Langsung ke konten utama

Penemuan Penelitian Atas Insentif Organisasi, Karakteristik, Insentif dan Hubungan Keagenan Dengan Kompensasi Manajemen

Daftar Pembahasan

  1. Penemuan Penelitian atas Insentif Organisasi
  2. Karakteristik dari Rencana Kompensasi Insentif

  • Rencana Insentif Jangka Pendek
  • Rencana Insentif Jangka Panjang
3. Insentif untuk Corporate Officer (Pejabat Korporat)

  •  Kompensasi CEO
4. Insentif untuk Manajer Unit Bisnis

  • Jenis Insentif
  • Ukuran Bonus Relatif terhadap Gaji
  • Perbedaan Fundamental
  • Bonus didasarkan pada
  • Kriteria Kinerja
  • Pendekatan Penentuan bonus
  • Bentuk Pembayaran Bonus
5. Hubungan Keagenan dengan Kompensasi Manajemen

  • Konsep
  • Mekanisme Kontrol
  • Rencana Kompensasi dan Kepemilikan Saham untuk CEO
  • Manajer Unit Usaha dan Insentif atas Dasar Akuntansi

Kompensasi bagi manajemen | Pixabay

Penemuan Penelitian atas Insentif Organisasi


Kunci untuk memotivasi orang untuk berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif organisasi yang menghubungkan dengan tujuan individu.  Insentif dapat digolongkan menjadi:


  1. Insentif positif (imbalan), merupakan hasil yang menambah kepuasan dari kebutuhan individu.
  2. Insentif negatif (hukuman), merupakan hasil yang mengurangi kepuasan dari kebutuhan individu.

Imbalan berupa insentif adalah daya tarik untuk memuaskan kebutuhan mereka yang setiap individu tidak dapat memperolehnya tanpa menjadi anggota organisasi tersebut. Penelitian atas insentif cenderung mendukung hal-hal sebagai berikut:


  1. Individu-individu cenderung lebih termotivasi oleh penghargaan pendapatan potensial dari pada rasa takut akan hukum.
  2. Penghargaan pribadi bersifat relatif atau situasional.
  3. Jika manajemen senior menganggap sistem pengendalian manajemen lebih penting, maka manajer operasi juga akan menganggap demikian.
  4. Individu-individu sangat termotivasi ketika memperoleh laporan atau umpan balik mengenai kinerja mereka.
  5. Insentif menjadi kurang efektif ketika periode antara tindakan dan umpan balik atas tindakan tersebut makin panjang.
  6. Motivasi menjadi lemah ketika orang tersebut merasa yakin bahwa suatu insentif tidak dapat dicapai atau terlalu mudah dicapai. Dan motivasi menjadi kuat ketika diperlukan suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
  7. Insentif yang disediakan oleh suatu anggaran atau pernyataan tujuan lainnya adalah paling kuat ketika manajer bekerja sama dengan atasannya untuk memperoleh angka-angka anggaran.



Karakteristik Dari Rencana Kompensasi Insentif


Kompensansi total yang akan diterima oleh seorang manajer terdiri dari tiga komponen: (1) gaji, (2) tunjangan (tunjangan pensiun dan kesehatan, dan jenis asuransi lainnya), dan (3) kompensasi insentif. Manajer pada umumnya menerima kompensasi lebih tinggi di perusahaan yang besar dibandingkan di perusahaan yang kecil, dan dalam perusahaan di industri yang sama cenderung untuk bersaing satu sama lain dalam hal kompensasi. Jika tidak demikian halnya, maka beberapa generalisasi lainnya dapat dibuat oleh mengenai tingkat kompensasi manajemen. Tiga komponen tersebut saling bergantung satu sama lain, tetapi yang ketiga secara khusus berkaitan dengan fungsi pengendalian manajemen.

Rencana kompensasi insentif dapat dibagi menjadi rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang. Rencana insentif jangka pendek didasarkan pada kinerja dalam tahun berjalan. Rencana jangka panjang mengaitkan kompensasi ke pencapaian jangka panjang dan dikaitkan dengan harga dari saham suatu perusahaan. Seorang manajer dapat memperoleh bonus dalam dua rencana tersebut. Bonus dalam rencana jangka pendek biasanya dibayarkan secara tunai, dan bonus dalam rencana jangka panjang biasanya berupa suatu opsi untuk membeli saham perusahaan.


