dari suatu perusahaan yang akan dibelinya. Kesalahan dalam penetapan harga jual beli perusahaan ini akan menimbulkan dampak negatif, ketika perusahaan –perusahaan publik akan melakukan merger dan akuisisi terhadap perusahaan lain ataupun terhadap perusahaan dalam kelompoknya sendiri. Harga dianggap tidak wajar dan menguntungkan pemilik perusahaan yang diakuisisi yang merupakan pemilik saham mayoritas dari perusahaan publik (Pengakuisisi) tersebut. Business Valuation menurut teori adalah penilaian suatu perusahaan, yang merupakan tindakan atau proses kegiatan untuk sampai pada suatu pendapat atau perkiraan tentang value dari suatu perusahaan atau suatu penyertaan dalam perusahaan tersebut.

Nilai perusahaan adalah nilai pasar aset dikurangi dengan hutang lancar. Sedangkan nilai ekuitas dalam akuntansi dikenal dengan nilai “net worth, yaitu Seluruh nilai aset dikurangi nilai utang jangka pendek dan nilai utang jangka panjang. (M. Ruky, 1997).




1. Pendekatan dan metode penilaian. 

Metode penilaian didalam suatu pendekatan, adalah cara khusus untuk menetapkan nilai. Berbagai pendekatan sering digunakan oleh para praktisi penilai perusahaan, yang 7 dikelompokkan dalam 3 pendekatan: 

  • Pendekatan laba (income approach)
Dengan menggunakan pendekatan ini, nilai perusahaan dapat diperoleh dengan cara mendiskontokan future cash flow yang dihasilkan dari penyertaan tersebut. (discounted future return, DFR). Dengan metode ini ada 3 hal penting yang harus dilakukan : 1) Mendefinisikan arus kas bersih, DCF) atau laba sesuai dengan sifat dan jenis usaha 2.) Memproyeksikan arus kas tersebut dalam periode tertentu, 3) Menetapkan tingkat diskontoan yang tepat (Discount rate) yang wajar dan tepat. Sehingga akan diperoleh present value dari perusahaan tersebut. 

  • Pendekatan pasar (market approach) 
Metode ini mencoba menetapkan nilai perusahaan berdasarkan harga yang telah terjadi dari perusahaan yang sebanding (comparable) baik pada pasar modal maupun di luar pasar modal. Faktor yang krusial adalah harus mencari perusahaan yang sebanding dengan perusahaan yang dinilai dalam bidang usaha atau berada pada industri yang sama. Sebanding disini ialah bahwa perbedaan dari berbagai indikator pembanding adalah minimal. Indikator yang bisa dijadikan pembanding, sales turnover, tingkat leverage, aset dan komposisi aset, laba, tingkat pertumbuhan dan rasio –rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas. Dari perusahaan-perusahaan yang sebanding tersebut, dilakukan perbandingan antara harga pasar sahamnya dengan beberapa variabel yang ada di perusahaan pembanding tersebut misalnya dengan Price Earning Ratio- nya (P/E ratio), Sales revenue dengan book value of Equity. Rasio-rasio tersebut digunakan sebagai multiplier untuk mengkonversi earning menjadi indikasi nilai perusahaan yang dinilai. Dalam metode ini dikenal dengan metode data pasar langsung, bila data perusahaan pembanding dicari dari data jual beli perusahaan di luar pasar modal. Kesulitan dalam metode ini adalah sulitnya mencari data yang valid dari perusahaan pembanding dan mencari perusahaan pembanding itu sendiri. 

  • Pendekatan aset atau neraca (asset based /balance sheet approach)  
Pendekatan ini menghitung nilai perusahaan atau ekuitas melalui penyesuaian nilai buku menjadi nilai pasar yang wajar dari angka-angka yang ada pada neraca. Nilai pasar wajar ekuitas (net worth) merupakan selisih nilai aset dan liabilities yang telah disesuaikan. Penyesuaian adalah dengan menilai kembali pos-pos aktiva yang dinilai ulang dengan harga pasar, demikian pula dengan aktiva tetap (property) menggunakan konsep yang digunakan dari badan penilai, dengan menggunakan current value atau replacement value. 

