Daftar Pertanyaan
- Menurut kalian apa saja kelemahan diagnostic control system dan apakah ada cara bagaiman mengatasi kelemahan tersebut
- Apa saja kelemahan dan kelebihan dari 4 konsep sistem four levers of control ?
- Konsep pengendalian strategik ada dua, yaitu pendekatan tradisional dan kontemporer. Apa perbedaan dari keduanya? Dan apa contoh dari kedua pendekatan tersebut? Apakah pendekatan tersebut saling berhubungan?
- Siapa yang bertanggung jawab untuk menjalankan pengendalian strategik sebuah perusahaan?
- Bagaimana contoh bentuk / kegiatan yg menghambat org2 untuk melakukan hal2 baik atau berkontribusi terhadap organisasi (organitational block)?
- Tahapan apa saja yang harus ditempuh agar tercipta belief system yang baik?
- Apakah yang diperbaiki jika sistem tidak bisa menuntun sumberdaya manusia di dalam organisasi? Perbaiki sistemnya atau perbaiki sumber daya manusianya? Atau keduanya?
- Terdapat 3 elemen yang harus diperhatikan agar perusahaan dapat memiliki interactive control system yang baik, salah satu poinnya yaitu Interactive control system harus memberikan informasi mengenai ketidakpastian strategi (strategic uncertainties). apa yang di maksud dari ketidakpastian strategi dan berikan contoh kejadian yang bisa ditemukan dalam perusahaan mengenai pemberian informasi atas ketidakpastian strategi.
- Diagnostic control system adalah kegiatan menganalisa strategi perusahaan sudah dijalankan,srta tujuan, visi misi tercapai/belum. Pertanyaannya,setelah melakukan diagnostic control system,apakah tindakan slanjutnya apabila ada strategi,tujuan, visi misi perusahaan belum tercapai?
- Dalam pengendalian srategic dikatakan bahwa terdapat dua pendekatan yaitu tradisional dan kontemporer. Mana pendekatan yg lebih baik, berikan alasannya!
- Dalam sistem four levels of control terdapat 4 sistem kontrolnya salah satunya adalah diagnosis system control. Diagnostic Control System ini berfungsi untuk memeriksa atau mendiagnosa apakah strategi perusahaan sudah dijalankan, serta apakah tujuan dan visi perusahaan sudah tercapai atau belum. Pertanyaannya adalah apa perbedaan sistem ini dgn pengukuran kinerja? Sdgkn dari segi fungsinya bahwa pengukuran kinerja juga digunakan sbg menilai tercapainya tujuan dan visi misi perusahaan.
Sistem Pengendalian Stratejik | Pixabay |
Menurut kalian apa saja kelemahan diagnostic control system dan apakah ada cara bagaiman mengatasi kelemahan tersebut
Jawab:
Kelemahan diagnostic control system
Kelemahan :
Meskipun sistem kontrol ini sangat berguna dalam mendeteksi masalah, mereka dapat mendorong karyawan dan juga beberapa manajer untuk bekerja secara tidak etis untuk memenuhi tujuan yang diharapkan. Ini karena ketika tujuan telah terpenuhi, (terlepas dari prosedur yang digunakan) angka-angka seperti angka anggaran tidak dapat berfluktuasi, dan dengan demikian, sistem diagnostik tidak akan mendeteksi apa pun yang dapat menimbulkan perhatian negatif kepada orang atau departemen tertentu. Ini terjadi ketika tujuan yang ditetapkan terlalu tinggi untuk dicapai atau ketika ada sedikit waktu untuk menyelesaikannya. Ketika angka anggaran telah dimanipulasi untuk memenuhi hasil yang diharapkan, hasil jangka pendek mungkin memuaskan bagi manajer pelaporan tetapi ini pada akhirnya akan menghasilkan bencana jangka panjang bagi organisasi.