Rencana Insentif Jangka Pendek


Total Kantong Bonus

Jumlah total dari bonus yang dapat dibayarkan ke sekelompok karyawan yang memiliki kualifikasi dalam suatu tahun tertentu disebut dengan ”kantong bonus”. Dalam suatu rencana insentif jangka pendek, pemegang saham memberikan suata atas rumus yang akan digunakan untuk menghitung jumlah tersebut. Rumus ini berkaitan dengan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan di tahun berjalan. Dalam memutuskan besarnya kantong, masalah yang penting adalah untuk memastikan bahwa kompensasi total yang dibayarkan kepada para eksekutif adalah kompetitif.

Ada beberapa cara untuk untuk menetapkan kantong bonus. Metode paling sederhana adalah untuk menetapkan bonus yang setara dengan persentase tertentu dari laba. Misalnya, jika laba sebesar $50 juta mencerminkan tahun yang rata-rata menguntungkan, dan jika dana bonus sebesar $1juta diperlukan untuk membuat paket kompensasi eksekutif menjadi kompetitif, maka rumus bonus tersebut dapat ditetapkan sebesar 2 persen dari laba bersih dalam bentuk bonus.

Banyak perusahaan tidak suka menggunakan metode ini karena berarti membayarkan bonus meski profitabilitas perusahaan rendah. Terlebih gagal untuk mencerminkan tambahan investasi, dengan demikian, laba serta bonus dapat meningkat hanya karena adanya investasi baru, meski kinerja perusahaan statis atau menurun.

Salah satu metode untuk mendasarkan bonus pada suatu persentase dari laba per saham setelah tingkat laba per saham yang telah ditentukan sebelumnya telah dicapai. Menggunakan contoh sebelumnya, asumsikan situasi berikut ini:


  • Estimasi tingkat profitabilitas yang memuaskan: $50juta.
  • Jumlah bonus yang diinginkan pada tingkat profitabilitas diatas: $1juta.
  • Jumlah saham beredar: $10juta.
  • Laba per saham minimum sebelum pembayaran bonus: $2,50.
  • Rumus bonus: 4 persen laba setelah dikurangi $2,50 per saham


Peningkatan dalam laba ditahan:

=$50.000.000 - $500.000(bonus setelah pajak)-$30.000.000(deviden)
=$19.500.000

Peningkatan yang diharuskan dalam laba per saham sebelum bonus:

Total =  $19.500.000*0,06
         =  $1.170.000

Per saham = $1.170.000:10.000.000
                  = $0,117

Laba per saham minimum disesuaikan:
= $2,50+$0,12
= $2,62

Normalnya, tidak ada pengurangan dalam laba per saham yang diharuskan dilakukan ketika perusahaan mengalami kerugian, tetapi laba yang diharuskan tidak akan dinaikkan sampai laba ditahan melampaui tingkat sebelum kerugian.


Rencana Insentif Jangka Panjang

Suatu asumsi mendasar dari banyak rencana insentif jangka panjang adalah bahwa pertumbuhan nilai dari saham perusahaan mencerminkan kinerja  jangka  panjang  perusahaan tersebut. Ada beberapa jenis rencana semacam itu. Popularitas dari rencana- rencana tersebut dipengaruhi oleh perubahan dalam hukum pajak penghasilan, perubahan dalam perlakuan akuntansi, kondisi pasar saham, dan berbagai faktor lainnya. Konsekuensinya, rencana yang berbeda popular pada waktu yang berbeda.



Saham Fantom

Suatu rencana saham fantom memberikan kepada manajer sejumlah saham untuk tujuan pembukuan saja. Di akhir periode (katakanlah lima tahun) eksekutif tersebut berhak untuk menerima suatu penghargaan yang setara dengan apresiasi di nilai pasar dari saham tersebut sejak tanggal penghargaan. Penghargaan dapat berbentuk uang tunai, lembar saham, atau keduanya. Tidak seperti opsi saham, suatu rencana saham fantom tidak memiliki biaya transaksi. Beberapa rencana opsi saham mengharuskan manajer untuk menyimpan saham tersebut selama periode waktu tertentu setelah dibeli. Ini melibatkan suatu resiko penurunan dalam harga pasar serta biaya bunga yang terkait dengan penyimpanan saham. Resiko dan biaya-biaya ini tidak ada dalam rencana saham fantom.



