Daftar Pertanyaan
- Mengapa diperlukan sistem pengendalian manajemen
- Apakah relevansi mempelajari teori motivasi dalam mempelajari sistem pengendalian manajemen
- Dalam perusahaan yang telah terintegrasi, pusat laba (pusat laba hilir) menjadi pelimpahan biaya tetap dan laba dari divisi hulu?
- Keselarasan tujuan? Hubungan dengan sistem pengendalian manajemen?
- Bagian produksi dan bagian pemasaran diperlukan sebagai pusat laba, sedangkan bagian-bagian yang lain dijadikan pusat biaya.
- Bagian produksi menghasilkan biskuit kemudian dianggap dijual kepada bagian pemasaran dan sebaliknya, kemudian bagian pemasaran menjual kedistributor. Akibatnya efisiensi dan efektivitas kedua pusat biaya tersebut dapat dikendalikan.
Mengapa diperlukan sistem pengendalian manajemen
Jawab:
Ada beberapa alasan mengapa sistem pengendalian manajemen penting diantaranya:
- Dalam suatu organisasi konsep kontrol itu sangat penting, karena akan berpengaruh pada pembentukan strategi organisasi, desain struktur organisasi, seleksi, sosialisasi dan evaluasi personil, proses kepemimpinan dan motivasi yang berkelanjutan.
- Proses pengendalian membantu dalam mencapai tujuan atau sasaran organisasi, pengendalian disini sebagai pemandu kegiatan bawahan dalam mencapai tujuan.
- Dapat menilai akurasi standar.
- Meningkatkan efisiensi organisasi.
- Meningkatkan motivasi karyawan, mengontrol membuat karyawan bekerja dengan dedikasi penuh karena mereka tahu kinerja mereka akan dievaluasi.
- Pelaksanaan kontrol membantu memeriksa semua kegiatan yang tidak di inginkan, sehingga ketertiban dan disiplin akan terjaga.
- Sistem kontrol yang baik memfasilitasi koordinasi antara departemen dan karyawan.
- Proses kontrol memberikan standar atau norma untuk penilaian dan manajemen kinerja kontrol.
- Menyederhanakan pengawasan.
- Delegasi otorisasi yang efektif.
Apakah relevansi mempelajari teori motivasi dalam mempelajari sistem pengendalian manajemen
Jawab:
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari kehidupan berorganisasi karena manusia merupakan makhluk sosial yang pada dasarnya selalu berhubungan langsung dalam organisasi di masyarakat. Dalam kehidupan berorganisasi, perilaku organisasi dan motivasi kerja merupakan hal yang tidak dapat terlepaskan. Perilaku merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam organisasi. Di manapun kita berada dan diwaktu kapanpun, perilaku pasti menjadi sorotan karena perilaku merupakan identitas setiap individu dalam organisasi yang menunjukkan bagaimana individu itu sendiri. Secara umum, perilaku merupakan tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai arti yang sangat luas.
Perilaku organisasi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku yang dilakukan individu dalam suatu organisasi akan memberikan dampak terhadap kinerja yang akan berhubungan langsung dengan organisasi kedepannya.
Selain itu, motivasi kerja juga merupakan hal yang tidak kalah penting dalam suatu organisasi. Motivasi kerja merupakan alasan yang mendorong individu di dalam organisasi untuk bekerja. Motivasi kerja dapat memberikan energi yang akan menggerakkan segala potensi yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Teori motivasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari manusi. Teori motivasi ini memastikan bahwa semua karyawan yang bekerja diperusahaan/organisasi dapat berkinerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan demi mencapai tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi.
Dalam perusahaan yang telah terintegrasi, pusat laba (pusat laba hilir) menjadi pelimpahan biaya tetap dan laba dari divisi hulu?
Hal ini dikarenakan terjadi transfer pricing, transfer pricing adalah harga dimana satu anak perusahaan atau divisi hulu perusahaan menjual barang dan jasa ke anak perusahaan lain atau divisi hilir. Barang dan jasa tersebut biasanya seperti tenaga kerja, komponen, dan suku cadang. Harga transfer menentukan biaya dan pendapatan divisi yang bertransaksi. Jika harga terlalu rendah , divisi hulu mendapat keuntungan lebih kecil, sedangkan divisi hilir menerima barang atau jasa dengan biaya rendah. Hal tersebut mempengaruhi evaluasi kinerja divisi hulu dan hilir secara berlawanan.