Cara Mengatasi Kelemahan Diagnostic Control System
Agar pencapaian visi dan tujuan, serta pelaksanaan strategi dapat diawasi monitor, maka dalam diagnostic control system dibuatlah tolak ukur (Key performance indicator) untuk memonitori hal-hal tersebut. Selain itu, tolak ukur juga dapat dipergunakan untuk mengarahkan orang-orang yang ada dalam perusahaan agar bekerja untuk mencapai target-target yang terdapat dalam tolak ukur tersebut. Konsep yang paling baik dalam memilih tolak ukur yang sesuai dengan strategi perusahaan adalah balanced scorecard.
Apa saja kelemahan dan kelebihan dari 4 konsep sistem four levers of control ?
Jawab:
Kelebihan dan Kelemahan Four Levers of Control
Interactive Control System
Kelebihan :
- Sederhana dan mudah dimengerti oleh manajer dan bawahannya.
- Bawahan secara bebas berbagi pemikiran dan pendapat mereka dengan manajemen.
- Memfasilitasi motivasi dan komitmen karyawan dengan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
- Ada pemantauan terus menerus dan konsisten terhadap kinerja karyawan yang sangat penting dalam memastikan bahwa tugas dilakukan dengan baik dan dalam batas waktu yang ditentukan.
Ada ketepatan waktu pengetahuan dan informasi dalam organisasi
Kelemahan :
Sistem interaktif ditujukan untuk menciptakan peluang bagi setiap karyawan untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan organisasi. Menggabungkan pandangan karyawan biasanya membutuhkan waktu, memperlambat proses pengambilan keputusan. Terlebih lagi, sistem ini memungkinkan jalur komunikasi formal dan informal di seluruh struktur organisasi. Dalam kebanyakan kasus, komunikasi informal menjadi sumber gosip, selentingan dan diskusi kepentingan pribadi yang memengaruhi produktivitas sumber daya manusia. Sekali lagi, sistem ini bertanggung jawab untuk menetapkan organisasi di masa depan; jika keputusan yang diambil salah, mereka tidak hanya mempengaruhi keberhasilan sistem tetapi juga keberhasilan seluruh organisasi.
Belief System
Kelebihan :
- sumber utama inspirasi dan motivasi yang menggerakkan arah organisasi
- Mengurangi konflik antara karyawan dan manajemen atau antar sesama karyawan.
- Menciptakan lingkungan kerja di mana semua orang dalam suatu organisasi bekerja menuju tujuan, visi dan misi bersama.
- Memperkuat semangat tim di dalam departemen dan mengurangi kekerasan karyawan
- Memastikan bahwa manajer mengikuti kode etik dan perilaku organisasi
Kelemahan :
Sistem kepercayaan sering dikritik karena kurangnya substansi yang menyatakan bahwa tidak adanya jalur aplikasi yang spesifik. Selain itu, sistem kepercayaan tidak dapat mencapai tujuannya jika karyawan tidak percaya, melalui mengawasi perilaku manajer senior ini karena keyakinan yang tercantum dalam suatu organisasi biasanya mewakili nilai-nilai yang berlokasi jauh. Sistem kepercayaan juga dapat memotivasi karyawan untuk menciptakan peluang baru karena mereka menginspirasi orang untuk mencari metode baru dalam menciptakan nilai. Ini menyiratkan bahwa mereka menginspirasi karyawan untuk meninggalkan perusahaan dan mencari peluang kerja yang lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya karyawan kunci dan produktif yang mahal untuk organisasi dalam hal rekrutmen dan penggantian bakat.
Boundary Control System
Kelebihan :
- Memungkinkan pekerja untuk memfokuskan upaya mereka pada bidang-bidang yang ditentukan perusahaan sebagai yang terbaik dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan produktivitas
- Karyawan dapat bekerja dengan visi yang jelas tentang apa yang dianggap manajemen terbaik.
- Membantu menjaga reputasi organisasi yang tidak mudah dibangun kembali jika rusak.