Hak Apresiasi Saham

Suatu hak apresiasi saham adalah sautu hak untuk menerima pembayaran uang tunai berdasarkan peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian penghargaan sampai suatu tanggal tertentu di masa depan. Hak apresiasi saham dan saham fantom adalah jenis bonus tunai ditunda di mana jumlah bonus merupakan suatu fungsi dari harga pasar dari saham perusahaan. Kedua rencana tersebut memiliki keunggulan dari opsi saham. Dibandingkan dengan bonus tunai yang dibayarkan pada saat ini, keduanya melibatkan ketidakpastian-dalam kedua arah-mengenai jumlah akhir yang dibayarkan.



Saham Kinerja

Suatu rencana saham kinerja memberikan sejumlah tertentu saham ke seorang manajer ketika cita-cita jangka panjang tertentu telah terpenuhi. Cita-citanya adalah untuk mencapai persentase pertumbuhan tertentu dalam laba per saham selama periode tiga sampai lima tahun. Oleh karena itu, rencana ini tidak dipengaruhi oleh harga saham. Keunggulannya adalah bahwa eksekutif dapat mengendalikan, paling tidak sebagian. Selain itu, penghargaan tidak bergantung pada peningkatan dalam harga sama, meski peningkatan dalam laba kemungkinan besar akan menyebabkan terjadinya peningkatan dalam harga saham.



Unit Kinerja

Dalam suatu rencana unit kinerja, suatu bonus tunai dibayarkan ketika target jangka panjang tertentu telah tercapai.rencana ini menggabungkan aspek-aspek dari hak apresiasi saham dan saham kinerja. Target jangka panjang harus ditetapkan secara hati-hati agar rencana ini dapat berhasil.



Opsi Saham

Suatu opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada atau setelah  tanggal  tertentu  di  masa  depan  (tanggal  pelaksanaan ) ,  pada  harga  yang telah disetujui pada tanggal pemberian opsi (biasanya harga pasar sekarang atau 95% dari harga pasar sekarang). Manfaat motivasional utama dari rencana opsi saham adalah bahwa rencana tersebut mengarahkan energi manajer ke arah kinerja jangka panjang maupun jangka pendek dari perusahaan tersebut.Manajer hanya akan memperoleh keuntungan jika ia kemudian menjual saham tersebut ada harga yang melebihi harga yang dibayarkan untuk saham tersebut.



Insentif untuk Corporate Officer (Pejabat Korporat)


Setiap corporate officer (pejabat korporat), kecuali chief executive officie (CEO), dalam suatu perusahaan harus ikut bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan, baik itu secara keseluruhan maupun sebagian. Pejabat-pejabat tersebut diberikan motivasi dan berhak untuk mendapatkan suatu bonus atas kinerjanya yang baik, meskipun sebagian dari kinerja mereka tidak bisa diukur. Sebagai pendorong motivasi tersebut, biasanya CEO akan merekomendasikan penghargaan kepada komite dewan komisaris dengan mendasarkan pada perhitungan kinerja yang telah dilakukan oleh masing-masing orang dan penilaian tersebut bersifat subjektif.


Kompensasi CEO

Kompensasi CEO biasanya didiskusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris setelah CEO tersebut selesai melakukan presentasi mengenai rekomendasi untuk kompensasi bawahannya. Presentasi yang dilakukan menunjukkan sikap dasar CEO terhadap persentase tertentu untuk kompensasi insentif yang akan diberikan nantinya. Pada kondisi umum, komite kompensasi mungkin hanya menerapkan persentase yang sama untuk kompensasi CEO tersebut. Namun, komite tersebut mungkin akan memberi tanda-tanda penilaian berbeda untuk kinerja CEO dengan memutuskan untuk memberikan persentase lebih tinggi atau lebih rendah. Hal tersebut merupakan suatu tanda penting mengenai bagaimana dewan komisaris menilai kinerja CEO.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pejabat korporat ketika melakukan kegiatan demi kepentingan pemegang saham, yaitu:


  1. Pejabat korporat tidak diperkenankan untuk menjual sahamnya.
  2. Menetapkan batasan masa jabatan.
  3. Melakukan evaluasi kinerja pejabat korporat secara berkala.
  4. Menghindari adanya pejabat korporat yang melakukan rangkap jabatan sebagai dewan komisaris.



Insentif untuk Manajer Unit Bisnis


Beraneka ragam opsi ada dalam mengembangkan suatu paket kompensasi insentif bagi manajer unit bisnis.