Hal tersebut dapat di ilustrasikan sebagai berikut:
Enterprise A memproduksi gitar di surabaya, kemudian enterprise B mendistribukan ini ke banjarmasin. Baik A maupun B ini adalah dimiliki enterprise C, karena C berpartisipasi langsung dalam modal A dan B, dan mereka semua perusahaan terkait.
Saat menjual gitar dipasaran, C tidak memiliki kendali atas harga jual satu gitar. Hal ini karena harga ditentukan oleh permintaan pasar. Namun harga dimana satu gitar dijual oleh A dan B mempengaruhi hasil keuangan masing-masing.
Keselarasan tujuan? Hubungan dengan sistem pengendalian manajemen?
Dalam suatu organisasi atau perusahaan pasti memiliki sistem pengendalian manajemen untuk mengawasi tingkat kinerjanya. Sistem ini mengomunikasi tujuan dan sasaran entitas bisnis kepada para manajer dan memastikan setiap orang yang bekerja untuk mencapainya secepat, seefektif dan seefisien mungkin.
Keselarasan tujuan merupakan proses setiap orang bekerja menuju sasaran menyeluruh organisasi. Hubungan sistem pengendalian manajemen dengan kesalarasan tujuan ini adalah SPM membantu entitas dalam mengontrol, mengawasi dan mengomunikasikan kepada setiap orang yang bekerja agar terjadi keselarasan tujuan organisasi dan dicapai dengan efektif dan efisien.
Bagian produksi dan bagian pemasaran diperlukan sebagai pusat laba, sedangkan bagian-bagian yang lain dijadikan pusat biaya. Setujukah saudara dengan pernyataan diatas?
Saya setuju dengan pernyataan diatas, jika kondisi ini terpenuhi:
- Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan serupa.
- Harus ada semacam cara untuk mengukur efektiftasnya suatu trade-off yang dibuat oleh manajer.
Kemudian membuat Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam membuat pusat laba yaitu:
- Menentukan titik terendah dalam organisasi jika kedua kondisi di atas terpenuhi.
- Manajemen harus memutuskan apakah keuntungan dari delegasi tanggung jawab laba akan dapat menutupi kerugiannya.
Bagian Pemasaran
Kegiatan pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang terjual. Harga transfer ini memberikan informasi yang relevan kepada manajer pemasaran dalam membuat trade off pendapatan / pengeluaran yang optimal. Dengan menggunakan dasar biaya standar hal ini memisahkan kinerja biaya pemasaran dari kinerja biaya manufaktur dan mempengaruhi tingkat efesiensi kendali manajer pemasaran.
Bagian produksi
kegiatan manufaktur merupakan pusat beban, dimana manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standar dan anggaran overhead. Akan tetapi, ukuran ini dapat menimbulkan masalah, karena ukuran tersebut tidak mengindikasi sejauh mana kinerja manajemen atas seluruh aspek pekerjaan. Dengan demikian, apabila kinerja proses manufaktur diukur terhadap biaya standar, dianjurkan evaluasi yang terpisah dari aktivitas- aktivitas pengendalian.
Bagian produksi menghasilkan biskuit kemudian dianggap dijual kepada bagian pemasaran dan sebaliknya, kemudian bagian pemasaran menjual kedistributor. Akibatnya efisiensi dan efektivitas kedua pusat biaya tersebut dapat dikendalikan.
Saya setuju dengan pernyataan diatas, efisiensi dan efektivitas kedua pusat biaya tersebut dapat dikendalikan. Namun harga jual yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi hasil keuangan masing-masing (transaksi yang dikenalikan). Dari perspektif komersial harga tidak masalah, hasil keuangan masing-masing divisi akan dikonsolidasikan.
Komentar
Posting Komentar
PENTING...! Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang BERMANFAAT (bagi anda atau mungkin bagi pengguna lainnya dikemudian hari). Komentar yang bersifat BASA-BASI (seperti thanks, semoga bermanfaat atau hal serupa lainnya) akan kami hapus... ^-^