- Ketika organisasi yang berorientasi kinerja tumbuh dan menjadi lebih terdesentralisasi, risiko kegagalan meningkat, maka akan memaksa lebih banyak pemimpin untuk memastikan bahwa batas-batas dikomunikasikan dan dipahami dengan baik.
- Metode yang efektif yang dapat dilakukan manajer untuk meminimalkan atau menghilangkan risiko kegagalan yang mungkin diakibatkan oleh komunikasi yang buruk pada karyawan.
Kelemahan :
Sistem ini merupakan 'pemikiran negatif' karena mereka biasanya memberi tahu karyawan apa yang tidak boleh dilakukan daripada apa yang seharusnya mereka lakukan, dalam kondisi ideal, sistem harus memandu pengguna tentang apa yang harus mereka lakukan alih-alih apa yang tidak boleh mereka lakukan. Dalam system ini mereka hanya fokus pada apa yang manajemen anggap sebagai perilaku karyawan yang tepat, dengan mengorbankan kepentingan karyawan. Karena itu, mereka dikritik sebagai manipulatif. Selain itu, mereka dapat menciptakan lingkungan kerja di mana karyawan hanya memperhatikan apa yang tidak seharusnya mereka lakukan dengan mengorbankan apa yang diharapkan dari mereka dan situasi seperti itu cenderung membahayakan misi dan visi organisasi.
Diagnostic Control System
Kelebihan
Sangat efektif dalam hal akurasi dan ketepatan waktu, karena mereka mengandalkan analisis statistik, data kuantitatif dan analisis varian. Manajer menggunakannya untuk memindai dan mengkaji (secara berkala) segala sesuatu yang dapat mengindikasikan masalah yang akan datang dan oleh karena itu langkah-langkah diberlakukan untuk memastikan bahwa masalah tersebut ditangani segera sebelum menciptakan keadaan darurat atau bencana dalam organisasi. Sistem diagnostik bekerja dengan baik ketika tujuan dapat dicapai dan masuk akal karena memungkinkan manajer departemen untuk mengalokasikan tugas dan menjalankan tanggung jawab lainnya pada saat yang sama, yang akan melepaskan mereka dari pengawasan terus-menerus terhadap karyawan. Selain itu, karyawan menjadi bebas untuk mencapai target mereka di bawah tekanan yang wajar tetapi tidak berlebihan.
Kelemahan :
Meskipun sistem kontrol ini sangat berguna dalam mendeteksi masalah, mereka dapat mendorong karyawan dan juga beberapa manajer untuk bekerja secara tidak etis untuk memenuhi tujuan yang diharapkan. Ini karena ketika tujuan telah terpenuhi, (terlepas dari prosedur yang digunakan) angka-angka seperti angka anggaran tidak dapat berfluktuasi, dan dengan demikian, sistem diagnostik tidak akan mendeteksi apa pun yang dapat menimbulkan perhatian negatif kepada orang atau departemen tertentu. Ini terjadi ketika tujuan yang ditetapkan terlalu tinggi untuk dicapai atau ketika ada sedikit waktu untuk menyelesaikannya. Ketika angka anggaran telah dimanipulasi untuk memenuhi hasil yang diharapkan, hasil jangka pendek mungkin memuaskan bagi manajer pelaporan tetapi ini pada akhirnya akan menghasilkan bencana jangka panjang bagi organisasi.
Konsep pengendalian strategik ada dua, yaitu pendekatan tradisional dan kontemporer. Apa perbedaan dari keduanya? Dan apa contoh dari kedua pendekatan tersebut? Apakah pendekatan tersebut saling berhubungan?