Jenis Insentif

Penghargaan Keuangan


  • Kenaikan gaji



  • Bonus


Bonus insentif seorang manajer unit bisnis dapat di dasarkan hanya pada total laba korporat atau pada laba unit bisnis atau campuran keduannya. Salah satu argumen untuk mengaitkan bonus ke kinerja unit adalah bahwa keputusan dan tindakan manajer tersebut lebih berdampak secara langsung pada unitnya sendiri dan bukan pada unit bisnis yang lain.


  • Manfaat



  • Fasilitas




Penghargaan Psikologi dan Sosial


  • Kemungkinan Promosi
  • Peningkatan tanggungjawab
  • Peningkatan otonomi
  • Kondisi geografis yang baik
  • Pengakuan 



Ukuran Bonus Relatif terhadap Gaji


Ada dua paham pemikiran tentang cara membaurkan penghargaaan tetap ( gaji & tunjangan ) dengan penghargaan variabel dalam total kompensasi manajemen:


  1. Perusahaan merekrut orang orang baik, membayar dengan baik, dan kemudian mengharapkan kinerja yang baik.
  2. Perusahaan merekrut orang yang baik, mengharapkan mereka untuk berkinerja baik, dan membayar mereka dengan baik jika kinerja benar benar aktual.


Perbedaan Fundamental


Kompensasi ada terlebih dahulu dan kinerja datang kemudian (pembayaran tetap), sebaliknya kinerja ada lebih dahulu dan kompensasi datang kemudian (pembayaran berdasarkan kinerja). Ukuran Bonus Relatif terhadap Gaji, ada 2 yaitu:


  1. Bonus atas adalah tingkat kinerja dengan mana bonus maksimum dicapai.
  2. Bonus bawah adalah tingkat bawah dimana tidak ada penghargaan bonus yang akan diberikan.
  3. Kedua batas tersebut dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.



Bonus Didasarkan pada


Laba unit bisnis

Penentuan bonus berdasar laba unit bisnis, mempunyai keunggulan karena keputusan dan tindakan para manajer unit bisnis mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja laba unit bisnisnya. Dalam perusahaan yang mempunyai bisnis tunggal, sehingga unit-unit bisnis sangat saling tergantung, bonus para manajer sebaiknya didasarkan pada kinerja laba kantor pusat. Dalam kondisi ini kerja sama interunit bisnis sangat penting. Dalam perusahaan konglomerasi, unit bisnis biasanya terotonomi sehingga pemberian bonus pada para manajernya sebaiknya berdasar kinerja laba unit bisnis yang bersangkutan. Bonus untuk para manajer unit bisnis dalam perusahaan yang terdiversifikasi yang saling berhubungan, mungkin dapat berdasar kombinasi antara laba unit bisnisnya dan laba perusahaan.

Laba perusahaan

Gabungan keduanya


Kriteria Kinerja 

Kriteria keuangan


  1. Margin kontribusi
  2. Laba unit bisnis langsung
  3. Laba unit bisnis yang dapat dikendalikan
  4. Laba sebelum pajak
  5. Laba bersih
  6. Tingkat pengembalian atas investasi (ROI)
  7. Nilai tambah ekonomi (EVA)


Jika unit bisnis tersebut adalah:

Pusat laba, memilih kriteria keuangan dapat mencakup margin kontribusi, laba
langsung unit bisnis, laba unit bisnis yang dapat dikendalikan, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

Pusat investasi, maka keputusan perlu dibuat ditiga area; definisi laba, definisi investasi, dan pilihan antara tingkat pengembalian atas investasi dan EVA.

Pusat pendapatan, maka kriteria keuangan akan menjadi volume penjualan atau dollar penjualan.



Periode waktu


  1. Kinerja keuangan tahunan
  2. Kinerja keuangan multitahun


Kriteria nonkeuangan


  1. Pertumbuhan penjualan
  2. Pangsa pasar
  3. Kepuasan pelanggan
  4. Kualitas
  5. Pengembangan produk baru
  6. Pengembangan karyawan
  7. Tanggungjawab publik


Bobot relatif yang diberikan ke kriteria keuangan dan nonkeuangan



Tolok ukur untuk perbandingan


  1. Anggaran laba
  2. Kinerja masa lalu
  3. Kinerja pesaing


Pendekatan Penentuan Bonus

  1. Berdasarkan rumus
  2. Subjektif
  3. Gabungan keduanya


Bentuk Pembayaran Bonus


Tunai


Saham

Opsi Saham adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada, atau setelah, tanggal tertentu dimasa depan (tanggal pelaksanaan), pada harga yang telah disetujui pada tanggal pemberian opsi (biasanya harga pasar sekarang / 95% dari harga pasar sekarang).