2. Sumber Informasi untuk melakukan penilaian 

  • Financial statement. Berupa neraca, rugi/laba, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas beserta catatan-catatan atas laporan keuangan.
  • Data keuangan lainnya, seperti daftar pemegang saham dan mitra serta presentasi kepemilikannya, daftar aktiva tetap, piutang dengan aging schedulenya, prepaid expenses, dan daftar inventory. 
  • AspekLegal.
  • Informasi lain-lain, sejarah singkat perusahaan, kegiatan usaha, pesaing dan persaingan , analisis swot yang telah dilakukan apabila ada.



Contoh merger

Bank Mandiri | Finansial Bisnis

PT Bank Mandiri meurpakan contoh perusahaan merger yang mungkin tidak asing di telinga Anda. PT Bank Mandiri ini merupakan merger dari PT Bank Bumi Daya (BDD), Bank Ekspor Impor Indonesia (EXIM), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), dan Bank Dagang Negara (BDN). Bank Mandiri ini diresmikan pada tanggal 2 Oktober 1998 dan telah berjalan hingga saat ini. Perusahaan ini mengalami proses yang panjang untuk bertahan pada sektor perbankan ini. Ketika dilakukan merger, Bank Mandiri ini juga melakukan penyesuaian budaya dan teknologi sehingga dapat menghasilkan konsolidasi baru dari adanya perbankan ini. Ketika dilakukan merger dengan keempat perusahaan ini, Bank Mandiri secara otomatis tergabung dalam BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Hal ini karena empat bank yang di merger merupakan empat bank milik negara. Oleh karena itu secara otomatis Bank Mandiri ini secara otomatis menjadi BUMN. Keuntungan dari adanya Bank Mandiri dalam kehidupan masyarakat ini adalah mempermudah program Pemerintah dengan berbagai program yang ditawarkan oleh Bank Mandiri. Hal ini semakin mudah karena empat bank gabungan yang di merger tersebut telah memiliki berbagai cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.



***
Sumber Referensi
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. 
Brigham, Eugene.F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan Buku 2. Jakarta: Erlangga. 
Moin, Abdul 2003. Merger dan Akuisisi dan Disvestasi. Jilid 1. Yogyakarta: Ekonisia. 
P.S. Sudarsanam. 1999. “Merger dan Akuisisi”. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: ANDI. 
Hitt, Michael A., Ireland, R. Duane and Hoskisson, Robert E., Strategic Manajement: Competitiveness and Globalization, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, Salemba Empat, 2001

Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan Mengenai Kompensasi, Balance ScoreCard dan Penilaian Kinerja Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar pertanyaan Bagaimana menyusun penilaian kinerja dalam bsc, siapa saja pihak terlibat, bagaimana mekanismenya? Apa itu improshare dan apakah ada rumus dasarnya ? Bagaimana melakukan penilaian kinerja terkait internal perspective pada saat pendemi covid-19 seperti ini? apakah ada alternatif lain pengganti kompensasi yang bisa digunakan jika suatu organisasi tidak cocok dalam menerapkan sistem kompensasi? Bagaimana contoh dari penerapan jenis imbal jasa intrinsic reward? Apa faktor penilaian tinggi rendahnya kompensasi dalam perusahaan yang belum go public ? Di dalam balanced scored card terdapat perspektif keuangan yang tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, tetapi pada kenyataannya manajer juga mempunyai kepentingan untuk dirinya seperti mempertahankan jabatan atau menaikkan tingkat gaji. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisir konflik tersebut di dalam perusahaan ? Apakah adanya kompensasi akan meningkatkan kinerja perusahaan?

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen Pasar Modal | Pixabay Daftar pertanyaan: 1.       Kita ketahui bahwa dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memilik pengaruh yang sangat besar terutama di perekonomian karena dapat dilihat bahwa fakta dilapangan bahwa banyaknya Perusahaan “Merumahkan” pegawainya yang tentunya di lakukan untuk memangkas biaya agar perusahaan tetap jalan di kondisi seperti ini, dilihat dari situasi menurut anda bagaimana perusahaan menanggapinya dalam hal kebijakan dividen? Apakah menahannya sebagai investasi? Atau tetap membagikan dividen bagaimana perusahaan menyikapinya? namun kita ketahui bahwa kegiatan operasional juga terganggu yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. 2.       Diantara stock dividen dan stock split mana yg lebih menguntungkan perusahaan? 3.       Faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan kebijakan dividen? 4.       Jika perusahaan t er s e b ut menghasilkan laba yang sangat besar, namun di