Jawab:
Perbedaan pendekatan tradisional dan kontemporer, yaitu :
Pendekatan tradisional yaitu didasarkan pada pendekatan umpan balik. Strategi, sasaran, dan tujuan organisasi hanya sedikit berubah atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali sampai batas waktu yang ditentukan. Juga, pemahaman asumsi dasar adalah langkah awal dalam proses formulasi strategi. Sedangkan,
Pendekatan kontemporer yaitu menekankan pada pentingnya evaluasi lingkungan (internal dan eksternal) yang berkelanjutan untuk melihat apabila terdapat tren dan kejadian penting yang memberikan sinyal terhadap pentingnya melakukan modifikasi strategi, sasaran dan tujuan organisasi. Juga, dalam pendekatan kontemporer, pengendalian informasi merupakan bagian dan proses pembelajaran organisasi yang terus-menerus memperbaharui dan mempertanyakan asumsi yang melandasi strategi organisasi.
Contoh pendekatan tradisional, yaitu unit produk atau penggerak lainnya yang berkorelasi kuat dengan unit yang diproduksi seperti jam tenaga kerja langsung dan jam mesin adalah hanya penggerak aktivitas yang dianggap penting. Penggerak tingkat unit atau berdasarkan volume tersebut digunakan untuk membebankan biaya produksi kepada produk.
Contoh pendekatan kontemporer yaitu mari kita pertimbangkan aktivitas “pemindahan bahan baku dan narang setengah jadi dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu pabrik”. Jumlah pemindahan yang diperlukan produk merupakan ukuran yang jauh lebih baik untuk aktivitas penanganan bahan daripada jumlah unit yang diproduksi. Pada kenyataannya, jumlah unit yang diproduksi tidak ada hubungannya dengan pengukuran permintaan produk untuk penanganan bahan. (Satu batch produksi sejumlah 10 unit mungkin memerlukan aktivitas penanganan bahan yang sama banyaknya dengan batch 100 unit).
Pendekatan tersebut saling berhubungan karena pada sistem tradisional tekanannya adalah pada manajemen biaya, sementara pada sistem kontemporer tekanannya adalah manajemen kegiatan dan manajemen kegiatan bukan lah biaya. Inti jantung sistem pengendalian operasional kontemporer adalah manajemen berdasarkan kegiatan. Manajemen berdasarkan kegiatan memfokuskan pada manajemen kegiatan dengan tujuan meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan laba yang diterima dengan menyediakan seperangkat nilai tersebut. Jadi, dimana ada kegiatan pasti membutuhkan biaya.
Siapa yang bertanggung jawab untuk menjalankan pengendalian strategik sebuah perusahaan?
Jawab:
Manajemen puncak atau direktur utama. Manajer puncak atau direktur utama akan mengontrol setiap proses pelaksanaan pengendalian strategik di dalam perusahaan agar efektif dan efisien. Tentunya, Seluruh anggota di dalam perusahaan yang bekerja di dalamnya harus dapat bekerja sama memastikan tujuan perusahaan agar dapat tercapai.
Bagaimana contoh bentuk / kegiatan yg menghambat org2 untuk melakukan hal2 baik atau berkontribusi terhadap organisasi (organitational block)?
Jawab:
Contoh bentuk/kegiatan yang menjadi penghambat orang-orang untuk berkontribusi dalam organisasi, yaitu:
Tata tertib yang kurang produktif.
Hal yang perlu diperhatikan adalah aturan yang dibuat agar tidak memasung kreatifitas. Sebab biasanya tata tertib berhubungan erat dengan tradisi. Bila tradisi tidak sejalan dengan perkembangan masyarakat, maka sama saja tata tertib itu mematikan inovasi.
Tidak memberi ruang untuk Inovasi.
Sering kita jumpai orang yang memiliki ide yang cemerlang. Sekilas tampak usil dan nakal. Tapi cobalah untuk mengkorelasikan dengan perilaku kehidupan masyarakat dewasa ini. Bukan dihubungkan dengan kebiasaan dalam organisasi. Ide yang kreatif ini bila dibangun dengan komunikasi yang moderat, dengan pikiran yang jernih dan lapang, niscaya akan menghasilkan sebuah gagasan yang baik.