Manfaat: rencana tersebut mengarahkan energi manajer ke arah kinerja jangka panjang maupun jangka pendek dari perusahaan tersebut.


Saham fantom

Suatu rencana saham fantom memberikan sejumlah saham kepada manajer untuk tujuan pembukuan saja. Diakhir periode yang telah ditentukan, eksekutif tersebut berhak menerima suatu penghargaan yang setara dengan apresiasi di nilai pasar dari saham tersebut sejak tanggal penghargaan. Perbedaan dengan opsi saham: saham fantom tidak memiliki biaya transaksi.


Saham kinerja 

Memberikan sejumlah tertentu saham ke seorang manajer ketika cita-cita panjang tertentu (biasanya pencapaian persentase pertumbuhan tertentu dalam laba per saham selama periode 3 s.d. 5 tahun)  telah terpenuhi.

Keunggulannya dibandingkan Opsi saham:
Eksekutif dapat mengendalikan, paling tidak sebagian.



Hubungan Keagenan dengan Kompensasi Manajeman


Teori ini merupakan salah satu teori yang muncul dalam perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari perkembangan model akuntansi keuangan dengan menambahkan aspek perilaku manusia dalam model ekonomi. Menurut teori ini hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang saling bertentangan (Conflict of Interest).

Pemilik atau pemegang saham sebagai prinsipal,sedangkan manajemen sebagai agen. Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak agar anggota-anggota dalam perusahaan, dimana prinsipal dan agen sebagai pelaku utama. Prinsipal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah diamanahkan oleh prinsipal kepadanya.Teori keagenan atau teori agensi muncul ketika pemegang saham mempekerjakan pihak lain. Untuk mengelola perusahaannya. Teori agensi melakukan pemisahan terhadap pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen).

Inti dari Agency Theory atau teori keagenan adalah pendesainan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen dalam hal terjadi konflik kepentingan (Scott, 1997).



Konsep

Suatu hubungan keagenan ada jika satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk menjalankan beberapa jasa. Jasa yang dimaksud membutuhkan prinsipal untuk mendelegasikan beberapa otorisasi pembuatan keputusan kepada agen. Ada dua bentuk hubungan keagenan. Pertama, adanya kesepakatan dimana pemilik ataupun pemegang saham suatu perusahaan menyewa CEO untuk menjadi agen mereka dalam mengelola perusahaan dengan menjaga kepentingan terbaik perusahaan tersebut. Kedua, ada persetujuan dimana CEO perusahaan bertindak sebagai prinsipal dan menyewa manajer suatu bagian atau divisi sebagai agen untuk mengelola suatu unit organisasi yang telah didesentrasikan.



Perbedaan tujuan antara prinsipal dan agen

Teori agen mendasarkan pada semua individu bekerja sesuai kepentingannya sendiri. Agen diasumsikan menerima kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan tapi juda dari penghasilan tambahan yang berkaitan dengan hubungan keagenan. Perbedaan lainnya adalah preferensi resiko. Teori agen mendasarkan pada asumsi bahwa manager lebih suka kekayaan dikurangi, tapi utility marginal ataupun kepuasaan menurun setelah harta terkumpul. Agen pada dasarnya, kekayaan yang ada padanya tergantung pada keberuntungan perusahaan. Kekayaan ini terdiri dari kekayaan keuangan dan modal pribadi. Karena penurunan utilitas kekayaan dan jumlah modal agen tergantung pada perusahaan, maka agen diasumsikan risk averse;



Tindakan agen yang tidak bisa diamati

Perbedaan dalam hal preferensi kaitannya dengan kompensasi dan penghasilan tambahan lainnya timbul jika prinsipal tidak bisa dengan mudah memonitor kinerja CEO. Keadaan ini menyebabkan 2 hal yaitu pertama, situasi dimana informasi asimetris (prinsipal tidak tahu pasti kontribusi sebenarnya dri agen terhadap hasil yang dicapai. Kedua, resiko moral (kesalahan dalam memberi informasi).



Mekanisme Kontrol

Teori agen menyatakan ada 2 cara utama yang berkaitan dengan perbedaan tujuan dan asimetri informasi yakni monitoring dan incentives.