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya Untuk Pengambilan Keputusan Strategik Produk Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Apa saja masing-masing kekurangan  dari cost best pricing dan target costing dan adakah cara menangani kekurangannya? Apakah target biaya akan membatasi desain produksi perusahaan? Bagaimana mengatasinya? Menurut pendapat kalian kebijakan atau cara apa yang harus dilakukan perusahaan  untuk menurunkan biaya produksi tanpa mengurangi nilai dari produk sesuai dengan penerapan rekayasa nilai dijelaskan kelompok kalian tadi, sehingga tidak mengurangi besarnya jumlah pelanggan yg membeli produk tersebut. Proses penggunaan Target costing di awali dengan penentuan harga jual yang berlaku dipasar, lalu bagaimana jika perusahaan memproduksi barang differential dan sulit di tentukan harga jualnya?  Apakah target costing masih dapat digunakan? ada dua cara dalam menurunkan biaya hingga ke tingkat biaya yang dikehendaki,dari kedua cara tersebut cara mana yg paling efektif untum mempercepat penurunan biaya? apakah teori kendala dinilai efektif utk pengambilan keputusa

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Merger, Divestitures, Holding Companies, and LBOs

Daftar Pertanyaan:  Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum suatu merger dilakukan? Apakah memungkinkan apabila merger dilakukan malah menghasilkan perusahaan yang nilainya lebih kecil daripada sebelum merger? Apakah ada biaya lain selain biaya konsultan dan biaya koordinasi yang dikeluarkan untuk melakukan merger? Terdapat beberapa kelemahan dari merger mengenai biaya seperti mahalnya biaya konsultan dan biaya koordinasi. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisirkan kelemahan merger dari segi cost atau biaya?  Pada tahun 2008 terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo menjadi bank CIMB Niaga, menurut kalian apakah motif dari merger tersebut? Dan sebutkan alasannya. Terdapat 3 metode dalam merger mana yang terbaik dari 3 tersebut?  Terdapat beberapa jenis merger salah satunya disebtkan yaitu konglomeret, nah apa alasan perusahaan melakukan jenis merger tersebut, dan apakah alasan tersebut tidak bisa dilakukan dengan jenis merger lain? Pada tabel kelebihan melaku

Pertanyaan Mengenai Pendanaan Jangka Panjang (long term debt) Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan: Apabila sebuah perusahaan baru masuk lantai bursa saham dan ingin menerbitkan saham baru. Jasa lembaga penjamin apa saja yang dapat menjamin bahwa saham tersebut ternyata laku terjual semua di pasar dan bagaimana jika saham tersebut ternyata tidak laku di pasar? Apa tindakan yang dilakukan perusahaan penjamin? Jelaskan manfaat dari warrant dan adakah resiko dari warrant tersebut ! Menurut kamu jika memiliki sebuah perusahaan lebih baik menerbitkan saham preferen atau saham biasa? Adakah hubungan antara Time value of money dengan long term debt? Jika ada jelaskan apa hubungannya? Kemudian jika perusahaan mengalami kebangkrutan, hutang mana yang didahulukan untuk dilunasi, hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek? Dari semua jenis pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka panjang manakah yang paling baik bagi seorang investor dalam artian paling memberikan manfaat dan paling kecil risikonya? Berikut dengan penjelasan mengenai alasan memilih jenis pe

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Strategik - Pelanggan Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan saat perekonomian sedang menurun sehingga sulit untuk mendapatkan profit?  Bagaimana cara menanganinya? Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan CLV di Indonesia. Apa hubungan customer profitability analysis dan customer lifetime value dengan akuntansi manajemen?  Jenis perusahaan seperti apa yang banyak menggunakan metode CLV dan apa saja kelebihan yang dimiliki metode CLV dibandingkan metode lainnya?  Dari 4 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, manakah cara yang paling efektif? Apakah bisa dua cara atau lebih dilakukan bersamaan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya?  Apa perbedaan analisis profitabilitas pelanggan dengan menggunakan metode ABC dan dengan CLV?  Dalam analisis terhadap pelanggan dengan menggunakan Costumer lifetime value (clv), kriteria apa saja yang harus ada supaya bisa berjalan baik. Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelang

Contoh Soal SKPD dan PPKD Lengkap Dengan Jawabannya

AKUNTANSI  PEMERINTAH KOTA SYAWAL Pemerintah Kota “Syawal” memiliki Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni SKPD “A”. Berikut adalah Neraca Awal dari SKPD “A”. Neraca awal SKPD A Selama bulan Januari 2016 terdapat transaksi-transaksi di SKPD “A” sebagai berikut:  Pada tanggal 1 Januari 2016 untuk SKPD “A” ditetapkan bahwa  Estimasi Pendapatan adalah sebesar Rp 65.000.000,-  Apropriasi Belanja dianggarkan adalah sebesar Rp 80.000.000,- Tanggal 2 Januari 2016, Bendahara Umum Daerah (BUD) menerbitkan Surat  Perintah Pencairan Dana - Langsung (SP2D-LS) Gaji sebesar Rp 70.000.000,- dengan rincian sebagai berikut : a. Gaji Pokok Rp 45.000.000,- b. Tunjangan Keluarga Rp 15.000.000,- c. Tunjangan Jabatan Rp 10.000.000,- Tanggal 3 Januari 2016 Bendahara Pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran -Uang Persediaan (SPP-UP) sebesar Rp 10.000.000,- kepada Pengguna Anggaran (PA) melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD). Pada hari y

Pertanyaan Mengenai Strategy MAP dan Balance ScoreCard Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan dan dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Apakah ada faktor lain selain pengukuran kinerja yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan? Jika ada, tolong jelaskan! Apa saja kekurangan dan kelebihan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard bagi perusaan? balance scorecard terkait perspektif bisnis internal mengenai proses terkait hukum, lingkungan dan sosial. Untuk penilaian terhadap aspek dalam proses tersebut apakah ada kaitannya dengan aspek penilaian laporan keberlanjutan yang ditetapkan oleh Global Reporting Intiative (GRI) ? Alternatif tindakan apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki struktur biaya ? Jelaskan mengapa Balanced Scorecard sangat penting bagi sebuah perusahaan! Dan jelaskan apa yang dim

Pengertian Harga Transfer, Tujuan, Metode, Penetapan Harga dan Administrasi Harga Transfer Lengkap Dengan Penjelasannya

Daftar Pembahasan 1. Pengertian harga transfer 2. Tujuan Harga Transfer 3. Metode-metode Harga Transfer Prinsip Dasar Situasi Ideal Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya 4. Penetapan Harga Jasa Korporat Pengendalian atas jumlah jasa Pilihan Penggunaan Jasa 5. Administrasi harga transfer Negosiasi Arbitrase dan penyelesaian konflik Klasifikasi produk Transfer Pricing | Pixabay Pengertian harga transfer   Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997) , dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian manajemen (management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup perusahaan.   Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar dalam akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang sama.   Menurut Ralph Estes dalam ka

Soal SKPD-PPKD dan Soal Teori Lengkap Dengan Jawabannya

SOAL A : Di bawah ini adalah Neraca Awal tahun 2019 salah satu SKPD yang ada di Kota Korrona. Neraca awal tahun Kota Korrona Selama bulan Januari 2019, terdapat transaksi-transaksi sebagai berikut: Pada tanggal 1 Januari 2019 untuk DPA SKPD menunjukkan sebagai berikut : Estimasi Pendapatan adalah sebesar Rp 2.000.000.000,-  Apropriasi Belanja dianggarkan adalah sebesar Rp 3.500.000.000,-  Pada tanggal 2 Januari 2019 Bendahara Pengeluaran menyusun SPP LS Gaji sebesar                    Rp 90.000.000 dan menyerahkannya kepada PA melalui PPK. Pada hari yang sama PPK menerbit   kan SPM LS Gaji. PA SKPD mengotorisasi SPM-LS Gaji dan menyerahkannya kepada BUD. Atas SPM tersebut pada tanggal 3 Januari 2019 BUD menerbitkan SP2D.  Tanggal 3 Januari 2019 dilakukan pembelian ATK berupa kertas sebanyak 1.000 rim @               Rp. 42.500,- dengan menggunakan uang UP.   Tanggal 3 Januari 2019 Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP sebesar Rp. 35.000.000 kepad