Pertanggungjawaban yang Tidak Jelas.
Otomatis kalau penanggung jawab tidak jelas, maka dari sisi pelaksanaan juga akan tersendat-sendat. Tidak ada pihak yang serius dalam menangani suatu proyek. Orang masih berpikir, “Aku dapat apa dengan mengerjakan proyek itu?” Mentalitas sebagai pecundang juga menjadi penyebab, orang tidak bersemangat untuk bergerak mengerjakan suatu proyek.
Takut Dinilai Gagal.
Ketidakmampuan untuk belajar dari kesalahan masa lalu juga ikut berperan. Berbuat salah wajar sepanjang dapat dijadikan pelajaran, tidak hanya yang mengalami tapi juga bagi orang lain di dalam organisasi.
Lingkungan Kerja yang kurang nyaman.
Memastikan karyawan memiliki tempat kerja yang sehat adalah kunci dari produktivitas karyawan. Perusahaan harus memberikan yang terbaik untuk memastikan karyawan dapat berkonsentrasi pada pekerjaannya.
Tahapan apa saja yang harus ditempuh agar tercipta belief system yang baik?
Jawab:
Pada dasarnya, Belief system merupakan kumpulan definisi organisasi yang dikomunikasikan secara formal oleh senior manajer kepada perusahaan dalam rangka memberikan nilai – nilai dasar, tujuan, dan arah bagi perusahaan. Definisi organisasi dalam belief system meliputi pernyataan misi dan nilai perusahaan. Pernyataan misi digunakan untuk mengarahkan tindakan karyawan dalam menjalankan misi perusahaan, agar memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan. Pernyataan misi yang baik mengandung unsur – unsur sebagai berikut:
- Menginspirasikan perubahan, contohnya adalah misi yang mendorong karyawan suatu perusahaan untuk melakukan inovasi secara berkesinambungan.
- Bersifat jangka panjang, dalam hal ini misi akan menjadi landasan tetap bagi organisasi dalam beroperasi.
- Mudah dimengerti dan dikomunikasikan. Misi akan dikomunikasikan kepada semua tingkatan yang ada dalam organisasi, untuk itu dalam mengkomunikasikan misi tersebut, haruslah mudah untuk dimengerti oleh semua orang.
- Nilai perusahaan berfungsi untuk memperjelas perilaku yang seharusnya dilakukan dalam perusahaan untuk menjalankan misi perusahaan.
Apakah yang diperbaiki jika sistem tidak bisa menuntun sumberdaya manusia di dalam organisasi? Perbaiki sistemnya atau perbaiki sumber daya manusianya? Atau keduanya?
Jawab:
Pada saat suatu sistem dalam suatu perusahaan tidak dapat menuntun sumberdaya manusia yang ada di dalam perusahaan tersebut maka pihak perusahaan dapat melakukan perbaikan terhadap sistem yang ada agar dapat menuntun sumberdaya manusia mereka dengan baik, tujuan adanya sistem ini adalah agar dapat mengembangkan sumberdaya manusia agar lebih baik. Sehingga jika suatu sistem sudah tidak dapat melakukan itu maka pihak perusahaan bisa melakukan perbaikan ataupun pergantian dengan menggunakan sistem lain yang mungkin dapat menuntun sumberdaya manusia perusahaan dengan lebih baik.
Terdapat 3 elemen yang harus diperhatikan agar perusahaan dapat memiliki interactive control system yang baik, salah satu poinnya yaitu Interactive control system harus memberikan informasi mengenai ketidakpastian strategi (strategic uncertainties). apa yang di maksud dari ketidakpastian strategi dan berikan contoh kejadian yang bisa ditemukan dalam perusahaan mengenai pemberian informasi atas ketidakpastian strategi.