Monitoring, Prinsipal bisa mendesain sistem pengendalian untuk memonitor tindakan agen. Contohnya dengan mengaudit laporan keuangan yang dilakukan pihak luar dan dikirmkan ke pemilik. Teori agen berupaya menjelaskan mengapa perbedaan hubungan agen yang berbeda memerlukan tingkatan monitoring yang berbeda pula.

Insentif, Prinsipal berusahan membatasi perbedaan preferensi yang membuat kontrak insentif yang memadai. Makin banyak imbalan seorang agen tergantung pada ukuran kinerja, makin banyak insentif yang diperlukan untuk agen meningkatkan ukuran tersebut. Sistem kompensasi yang tidak mendorong ke arah kontrak insentif akan membawa masalah yang serius.

Tidak ada satupun persetujuan insentif yang bisa menjamin keselarasan tujuan secara lengkap. Hal ini karena perbedaan resiko preferensi antara 2 pihak, asimentris informasi dan biaya monotoring.


Rencana Kompensasi dan Kepemilikan Saham Untuk CEO 

Sebagai contoh biaya agen yang berkaitan dengan kompensasi insentif, jika perusahaan membayar seorang CEO dengan bonus dalam bentuk stock option. Biaya tersebut mempunyai perbedaan resiko preferensi antara pemilik dan CEO. Untuk mengkompensasi CEO dengan mengambil resiko tersebut, kontrak seharusnya meningkatkan jumlah yang akan di bayar. Juga untuk meminimisasi kemungkinan yang lain, seorang agen tidak akan mengambil risiko proyek yang tinggi dimana hal tersebut di inginkan oleh principal.

Masalah lainnya adalah kurangnya kaitan secara langsung antara usaha agen dan perubahan atas harga saham. Harga saham dipengaruhi oleh faktor diluar kemampuan seorang agen untuk mengawasinya.



Manajer Unit Usaha dan Insentif Atas Dasar Akuntansi

Hubungan usaha manajer unit usaha dan harga pasar lebih sedikit di bandingkan dengan hubungan antara usaha CEO dan harga saham. Mengisolasikan kontribusi yang di hasilkan oleh unit usaha secara tersendiri dalam peningkatan harga saham adalah sulit. Karena kesulitan seperti bonus manajer unit usaha bisa, didasarkan pada laba bersih untit usaha.



Sumber Referensi

http://1425w004.blogspot.co.id/2012/02/manajemen-kompensasi.html
http://qisthialifitriah.blogspot.co.id/2014/03/manajemen-kompensasi.html
https://www.scribd.com/document/354074180/Makalah-SPM-Kompensasi-Manajemen

Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan Mengenai Kompensasi, Balance ScoreCard dan Penilaian Kinerja Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar pertanyaan Bagaimana menyusun penilaian kinerja dalam bsc, siapa saja pihak terlibat, bagaimana mekanismenya? Apa itu improshare dan apakah ada rumus dasarnya ? Bagaimana melakukan penilaian kinerja terkait internal perspective pada saat pendemi covid-19 seperti ini? apakah ada alternatif lain pengganti kompensasi yang bisa digunakan jika suatu organisasi tidak cocok dalam menerapkan sistem kompensasi? Bagaimana contoh dari penerapan jenis imbal jasa intrinsic reward? Apa faktor penilaian tinggi rendahnya kompensasi dalam perusahaan yang belum go public ? Di dalam balanced scored card terdapat perspektif keuangan yang tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, tetapi pada kenyataannya manajer juga mempunyai kepentingan untuk dirinya seperti mempertahankan jabatan atau menaikkan tingkat gaji. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisir konflik tersebut di dalam perusahaan ? Apakah adanya kompensasi akan meningkatkan kinerja perusahaan?