Jawab:
Ketidakpastian Strategi adalah kata kunci pentingnya suatu perusahaan memiliki berbagai alternatif strategi yang akan dijalankan, sehingga mampu bertahan dan bahkan perusahaan tetap bisa mencapai keuntungan yang diharapkan. Ini menyiratkan bahwa para pelaku bisnis saat ini, jika masih ingin tetap eksis tidak bisa menjadikan ”ketidakpasatian” sebagai alasan untuk mengeluarkan kebijakan ”Wait and See”, sebab harus diyakini oleh setiap pelaku bisnis bahwa ketidakpastian sudah sejak awal merupakan bagian dari bisnis yang tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu diperlukan teknik analisis, perencanaan, dan strategi baru berlandaskan asumsi situasi yang berbeda. Dengan kata lain, jika situasi berubah maka perusahaanpun harus mau melakukan perubahan atau penyesuaian terhadap strategi-strategi yang ada, dan itu berarti diperlukan berbagai pendekatan untuk mampu memprediksi masa depan.
Ketidakpastian ini juga mencakup adanya berbagai kebijakan baru yang dikeluarkan oleh para pesaing. Oleh sebab itu memiliki daya saing strategis dan laba di atas rata-rata adalah tantangan yang besar bagi setiap perusahaan. Daya saing strategis (strategic competitiveness) itu sendiri, dicapai apabila sebuah perusahaan berhasil merumuskan serta menerapkan suatu strategi yang mampu menciptakan nilai yang tidak mudah ditiru pesaing globalnya. Untuk dapat menciptakan suatu nilai bagi perusahaan, maka keunggulan bersaing yang harus dimiliki adalah keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Informasi dalam interactive control system diperoleh melalui KPI. Dalam hal ini, KPI yang harus dipilih adalah KPI yang mudah dimengerti dan mencerminkan ketidakpastian stratejik perusahaan. Artinya KPI yang dipilih harus dapat menangkap potensi adanya kemungkinan ancaman atau peluang baru yang dihadapi perusahaan. Misalnya, jika strategic uncertainties yang dihadapi adalah masalah teknologi, maka KPI yang dipilih untuk interactive control system adalah KPI yang dapat memonitor perubahan teknologi tersebut. Jika perusahaan berada dalam industry yang sudah mature, maka strategic uncertainties yang dihadapi berkaitan dengan tindakan-tindakan yang akan diambil oleh pesaing seperti promosi, diskon dan sebagainya, dan juga perubahan kebiasaan membeli dari pelanggan. Karena itu KPI yang dipilih untuk interactive control system harus bisa menangkap perubahan-perubahan tersebut. Dalam hal ini KPI yang dapat dipilih adalah market share, pendapatan per produk, dan pengiriman barang per produk.
KPI yang dipilih untuk interactive control system akan dimonitor sesering mungkin, sehingga KPI tersebut harus dapat diperbaharui (up-date) sesering mungkin. Dengan mempergunakan KPI tersebut diharapkan perusahaan dapat menangkap ancaman dan kesempatan yang dihadapi perusahaan sedini mungkin.
Terkadang ancaman dan kesempatan tersebut dapat terdeteksi dengan cepat,namun karena masalah struktur organisasi yang terlalu berjenjang menyebabkan pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secepatnya. Hal ini menyebabkan deteksi dini dari ancaman dan kesempatan tersebut menjadi sia-sia. Untuk itu, dalam interactive control system juga dibutuhkan mekanisme yang dapat membuat rentang waktu antara deteksi ancaman kesempatan dengan waktu pengambilan keputusan dapat dilakukan secepat ,mungkin. Karena itu, elemen kedua dalam interactive control system adalah adanya pertemuan yang dilakukan oleh perusahaan yang dihadiri setiap jenjang yang ada dalam perubahan tersebut, termasuk manajemen puncak. Pertemuan tersebut dilakukan khusus membicarakan mengenai KPI yang dipergunakan untuk interactive control system tersebut. Jika terjadi perubahan signifikan pada angka KPI tersebut, misalkan ada penurunan penjualan pada minggu tersebut, maka semua orang dalam perusahaan berusaha mencari penyebab hal tersebut terjadi, dan kemudian di diskusikan dalam pertemuan tersebut. Pertemuan tersebut harus menghasilkan tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian melalui interactive control system ini, seluruh karyawan diharapkan dapat berfikir inovatif untuk mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut.
Diagnostic control system adalah kegiatan menganalisa strategi perusahaan sudah dijalankan,srta tujuan, visi misi tercapai/belum. Pertanyaannya,setelah melakukan diagnostic control system,apakah tindakan slanjutnya apabila ada strategi,tujuan, visi misi perusahaan belum tercapai?
Jawab:
Dalam kasus tersebut, asumsinya dapat disimpulkan bahwa adanya terjadi perubahan lingkungan bisnis (internal ataupun eksternal) yang membuat strategi/tujuan/visi/misi yang telah disusun perusahaan menjadi usang, yang ditemukan setelah dinilai dan dimonitor berdasarkan KPI- key performance indicator yang digunakan sebagai tolak ukur. Tidak tercapainya serangkaian strategi/tujuan/visi/misi perusahaan tersebut harus dianalisis dahulu apakah akan menimbulkan ancaman atau peluang yang baru bagi perusahaan. Untuk menjawab pertanyaan apa tindakan selanjutnya, sudah jelas jawabannya adalah “secepatnya bertindak dan melakukan pengambilan keputusan sedini mungkin” agar apabila tidak tercapainya tujuan menimbulkan ancaman dapat segeranya dilakukan perencaan baru yang inovatif dan apabila menimbulkan peluang tidak menjadi sia-sia.
Jadi, sesuai teori dari materi yang telah kami sampaikan, bahwa konsep pengendalian strategik four levers of control ini merupakan, sistem yang sifatnya berkesinambungan yang terbagi ke dalam 4 sistem. Sesuai pertanyaan saudara, diagnostic control system ini merupakan tahap ke-3 dari pelaksanaan sistem, jadi apabila pada tahap ini ditemukan suatu masalah tidak tecapainya tujuan perusahaan maka, kita akan memasuki ke tahap pengendalian strategic yang selanjutnya yaitu tahap ke-4 “interactive control system”, disinilah suatu tindakan dilakukan atas masalah yang terjadi terkait pencapaian tujuan perusahaan tsb. Yaitu, perusahaan dapat melakukan tindakan seperti adanya diadakan pertemuan yang dihadiri oleh setiap jenjang yang ada di dalam perusahaan tersebut, termasuk manajemen puncak. Sebagai contoh pembahasannya, misal ada penurunan penjualan pada minggu ke-3 di bulan februari, maka semua orang dalam perusahaan berusaha mencari penyebab hal tersebut terjadi, dan kemudian didiskusikan dalam pertemuan tersebut. Pertemuan tsb harus menghasilkan tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, melalui interactive control system (sistem ke-4 pengendalian strategic) ini, seluruh karyawan diharapkan dapat berfikir inovatif untuk mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut yang menjadi penyebab menurunnya penjualan, hal ini dimaksudkan dalam rangka memberikan kontribusi solusi pemecahan masalah yang muncul di dalam perwujudan tujuan perusahaan.
Dalam pengendalian srategic dikatakan bahwa terdapat dua pendekatan yaitu tradisional dan kontemporer. Mana pendekatan yg lebih baik, berikan alasannya!
Jawab:
Sebelum masuk ke dalam perbandingan yang terbaik, berikut pengertian dari pendekatan tradisional dan kontemporer:
Pendekatan tradisional didasarkan pada pendekatan umpan balik, dan memiliki arti suatu strategi, sasaran, dan tujuan organisasi hanya sedikit berubah atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali sampai batas waktu yang ditentukan.