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Kebijakan Dividen Pasar Modal | Pixabay Daftar pertanyaan: 1.       Kita ketahui bahwa dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memilik pengaruh yang sangat besar terutama di perekonomian karena dapat dilihat bahwa fakta dilapangan bahwa banyaknya Perusahaan “Merumahkan” pegawainya yang tentunya di lakukan untuk memangkas biaya agar perusahaan tetap jalan di kondisi seperti ini, dilihat dari situasi menurut anda bagaimana perusahaan menanggapinya dalam hal kebijakan dividen? Apakah menahannya sebagai investasi? Atau tetap membagikan dividen bagaimana perusahaan menyikapinya? namun kita ketahui bahwa kegiatan operasional juga terganggu yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. 2.       Diantara stock dividen dan stock split mana yg lebih menguntungkan perusahaan? 3.       Faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan kebijakan dividen? 4.       Jika perusahaan t er s e b ut menghasilkan laba yang sangat besar, namun di

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya Untuk Pengambilan Keputusan Strategik Produk Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Apa saja masing-masing kekurangan  dari cost best pricing dan target costing dan adakah cara menangani kekurangannya? Apakah target biaya akan membatasi desain produksi perusahaan? Bagaimana mengatasinya? Menurut pendapat kalian kebijakan atau cara apa yang harus dilakukan perusahaan  untuk menurunkan biaya produksi tanpa mengurangi nilai dari produk sesuai dengan penerapan rekayasa nilai dijelaskan kelompok kalian tadi, sehingga tidak mengurangi besarnya jumlah pelanggan yg membeli produk tersebut. Proses penggunaan Target costing di awali dengan penentuan harga jual yang berlaku dipasar, lalu bagaimana jika perusahaan memproduksi barang differential dan sulit di tentukan harga jualnya?  Apakah target costing masih dapat digunakan? ada dua cara dalam menurunkan biaya hingga ke tingkat biaya yang dikehendaki,dari kedua cara tersebut cara mana yg paling efektif untum mempercepat penurunan biaya? apakah teori kendala dinilai efektif utk pengambilan keputusa

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Merger, Divestitures, Holding Companies, and LBOs

Daftar Pertanyaan:  Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum suatu merger dilakukan? Apakah memungkinkan apabila merger dilakukan malah menghasilkan perusahaan yang nilainya lebih kecil daripada sebelum merger? Apakah ada biaya lain selain biaya konsultan dan biaya koordinasi yang dikeluarkan untuk melakukan merger? Terdapat beberapa kelemahan dari merger mengenai biaya seperti mahalnya biaya konsultan dan biaya koordinasi. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisirkan kelemahan merger dari segi cost atau biaya?  Pada tahun 2008 terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo menjadi bank CIMB Niaga, menurut kalian apakah motif dari merger tersebut? Dan sebutkan alasannya. Terdapat 3 metode dalam merger mana yang terbaik dari 3 tersebut?  Terdapat beberapa jenis merger salah satunya disebtkan yaitu konglomeret, nah apa alasan perusahaan melakukan jenis merger tersebut, dan apakah alasan tersebut tidak bisa dilakukan dengan jenis merger lain? Pada tabel kelebihan melaku

Pertanyaan Mengenai Pendanaan Jangka Panjang (long term debt) Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan: Apabila sebuah perusahaan baru masuk lantai bursa saham dan ingin menerbitkan saham baru. Jasa lembaga penjamin apa saja yang dapat menjamin bahwa saham tersebut ternyata laku terjual semua di pasar dan bagaimana jika saham tersebut ternyata tidak laku di pasar? Apa tindakan yang dilakukan perusahaan penjamin? Jelaskan manfaat dari warrant dan adakah resiko dari warrant tersebut ! Menurut kamu jika memiliki sebuah perusahaan lebih baik menerbitkan saham preferen atau saham biasa? Adakah hubungan antara Time value of money dengan long term debt? Jika ada jelaskan apa hubungannya? Kemudian jika perusahaan mengalami kebangkrutan, hutang mana yang didahulukan untuk dilunasi, hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek? Dari semua jenis pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka panjang manakah yang paling baik bagi seorang investor dalam artian paling memberikan manfaat dan paling kecil risikonya? Berikut dengan penjelasan mengenai alasan memilih jenis pe

Pertanyaan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Strategik - Pelanggan Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelanggan saat perekonomian sedang menurun sehingga sulit untuk mendapatkan profit?  Bagaimana cara menanganinya? Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan CLV di Indonesia. Apa hubungan customer profitability analysis dan customer lifetime value dengan akuntansi manajemen?  Jenis perusahaan seperti apa yang banyak menggunakan metode CLV dan apa saja kelebihan yang dimiliki metode CLV dibandingkan metode lainnya?  Dari 4 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, manakah cara yang paling efektif? Apakah bisa dua cara atau lebih dilakukan bersamaan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya?  Apa perbedaan analisis profitabilitas pelanggan dengan menggunakan metode ABC dan dengan CLV?  Dalam analisis terhadap pelanggan dengan menggunakan Costumer lifetime value (clv), kriteria apa saja yang harus ada supaya bisa berjalan baik. Bagaimana melakukan analisis profitabilitas pelang