Pendekatan kontemporer menekankan pada pentingnya evaluasi lingkungan (baik internal maupun eksternal) yang berkelanjutan untuk melihat apabila terdapat tren atau kejadian penting yang memberikan sinyal terhadap pentingnya melakukan modifikasi strategi, sasaran, dan tujuan organisasi.
Pendekatan yang lebih baik secara teori adalah pendekatan kontemporer, sebab pendekatan tradisional sebagai pengendalian stratejik dinilai mempunyai banyak kekurangan seperti, strategi yang tidak diubah (karena sudah diformulasikan & ditetapkan sasarn oleh manajemen puncak sejak awal, tanpa fleksibilitas penyesuaian saat terjadi perubahan lingkungan di pertengahan pelaksanaan) dapat menghambat perusahaan untuk bisa bersaing dalam lingkungan yang sangat kompetitif, karena untuk bisa bersaing perusahaan perlu mengubah dan menyesuaikan strateginya terus-menerus, selain itu pemikiran bahwa perusahaan yang baik bisa terus maju dengan perencanaan yang rinci dan akurat sering dipertanyakan oleh banyak kalangan, perusahaan tidak akan bisa terus maju hanya dengan mengandalkan perencanaan awal yang dibuat tanpa melakukan perubahan, perencanaan bisa menjadi tidak tepat seiring perusahaan berjalan karena dalam proses selalu terdapat perubahan lingkungan. Maka, oleh karena hal demikian lah pendekatan kontemporer dinilai lebih baik sebab adaptasi dan antisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal merupakan bagian integral dari pengendalian stratejik dalam pendekatan kontemporer, strategi nantinya akan bersifat fleksibel menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis (internal/eksternal), tidak kaku pada perencanaan awal yang kinerjanya diukur berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Namun, bukan berarti pendekatan tradisional menjadi buruk, pendekatan ini masih dapat relevan diterapkan dan akan tepat digunakan apabila lingkungan bisnis berada dalam keadaan yang stabil dan relatif sederhana.
Dalam sistem four levels of control terdapat 4 sistem kontrolnya salah satunya adalah diagnosis system control. Diagnostic Control System ini berfungsi untuk memeriksa atau mendiagnosa apakah strategi perusahaan sudah dijalankan, serta apakah tujuan dan visi perusahaan sudah tercapai atau belum. Pertanyaannya adalah apa perbedaan sistem ini dgn pengukuran kinerja? Sdgkn dari segi fungsinya bahwa pengukuran kinerja juga digunakan sbg menilai tercapainya tujuan dan visi misi perusahaan.
Jawab:
Perbedaan diagnosis control sistem dengan pengukuran kinerja adalah Diagnosis control sistem merupakan sistem umpan balik formal yang digunakan untuk memantau manfaat organisasi serta mengoreksi kesalahan apakah sesuai dengan standar kinerja organisasi. Yang mempunyai tujuan untuk memotivasi karyawan untuk melakukan, menyelaraskan perilaku karyawan dengan tujuan organisasi, dan untuk menyediakan mekanisme pemantauan, selain itu dengan adanya diagnosis control sistem, karyawan memiliki kebebasan dalam berinovasi, membuat serta mencapai target tertentu. Sedangkan pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Semakin tinggi sistem pengukuran kinerja dalam perusahaan berpengaruh baik akan sistem pengendalian manajemen perusahaan tersebut. Jadi perbedaan dari keduanya adalah dari segi tujuan, yang mana diagnosis control sistem untuk mengoreksi kesalahan dan memantau manfaat organisasi sedangkan pengukuran kinerja mempunyai tujuan menilai keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Komentar
Posting Komentar
PENTING...! Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang BERMANFAAT (bagi anda atau mungkin bagi pengguna lainnya dikemudian hari). Komentar yang bersifat BASA-BASI (seperti thanks, semoga bermanfaat atau hal serupa lainnya) akan kami hapus... ^-^