Contoh Soal SKPD dan PPKD Lengkap Dengan Jawabannya

AKUNTANSI  PEMERINTAH KOTA SYAWAL Pemerintah Kota “Syawal” memiliki Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni SKPD “A”. Berikut adalah Neraca Awal dari SKPD “A”. Neraca awal SKPD A Selama bulan Januari 2016 terdapat transaksi-transaksi di SKPD “A” sebagai berikut:  Pada tanggal 1 Januari 2016 untuk SKPD “A” ditetapkan bahwa  Estimasi Pendapatan adalah sebesar Rp 65.000.000,-  Apropriasi Belanja dianggarkan adalah sebesar Rp 80.000.000,- Tanggal 2 Januari 2016, Bendahara Umum Daerah (BUD) menerbitkan Surat  Perintah Pencairan Dana - Langsung (SP2D-LS) Gaji sebesar Rp 70.000.000,- dengan rincian sebagai berikut : a. Gaji Pokok Rp 45.000.000,- b. Tunjangan Keluarga Rp 15.000.000,- c. Tunjangan Jabatan Rp 10.000.000,- Tanggal 3 Januari 2016 Bendahara Pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran -Uang Persediaan (SPP-UP) sebesar Rp 10.000.000,- kepada Pengguna Anggaran (PA) melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD). Pada hari y

Pengertian Harga Transfer, Tujuan, Metode, Penetapan Harga dan Administrasi Harga Transfer Lengkap Dengan Penjelasannya

Daftar Pembahasan 1. Pengertian harga transfer 2. Tujuan Harga Transfer 3. Metode-metode Harga Transfer Prinsip Dasar Situasi Ideal Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya 4. Penetapan Harga Jasa Korporat Pengendalian atas jumlah jasa Pilihan Penggunaan Jasa 5. Administrasi harga transfer Negosiasi Arbitrase dan penyelesaian konflik Klasifikasi produk Transfer Pricing | Pixabay Pengertian harga transfer   Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997) , dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian manajemen (management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup perusahaan.   Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar dalam akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang sama.   Menurut Ralph Estes dalam ka

Pengertian Leverage By Out (LBO), Kelemahan dan Kelebihan Serta Contoh LBO Lengkap Dengan Penjelasannya

Daftar Pembahasan Pengertian LBO  Kelemahan dan Kelebihan LBO Contoh LBO LBO Contract | Pixabay Pengertian LBO  LBO (Leverage by out) adalah akuisisi/pembelian perusahaan atau divisi bisnis yang teknik pembiayaannya sebagian besar bersumber dari hutang. Namun juga dapat dikombinasikan dengan kas dan saham. Dalam hal ini jika perusahaan pengakuisisian tidak cukup memiliki kas maka pengakuisisian harus mencari sumber dana dari pihak ketiga dalam berhutang. Dengan demikian LBO merupakan pembelian perusahaan secara tunai tetapi sebagian besar diperoleh dari pinjaman atau hutang. Perusahaan yang berstatus LBO, bekerja dalam kondisi yang berat karena harus membayar hutang sesuai dengam jadwal pelunasan secara teoritis perusahaan memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi karena proporsi hutang yang dimiliki sedemikian besar dibanding dengan sendiri. Sebaliknya jika LBO berhasil, maka perusahaan yang berstatus LBO ini akan dapat mengembalikan hutang-hutangnya sekaligu

Pertanyaan Mengenai Strategy MAP dan Balance ScoreCard Lengkap Dengan Jawabannya

Daftar Pertanyaan pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan dan dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Apakah ada faktor lain selain pengukuran kinerja yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan? Jika ada, tolong jelaskan! Apa saja kekurangan dan kelebihan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard bagi perusaan? balance scorecard terkait perspektif bisnis internal mengenai proses terkait hukum, lingkungan dan sosial. Untuk penilaian terhadap aspek dalam proses tersebut apakah ada kaitannya dengan aspek penilaian laporan keberlanjutan yang ditetapkan oleh Global Reporting Intiative (GRI) ? Alternatif tindakan apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki struktur biaya ? Jelaskan mengapa Balanced Scorecard sangat penting bagi sebuah perusahaan! Dan jelaskan apa yang dim